Quantcast
Channel: Berita – Fakultas Peternakan | Universitas Brawijaya
Viewing all 1742 articles
Browse latest View live

Ditjennak Gelar Rapat Koordinasi HSN di Fakultas Peternakan

$
0
0

hsn

rapat koordinasi persiapan peringatan hari susu nusantara di Fapet

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjennak), Kementrian Pertanian, menggelar rapat koordinasi persiapan peringatan Hari Susu Nusantara (HSN) pada Jumat (13/5). HSN yang diperingati setiap tanggal 1 Juni ini akan dilaksanakan di Jawa Timur, tepatnya di lingkungan Universitas Brawijaya. Kegiatan tersebut akan dilangsungkan selama 2 hari yakni pada tanggal 1-2 Juni 2016 mendatang.

Bertempat di ruang seminar lt.6 Gd.V Fakultas Peternakan UB, rapat tersebut dihadiri oleh para perwakilan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan se-Indonesia, pelaku usaha peternakan serta UPT Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB). Pada kesempatan tersebut dibahas tentang  beberapa kegiatan yang akan diselenggarakan, diantaranya workshop bagi pelaku usaha peternakan, pameran produk hasil ternak, lomba memasak, lomba mewarnai (untuk anak-anak TK), dan jalan santai. Kegiatan tersebut rencananya dibuka untuk umum dan mahasiswa.

Hari Susu Nusantara (HSN) merupakan moment besar bagi insan peternakan Indonesia. Dimana sebagai bentuk refleksi, bahwa untuk memajukan bangsa dan mencerdaskan kehidupan rakyat perlu mengkonsumsi susu. Pasalnya konsumsi susu masyarakat Indonesia masih terendah jika dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya. Melalui peringatan HSN diharapkan menjadi momentum untuk meningkatkan konsumsi susu segar nasional. (dta)


Daun Pepaya sebagai Pakan Ternak untuk Produktivitas Ayam Arab Silver dan Gold

$
0
0

disertasi

ujian akhir disertasi Ir. Muharlien, MP

Staf pengajar Fakultas Peternakan, Ir. Muharlien, MP melakukan penelitian mengenai “Produktivitas Ayam Arab Silver dan Gold dengan Pemanfaatan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) dalam Pakan”. Penelitian yang digunakan sebagai syarat ujian akhir disertasi ini memanfaatkan daun pepaya sebagai bahan pakan dan feed additive untuk mengembangkan ayam arab.

Ayam arab dikelompokkan dalam dua warna yaitu merah (gold) dan putih (silver), ayam ini sangat potensial untuk dikembangkan. Pasalnya karakteristik telur ayam arab sama dengan telur ayam kampung namun produksi telur lebih tinggi. Selain itu harga jual telurnya lebih tinggi daripada telur ayam ras, karena sistem pemasaran secara per butir bukan per kilo. Menurut Muharlien, permasalahan dalam pengembangan ayam arab ini antara lain potensi belum optimal, biaya pakan mahal, konversi pakan tinggi, dan angka kematian yang tinggi.

Peningkatan produktivitas melalui penggunaan obat-obatan pada ayam dapat menimbulkan residu bagi konsumen yang mengkonsumsi telur dan daging ayam. Oleh karena itu Muharlien berinisiatif menggunakan daun pepaya sebagai alternatif solusi permasalahan tersebut. Daun pepaya di Indonesia tersedia sangat banyak dengan harga murah, pepaya tergolong tanaman obat yang mempunyai kandungan gizi tinggi dan mengandung zat bio aktif. Sehingga memungkinkan sebagai bahan pakan dan obat, untuk meningkatkan produksi dan kesehatan. Penggunaan daun pepaya sebagai bahan pakan dan feed additive pada ayam arab diharapkan dapat menekan biaya pakan, meningkatkan produktivitas, kualitias telur, dan daya tahan tubuh.

Dibawah bimbingan Prof. Dr. Sc. Agr. Ir. Suyadi, MS, Dr. Ir. V.M. Ani Nurgiartingingsih, M.Sc, dan Dr. Ir. Osfar Sjofjan, M.Sc, ia menggunakan 2 tahapan dalam metode penelitiannya, dimana pada tahap pertama digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi karakteristik ayam arab serta menganalisis kandungan zat pakan dan zat aktif pada daun pepaya. Sementara itu penelitian tahap kedua digunakan untuk analisis dan evaluasi pengaruh penggunaan tepung daun pepaya terhadap produktifitas,  yang meliputi karakteristik organ dalam dan usus, performans produksi, kualitas telur, performans reproduksi, dan imunitas tubuh. Materi pada penelitian tersebut menggunakan 60 ekor ayam arab silver dan 60 ekor ayam gold, tepung daun pepaya, serta didukung kandang dan perlengkapannya.

Pada penelitian tersebut ditemukan bahwa ayam arab silver mengkonsumsi pakan lebih sedikit, bobot rendah, jumlah telur dan income over feed cost (IOFC) lebih banyak dibandingkan ayam arab gold. Daun pepaya mengandung zat pakan dan zat bio aktif yang baik untuk digunakan sebagai  bahan pakan dan feed additive untuk ayam arab gold dan silver. Penggunaan daun pepaya 6% dalam pakan menghasilkan produktivitas terbaik yaitu memberikan nilai keuntungan yang tinggi, konversi pakan rendah, dan tidak menurunkan konsumsi pakan ayam arab gold dan silver.

Hasil penelitian tersebut dipresentasikan dihadapan para penguji pada Selasa (17/5), di ruang sidang ujian I lt.2 Gd. II, Fapet UB. Dosen penguji tersebut diantaranya Prof. Ir. Wihandoyo, MS, Ph.D, Dr. Ir. Moch. Sasmito Djati, MS, Prof. Dr. Ir. M. Nur Ihsan, MS, dan Dr. Ir. Edhy Sudjarwo, MS. Setelah melakukan presentasi, Muharlien memberikan saran dalam mengembangkan ayam arab sebagai ayam petelur, sebaiknya menggunakan bibit ayam arab silver dan menggunakan daun pepaya sebagai pakan dengan porsi perbandingan sebesar 6%. (dta)

Amazing Isra’ Mi’raj bersama MT-Funa

$
0
0

IMG-20160517-WA0010

peringatan Isra’ Mi’raj 1437 H 

Umat Islam mengenal Isra’ Mi’raj merupakan perjalanan semalam Nabi Muhammad SAW mendapat perintah dari Allah SWT untuk menjalankan shalat lima waktu dalam sehari semalam. Isra’ merupakan kisah perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsha di Yerussalem. Sedangkan Mi’raj, kisah perjalanan Nabi dari bumi naik ke langit ketujuh dan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha untuk menerima perintah Allah SWT menjalankan salat lima waktu dalam sehari semalam.

Sebagai Lembaga Otonom Fakultas (LOF) berbasis kerohanian Islam,  MT-Funa Fakultas Peternakan menggelar acara bertajuk Amazing Isra’ Mi’raj pada Minggu (15/5). Acara tersebut dalam rangka memperingati Isra’ Mi’raj  1437 H yang jatuh pada tanggal 6 Mei 2016 lalu. Kegiatan yang berlangsung di lobby gedung II Fapet ini mengundang Dr. Ir. Moch. Nasich, MS (dosen Fapet UB sekaligus ketua takmir Masjid Al – A’ Raf) dan ustad Arifin (trainer nasional) sebagai narasumber, serta dihadiri Dr.Ir.Osfar Sjofjan, M.Sc selaku Wakil Dekan III Fapet dan 60 peserta yang berasal dari mahasiswa se-Universitas Brawijaya.

Pada kesempatan tersebut M. Nasich memberikan gambaran tentang makna Isra’ Mi’raj menuju ketaqwaan kepada Allah. Beliau berpesan agar umat muslim khususnya mahasiswa UB, mencontoh seluruh aktivitas kehidupan sehari-hari Rasulullah SAW. Aktif dalam kegiatan sosial namun tetap diimbangi dengan kegiatan kerohanian dan tidak meninggalkan kewajiban sebagai seorang muslim. Sementara itu Ustad Arifin membahas tentang makna Islam Rahmatan Lil ‘Alamin. Islam adalah agama Rahmatan Lil ‘Alamin artinya Islam merupakan agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta, tidak hanya manusia saja termasuk hewan, tumbuhan, dan jin. Arifin memaparkan bahwa agama Islam merupakan agama yang sempurna dan islam Rahmatan Lil Alamin akan didapatkan ketika ajaran-ajaran Islam diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari secara menyeluruh.

“Kegiatan seperti ini perlu dikembangkan karena banyak sekali mahasiswa Fapet yang muslim.  Selain itu kegiatan-kegiatan berbasis religi seperti ini banyak manfaatnya untuk perbaikan karakter yang amanah, mencakup pola pikir dan sikap yang Islami.” ungkap Ridwan selaku ketua umum MT-Funa (dta)

Kunjungan LP3ME UM ke KIM Fapet UB

$
0
0

image001

safari ilmiah bersama KIM Fapet UB dan LP3ME UM

Kelompok Ilmiah Mahasiswa (KIM) Fakultas Peternakan mendapatkan kunjungan dari Lembaga Pengembangan, Penalaran, Penelitian Mahasiswa Ekonomi (LP3ME) Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang. LP3ME merupakan organisasi di Fakultas Ekonomi, UM yang bergerak di bidang kepenulisan. Kunjungan tersebut merupakan salah satu program kerja dari Public Relation Departement (PRD) yang biasa disebut Safari Ilmiah.

Safari Ilmiah merupakan kegiatan yang dilakukan setiap satu bulan sekali, bertujuan untuk memperoleh relasi dan mempererat hubungan antar sesama organisasi yang bergerak dalam bidang kepenulisan. Kegiatan safari ilmiah kali ini dilaksanakan di ruang 7 gd. V Fapet UB pada Minggu (15/5), dengan saling bertukar informasi, sharing program kerja, dan saling mengenal untuk menambah link dalam hal kepenulisan. KIM dan LP3ME memiliki tujuan utama yang sama yaitu bergerak dalam bidang kepenulisan, sehingga dari kedua belah pihak dapat berada pada satu jalur diskusi yang sama yaitu bagaimana meningkatkan kualitas dan sistem dalam organisasi di bidang kepenulisan.

Acara yang dilaksanakan selama kurang lebih 2 jam ini dibagi menjadi beberapa sesi yaitu penyampaian program kerja dari masing-masing UKM, diskusi, dan foto bersama. Diharapkan dengan adanya kegiatan safari ilmiah ini maka dapat meningkatkan anemo kepenulisan dari keduanya dan mempererat hubungan antara Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya dan Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang. With Relation We Lead Innovation. Open Your Mind Touch Your Heart. (rch/dta)

Pendampingan Perguruan Tinggi dalam Penguatan Pakan Ternak

$
0
0

037f4c6e-2c58-4872-93b1-282a3a81e38d

training of trainers (TOT) penguatan pakan ternak

Daging sapi merupakan salah satu bahan pangan berprotein hewani yang sangat baik dikonsumsi balita, remaja, hingga manula. Seiring peningkatan pendapatan dan jumlah penduduk Indonesia serta peningkatan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi pangan bergizi mengakibatkan konsumsi daging sapi semakin meningkat.  Program pemenuhan kebutuhan daging sapi nasional merupakan salah satu program utama Kementerian Pertanian yang terkait dengan upaya mewujudkan ketahanan pangan hewani  khususnya ternak sapi potong.

Menurut hasil survey karkas tahun 2011, kondisi peternakan di Indonesia saat ini hampir 98% pola pemeliharaan sapi dilakukan secara tradisional oleh peternak berskala kecil yang menghasilkan 85% ternak potong berkondisi sedang dan kurus. Sedangkan secara genetis, ternak tersebut masih dapat mencapai bobot potong yang optimal. Selain itu angka kelahiran pada indukan masih rendah karena banyaknya kasus gangguan reproduksi yang ditemukan dalam kelompok pengembangbiakan sapi potong. Intervensi pemerintah dalam perbaikan kualitas pakan diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Salah satunya melalui pendampingan dari pihak Perguruan Tinggi untuk mengubah pola pikir peternak tradisional dalam pemberian pakan ternak yang lebih berkualitas. Perguruan Tinggi sebagai agent of change dengan adanya fungsi Tri Dharma diharapkan dapat memberikan andil dan peran aktifnya dalam pelaksanaan kegiatan penguatan pakan sapi potong.

Oleh karena itu Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian menggelar Training of Trainers (TOT) untuk memberikan program pendampingan kepada kelompok ternak. Diikuti oleh 8 Fakultas Peternakan dan Pertanian pada Perguruan Tinggi di Indonesia, diantaranya Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau, Universitas Sriwijaya (UNSRI) Palembang, Universitas Padjajaran (UNPAD) Bandung, Universitas Lampung (UNILA) Lampung, Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, Universitas Brawijaya (UB) Malang, Universitas Udayana (UNUD) Bali, dan Universitas Hasanudin (UNHAS) Makasar. Program pendampingan ini bertujuan untuk memotivasi kelompok ternak dalam upaya perbaikan pakan sehingga akan meningkatkan produksi dan produktivitas sapi potong.

Kegiatan TOT yang dilaksanakan di Ruang seminar lt.6 Gd.V Fapet pada Rabu (18/5), bertujuan untuk tujuan memberikan pemahaman dan persamaan persepsi tentang materi pendampingan kepada para pendamping yang akan melaksanakan pendampingan di kelompok penerima penguatan pakan induk sapi potong Tahun 2016. Pendampingan akan dilakukan selama 3 (tiga) bulan dengan personil dosen dan mahasiswa yang ditugaskan oleh Dekan masing-masing Fakultas serta sesuai SK Direktur pakan. Tiap-tiap Universitas tersebut mendampingi  kelompok ternak asal daerah masing-masing dari kabupaten yang tergabung dalam Sentra Peternakan Rakyat (SPR). (dta)

Nuffic Neso Indonesia Ajak Mahasiwa UB Studi Lanjut ke Belanda

$
0
0

Nuffic

sosialisasi studi lanjut di Belanda oleh Nuffic Neso

Nuffic Neso Indonesia adalah organisasi non-profit yang ditunjuk resmi dan didanai oleh pemerintah Belanda untuk menjadi perwakilan Pendidikan Tinggi Belanda di Indonesia. Neso (Netherland Education Support Office) Indonesia bertugas untuk memberikan informasi mengenai Pendidikan Tinggi Belanda bagi masyarakat Indonesia, memfasilitasi, dan membantu institusi pendidikan Belanda dalam melakukan kegiatannya di Indonesia. Neso juga menyelenggarakan program beasiswa bagi masyarakat Indonesia, seperti Studeren in Nederland (StuNed), Orange Tulip Scholarship (OTS), Netherlands Fellowship Programme (NFP), PhD DIKTI, LPDP, beasiswa dari institusi perguruan tinggi Belanda, beasiswa unggulan Kemendikbud, beasiswa Erasmus Mundus/ Erasmus Plus, dan lain-lain.

Bekerjasama dengan International Office (IO) Universitas Brawijaya, Nuffic Neso Indonesia mengadakan sosialisasi tentang studi di Belanda pada Jumat (20/5). Presentasi dilakukan oleh Indhira Sembiring Meliala selaku perwakilan Nuffic Neso Indonesia, dengan dihadiri 55 mahasiswa dari seluruh Fakultas di UB. Bertempat di ruang seminar lt.6 gd.V Fakultas Peternakan UB sosialisasi tersebut ditujukan untuk mahasiswa UB yang memiliki minat melanjutkan studi ke Belanda.

Fakultas Peternakan merupakan salah satu Fakultas yang memiliki banyak alumni dari Universitas-universitas di Belanda. Selain itu generasi muda Fakultas Peternakan juga banyak yang berminat melanjutkan studi di negeri kincir tersebut. Salah satunya Galuh, mahasiswa S1 angkatan 2013 yang sudah mulai aktif mencari-cari informasi tentang informasi studi program master di Universitas Wageningen. Ia tertarik melanjutkan studi peternakan di Belanda setelah mendapat dukungan dan masukan dari Dr. Simon J Oosting, salah satu pengajar di Universitas Wageningen yang beberapa tahun lalu melakukan penelitian di Fakultas Peternakan UB. (dta)

Pelantikan Kepengurusan LPM Mafaterna

$
0
0

mafa

pengurus LPM Mafaterna periode tahun 2016

Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Mafaterna adalah Lembaga Otonom Fakultas (LOF) Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya berbasis pers dan jurnalistik. Berdiri sejak tahun 1986 Mafaterna eksis dan konsisten berkecimpung dalam bidang pers dan jurnalistik mahasiswa.

Masa tugas kepengurusan LPM Mafaterna periode tahun 2015 telah berakhir, dan untuk kelancaran kelangsungan kegiatan Mafaterna perlu menetapkan kepengurusan selanjutnya. Dekanat Fakultas Peternakan pada Jumat (20/5), menggelar pelantikan kepengurusan LPM Mafaterna periode tahun 2016 yang berdasarkan Surat Keputusan Dekan Nomor 47 Tahun 2016 tertanggal 4 Mei 2016.

Kegiatan yang berlangsung di ruang sidang lt.5 Gd.V ini dilantik secara langsung oleh Prof. Dr. Sc. Agr. Ir. Suyadi, MS (Dekan) yang didampingi Dr. Ir. Osfar Sjofjan, M.Sc (Wakil Dekan III) serta Heli Tistiana, S.Pt.,M.P (pembina LPM Mafaterna). Pada kesempatan tersebut Dekan menyampaikan bahwa meskipun kepengurusan baru ini berlangsung singkat hingga 7 bulan mendatang, diharapkan bisa lebih dinamis, real, dan berkarya. Beliau juga berpesan sebagai insan pers lebih berpikiran positif agar terbangun aura yang positif untuk menyuarakan prestasi atau hasil karya civitas UB. (dta)

“Neo-Fit” Karya Mahasiswa Fapet UB Raih 3 Penghargaan Internasional

$
0
0

image001

mahasiswa Fapet UB ukir prestasi di ajang Internasional

Mahasiswa Fakultas Peternakan UB boyong 3 penghargaan kategori Agriculture pada ajang 27th Asian Young Inventors Exhibition (AYIE) 2016. Adalah Gusti Ayu Putu M (2014), Moh. Ihwan Julianto (2013), Zaenal Abidin (2013), dan Bagus Ardiani (2013). Melalui ajang yang berlangsung pada 12-14 Mei 2016 di Kuala Lumpur Convention Centre Malaysia ini, mereka mendapatkan Gold Medals AYIE 2016Special Award dari Jepang yaitu International Intellectual Property Network Forum (IIPNF) dan Special Award to best invention dari IRAN yaitu First Institute Researchers and Inventor in IRAN.

AYIE merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh  C.I.S. Network Sdn. Bhd. Malaysia dan diikuti oleh puluhan innovator dari berbagai negara. Antara lain Malaysia, Vietnam, Thailand, Arab Saudi, Korea Selatan, Singapura, Filiphina, Iran, Iraq, Oman, USA, Yemen, Poland, Taiwan, Rusia, serta Indonesia. Tim yang merupakan anggota dari Kelompok Ilmiah Mahasiswa (KIM) Fakultas Peternakan UB ini berhasil menjadi satu-satunya wakil delegasi dari Fapet UB dengan mengangkat judul NEO-FIT (Curcuma Natural Supplement): Bioactive Supplement for Broiler Chickens”.

NEO–FIT merupakan suplemen bioaktif alami untuk ayam broiler, berbahan natural yaitu kunyit yang mengandung curcumanoid serta penambahan probiotik, sehingga produk ini dapat menambah nafsu makan pada ayam broiler. Dibawah bimbingan Dr. Ir. Osfar Sjofjan, M.Sc, ide pembuatan inovasi produk tersebut karena maraknya antibiotik yang digunakan dalam peternakan broiler. Sedangkan efek negatif pada obat sintetiki dapat menimbulkan residu dalam daging yang dapat menyebabkan bahaya bagi konsumen.

“Semoga prestasi ini dapat memotivasi teman-teman dalam berinovasi untuk meningkatkan prestasi dibidang non-akademik bagi almamater tercinta. Open Your Mind, Touch Your Heart.” ujar Gusti (ang/dta)

 


KIM Fapet UB Sukses Gelar IASC III 2016

$
0
0

semnas

wakil rektor III UB membuka acara seminar nasional IASC III 2016

Innovation Animal Science Competition (IASC) III 2016 adalah acara rutin tahunan yang diadakan oleh Kelompok Ilmiah Mahasiswa (KIM) Fakultas Peternakan UB. Kegiatan bertaraf nasional ini memfasilitasi mahasiswa dalam melakukan penelitian dan memberikan sumbangsih pemikiran kreatif dan inovatif melalui kompetisi karya tulis. Namun berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang menyajikan untuk mahasiswa saja, di IASC III 2016 panitia juga menawarkan untuk siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Akhir (SLTA) atau sederajat, dengan mengangkat tema “ Implementasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk Memajukan Peternakan Rakyat di Indonesia”.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari yaitu pada Jumat – Minggu (20-22/5/2016) dengan rangkaian acara technical meeting (Jumat, 20/5), presentasi finalis dan field trip (Sabtu, 21/5), gelar produk, Seminar Nasional, dan pengumuman pemenang (Minggu, 22/5). Presentasi finalis dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok siswa dan kelompok mahasiswa mahasiswa. Finalis siswa terdiri dari SMKN 1 Sidoarjo, SMAN 1 Trenggalek, SMA Muhammadiyah 1 Babat, SMAN 1 Gresik, SMAN 1 Cilacap, SMAN 3 Ponorogo, SMAN 2 Pare, SMKS PGRI Ngajum, MAN 1 Kolaka, dan SMAI Soerjo Alam, melakukan presentasi di ruang sidang utama lt.5 Gd.V dengan juri Dr. Ir. Gatot Ciptadi, DESS, Heli Tistiana, S.Pt.M.P, dan Firman Jaya, S.Pt, M.P, yang merupakan tenaga pengajar di Fapet UB.

Sementara itu untuk kategori mahasiswa diikuti 7 finalis yang berasal dari IPB, Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Hassanudin (Unhas), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), dan Universitas Brawijaya (UB). Presentasi tersebut dilaksanakan di ruang seminar lt.6 Gd.V dengan juri Dr.Ir. Eko Widodo, M.Agr. Sc, Prof. Dr.drh. Ir. Pratiwi Ts., M.S, dan Dr.Ir. Imam Thohari, MP yang juga merupakan tenaga pengajar di Fapet UB. Setelah melakukan presentasi seluruh finalis melakukan kegiatan field trip ke Kota Batu yang bertujuan untuk me-refresh pikiran dan mengakrabkan satu sama lain antara sesama peserta dan panitia.

gelar produk

gelar produk para finalis IASC III 2016

Para finalis berkesempatan menyajikan hasil karya tulis mereka dalam bentuk produk dan poster, yang dikemas melalui acara gelar produk (Minggu, 22/5). Bertempat di lobby lt.1 gedung Widyaloka UB acara tersebut merupakan warming up sebelum menginjak ke acara puncak IASC III 2016 yaitu Seminar Nasional dan pengumuman pemenang. Seminar Nasional menghadirkan Dr. Ir. Mursyid Maksum, M. Agr. Sc (Staf Ahli Direktorat Jenderal Peternakan Indonesia) sebagai keynote speaker, Prof. Dr. Ir. Trinil Susilawati, MS (Pakar Reproduksi Ternak sekaligus tenaga pengajar Fapet UB), dan H. Masngut Imam Santoso (Peternak sukses dan Founder Santoso Farm). Kegiatan yang berlangsung di lt.2 Gd. Widyaloka UB tersebut dibuka secara langsung oleh Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan dan Alumni dengan didampingi Wakil Dekan III Fapet UB.

Pada kesempatan tersebut Warek III menyampaikan bahwa kegiatan lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional seperti ini dengan menjadi pemenang, bagi siswa merupakan tiket masuk ke perguruan tinggi, khususnya untuk siswa kelas XII. Beliau berpesan kepada semua siswa dan mahasiswa untuk terus berkarya dan tidak menyerah.

Pengumuman pemenang dilakukan setelah kegiatan seminar nasional berakhir, pemenang pada lomba karya tulis ilmiah nasional untuk kategori mahasiswa adalah IPB (juara I), UB (juara II), Undip (juara III), dan best stand diraih oleh Unair. Sedangkan kategori siswa antara lain SMAN 1 Cilacap (juara I), SMAI Soerjo Alam Ngajum (juara II), SMKN 1 Sidoarjo (juara III), dan best presenter yang diraih oleh SMAN 3 Ponorogo. (dta)

Tim Mahasiswa Fapet UB Peroleh Juara III dalam Ajang PHINISI

$
0
0

IMG-20160522-WA0003

mahasiswa Fapet dan FT UB kolaborasi ciptakan alat pembuat UMB

Mahasiswa Fakultas Peternakan  berkolaborasi dengan mahasiswa Fakultas Teknik UB yang tergabung dalam tim sabet juara ketiga dalam ajang nasional PHINISI.  Tim tersebut terdiri dari Wiwik Sri Lidiyawati (Fapet-2014), Muji Astutik (Fapet-2013), dan Fauzan Rahmat Shiddiq (FT-2013). PHINISI atau Pekan Ilmiah Humanika Science Nasional merupakan Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) yang diadakan oleh  Himpunan Mahasiswa Nutrisi dan Makanan Ternak (Humanika), Fakultas Peternakan – Universitas Hassanudin, Makasar.

Kegiatan tersebut berlangsung selama tiga hari yaitu pada Jumat-Minggu (20-22/5/2016). Tim yang diketuai oleh Wiwik ini mengangkat judul “MOLDIX (Mold and Mix UMB) : Rancang Bangun Mesin Pembuatan Urea Molasses Block untuk Meningkatkan Efisiensi Industri Pakan Sapi”. Dibawah bimbingan Dr. Ir. Gatot Ciptadi, DESS yang merupakan tenaga pendidik Fapet UB, mereka menciptakan alat pembuatan UMB (Urea Molasses Block). UMB atau yang biasa dikenal dengan  “permen sapi” atau “permen kambing” merupakan pakan suplemen untuk ternak ruminansia, berbentuk padat dan kaya dengan zat-zat makanan.  UMB terbuat dari urea sebagai sumber nitrogen (protein), molasses (tetes tebu) sebagai sumber energi, garam dapur, ultra mineral, kapur, dedak atau konsentrat, yang bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas ternak.

Menurut Wiwik, ide pembuatan alat tersebut muncul karena belum ada alat yang memudahkan pembuatan UMB. Selama ini pembuatannya masih manual sehingga produktivitas kurang maksimal.

“Semoga dengan adanya alat pembuatan UMB ini dapat meningkatkan jumlah produksi  yang lebih efektif, sehingga menaikan nilai produktivitas ternak.” ungkapnya (dta)

Efisiensi Ternak Sapi Potong di Kecamatan Tumpang, Kab. Malang

$
0
0

disertasi-umi

ujian akhir disertasi Ir. Umi Wisapti Ningsih, MS

Sapi potong merupakan jenis ternak yang mempunyai nilai jual tinggi diantara ternak lainnya. Kesadaran masyarakat akan kebutuhan sumber protein hewani yang terkandung pada sapi potong meningkatkan jumlah permintaan kesediaan daging sapi di pasar, oleh karena itu usaha sapi potong memiliki nilai ekonomi tinggi. Peternakan sapi potong di Indonesia dikelola oleh peternak besar (perusahaan) dan peternak kecil (perseoragan). Permasalahan yang dihadapi peternak kecil adalah rendahnya produktivitas ternak sapi lokal, salah satu penyebabnya ialah pengelolaan usaha yang bersifat tradisional. Sistem peternakan di seluruh Indonesia hampir 85% masih mengacu pada sistem keluarga yang bersifat tabungan keluarga.

Kondisi ekonomi peternak dalam mengalokasikan sumber daya dipengaruhi oleh pengetahuan dan keterampilan peternak, sehinga hasil tiap peternak akan beragam. Pengelolaan usaha yang serius diperlukan agar peternak dapat mengkombinasikan faktor-faktor produksi secara efisien sehingga menghasilkan keuntungan yang maksimal. Hal tersebut diangkat melalui penelitian yang berjudul “Analisis Efisiensi Usaha Ternak Sapi Potong (studi kasus di Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang)” oleh Ir. Umi Wisapti Ningsih, MS dalam ujian akhir disertasi. Beliau adalah salah satu tenaga pengajar yang mengabdi di Fakultas Peternakan UB sejak tahun 1980 silam.

Dibawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Budi Hartono, MS, Dr. Ir. Bambang Ali Nugroho, MS, DAA, Ir. Hari Dwi Utami, MS, M.AppL.Sc.PhD, tujuan penelitian tersebut adalah menganalisis efisiensi teknis, efisiensi alokatif, dan efisiensi ekonomi serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan usaha ternak sapi potong. Menggunakan metode survei dengan pengambilan sampel sebanyak 75 peternak terdiri dari 23 peternak sapi lokal dan 52 peternak sapi persilangan, dengan kepemilikan ternak minimal 1 ekor dewasa, diperoleh rata-rata nilai efisiensi teknis usaha ternak sapi potong 0,895 dengan kisaran 0,660 – 1,00. Secara teknis sebagian besar peternak telah efisien dalam penggunaan input. Sementara itu ditemukan faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan usaha ternak diantaranya biaya pakan hijauan, listrik, dan besarnya skala usaha. Apabila biaya pakan menurun 10% maka keuntungan akan naik sebesar Rp.2,71 per ekor, sedangkan apabila biaya listrik turun 10% maka keuntungan naik sebesar Rp.2,6. Skala usaha akan naik menjadi Rp 5,1 per ekor apabila skala usaha dinaikkan sebesar 10%.

Ujian yang dilakukan di ruang sidang 1 program pascasarjana lt.2 Gd.II Fapet pada Kamis (19/5) mengundang  Prof. Dr. Ir. Hartutik, MP, Prof. Dr. Ir. Zaenal Fanani, MS, Dr. Ir. Moch. Nasich, MS, dan Prof. Dr. Sudi Nurtini, SU (UGM) sebagai tim penguji. Dalam akhir laporan penelitian Umi menarik kesimpulan bahwa secara teknis 80% peternak telah efisien dalam mengalokasikan dana, tetapi secara ekonomi masih belum efisien. Saran kepada peternak lokal perlu adanya penambahan jumlah kepemilikan ternak, karena dengan penambahan skala usaha keuntungan peternak dapat ditingkatkan. (dta)

Simulasi Visitasi Akreditasi BAN PT Program Studi Peternakan

$
0
0

SIMULASI

simulasi visitasi akreditasi BAN PT

Program Sarjana (S1) Fakultas Peternakan UB hanya memiliki satu program studi (prodi) yaitu Prodi Peternakan dengan akreditasi A yang diakui oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT). Namun masa berlaku akreditasi tersebut akan berakhir pada 23 September 2016 mendatang. Sejak beberapa bulan lalu tim akreditasi sibuk mempersiapkan segala dokumen dan kelengkapannya. Menurut peraturan terbaru bahwa setiap program studi maupun fakultas dan universitas yang akan diakreditasi perlu diadakan visitasi untuk mensinkronkan data yang ada pada dokumen.

Menjelang visitasi akreditasi BAN PT Program Studi Peternakan yang akan dilaksanakan pada Minggu (29/5),  Fakultas Peternakan UB menggelar simulasi visitasi pada Kamis (26/5). Mengundang Prof. Ir. Sukoso, M.Sc.,P.hD sebagai asesor pendamping kegiatan tersebut berlangsung di ruang sidang utama lt.6 Gd.V Fapet. Kegiatan simulasi ini dihadiri oleh perwakilan civitas akademika Fapet yang terdiri dari dosen, mahasiswa, dan tenaga administrasi.

Pada kesempatan tersebut Sukoso mengupas tentang dokumen akreditasi prodi peternakan BAN PT, dan menyampaikan hal-hal teknis yang mendukung proses penilaian. Seperti kebersihan, keindahan tata ruang, konsumsi, kelengkapan denah fakultas, dan sebagainya. Kegiatan yang berlangsung selama 3 jam ini dimanfaatkan para undangan untuk diskusi dan meminta asesor memberikan tips-tips dalam menjawab pertanyaan saat visitasi kelak. (dta)

Mahasiswa Swedia Sosialisasikan Alat Pencegah Mastitis pada Sapi Perah

$
0
0

simon

mahasiswa swedia sosialisasikan alat pencegah mastitis pada sapi perah

Mastitis pada sapi perah adalah penyakit radang pada ambing bagian dalam yang disebabkan oleh mikroorganisme. Ambing merupakan kelenjar kulit yang ditumbuhi rambut kecuali puting susu. Penyakit mastitis menyebabkan kerugian besar pada peternak sapi perah karena susu yang dihasilkan banyak mengandung bakteri  sehingga tidak bisa dikonsumsi . Pada kasus yang parah mastitis bisa merusak ambing bahkan kematian pada ternak.

Di Indonesia penyakit mastitis pada ternak sapi perah masih tinggi dikarenakan peternak masih lemah dalam melakukan dipping. Dipping merupakan suatu tindakan mencelupkan puting sapi kedalam desinfektan setelah pemerahan berakhir, bertujuan untuk mencegah terkontaminasinya susu oleh bakteri yang dapat merusak kualitas susu.

Kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh Simon Svensson mahasiswa program Magister (S2) Swedish University of Agricultural Sciences untuk mensosialisasikan alat deeping guna mencegah penyakit mastitis pada ambing sapi perah. Ia melakukan sosialisasi tersebut pada kelompok ternak sapi perah di Jabung, Kabupaten Malang. Mahasiswa yang bergabung dalam organisasi internasional Association of Student in Agriculture and Related Science (IAAS) ini, melakukan penelitian tentang aspek teknologi yang bisa dikembangkan oleh para peternak. Kebutuhan tentang alat-alat dan metode yang belum diterapkan sehingga harapan kedepannya bisa memasok alat untuk meningkatkan produktivitas sapi perah, salah satunya alat dipping.

Namun sangat disayangkan peternak masih acuh dan kurang memperhatikan aspek ekonomis pada saat diberikan pemahaman tentang pencegahan atau preventif terhadap penyakit mastitis. Menurutnya kelompok ternak yang tergabung pada Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung ini kurang memahami manfaat tindakan pencegahan tersebut, karena kurang berkaitan dengan income secara langsung.

Penelitian yang berlangsung sejak bulan Maret lalu ini tidak luput dari peranan Fakultas Peternakan UB yang memberikan fasilitas dan dukungan selama pelaksanaan penelitian. Dukungan tersebut dalam bentuk pembuatan pengantar surat ijin penelitian serta menyediakan dosen pembimbing selama melakukan penelitian yaitu Dr. Ir. Bambang Ali Nugroho, MS, DAA.

“During in Indonesia,i’m interested with the people here they are so friedly and helpful .” pungkasnya (dta)

Semarak Peringatan Hari Susu Nusantara di Universitas Brawijaya

$
0
0

hsn

jalan sehat peringatan HSN 2016

Hari Susu Nusantara (HSN) yang diperingati setiap tanggal 1 Juni merupakan moment besar bagi insan peternakan Indonesia. Melalui HSN membudayakan kebiasaan minum susu di masyarakat secara bertahap dan berkesinambungan, baik mengkonsumsi susu segar maupun hasil olahan. Selain berguna meningkatkan gizi masyarakat sekaligus untuk mensejahterakan peternak sapi perah melalui perluasan pangsa pasar. Karena konsumsi susu masyarakat Indonesia masih rendah apabila dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya.

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjennak), Kementrian Pertanian menggelar acara peringatan HSN 2016 di Universitas Brawijaya. Acara yang digelar selama 2 hari yakni pada Rabu-Kamis (1-2/6) ini memilih Kota Malang karena merupakan populasi ternak sapi perah terbanyak kedua di Jawa Timur, sebagai venue acara. Serta menggandeng Fakultas Peternakan UB sebagai partnership.

Peringatan acara HSN 2016 dibuka dengan kegiatan jalan sehat di lingkungan UB pada Rabu (1/6) yang diikuti oleh Dirjen, Rektor UB, Dinas Peternakan Provinsi Jatim, serta civitas akademika Fakultas Peternakan UB. Selain itu juga digelar kegiatan yang menarik lainnya seperti pameran persusuan, lomba mewarnai (TK BSS), demo masak berbahan dasar susu, dan seminar persusuan. Mengangkat tema “Sehat, Cerdas, Sejahtera Dengan Minum Dua Gelas Susu Segar Setiap Hari”, kegiatan tersebut merupakan upaya pemerintah meningkatkan konsumsi susu masyarakat. Sasarannya anak usia sekolah, mahasiswa, serta pekerja swasta dan pemerintah.

Susu yang diperoleh dari ambing sapi sehat dengan cara pemerahan yang benar tanpa mengurangi atau menambah komponen bahan lain merupakan susu yang baik untuk dikonsumsi. Menurut Dinas Peternakan Provinsi Jatim, susu murni harus memenuhi persyaratan Aman, Sehat, Utuh, Halal (ASUH). Artinya aman dari  zat berbahaya (logam berat, pestisida atau residu antibiotika), berasal dari sapi yang sehat, utuh tidak ditambahkan ataupun dikurangi dengan zat lain (air, santan, tepung, gula, dll), dan tidak menambahkan zat yang diharamkan. Untuk mencukupi kebutuhan gizi sebesar 6.4kg/kapita/tahun maka minimal susu harus dikonsumsi sebanyak 200cc per hari untuk usia 5-10 tahun, 400cc per minggu untuk usia 20-40 tahun, dan 200cc per minggu bagi usia 40 tahun ke atas. (dta)

 

DWP Fapet UB Kreasikan Susu untuk Kudapan Buka Puasa

$
0
0

demo masak

ibu-ibu DWP Fapet UB olah susu goreng

Susu sapi kaya akan nutrisi yang baik bagi kesehatan sehingga sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi 2 gelas setiap hari, seperti slogan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan pada peringatan Hari Susu Nusantara (HSN) 2016. Namun masyarakat Indonesia masih enggan mengkonsumsi minuman sehat ini, meskipun harga susu murni terjangkau. Salah satu penyebabnya ialah bosan dengan rasa dan sajian susu yang hanya berupa minuman saja. Melalui HSN, pemerintah mengajak insan peternakan untuk berkreasi mengolah susu menjadi sajian yang menarik dengan tidak mengurangi kandungan gizi. Salah satu agenda peringatan HSN yang dilaksanakan di Universitas Brawijaya pada Rabu, (1/6) ialah demo memasak berbahahan dasar susu.

Pada kesempatan tersebut Dharma Wanita Persatuan (DWP) Fakultas Peternakan UB berpartisipasi  dengan mempraktekan cara mengolah susu menjadi kudapan yang enak dan mudah. Kudapan untuk buka puasa menjadi pilihan para ibu-ibu DWP Fapet dikarenakan bulan suci Ramadhan yang akan segera datang dalam hitungan hari. Olahan susu tersebut antara lain pudding nasi yoghurt, susu goreng, homemade chicken noodle milk soup, dan susu kurma yang dibuat oleh Ny.Endang Suyadi, Ny.Rosa Osfar, dan Ny.Nunik Bambang Ali. Bertempat di Gedung Kebudayaan Mahasiswa UB yang juga sedang dilangsungkan acara pameran persusuan Indonesia, demo tersebut dipandu langsung oleh Ny.Endang Suyadi dan dibanjiri antusias pengunjung dari berbagai kalangan mulai dari civitas akademika UB, pengunjung dan penjaga stand pameran, Dinas Peternakan kota dan kabupaten, hingga security.

Disamping rasanya yang enak kreasi olahan susu tersebut gampang dibuat dan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat, sangat cocok digunakan sebagai sajian pembatal puasa. Endang Suyadi selaku ketua DWP Fapet memaparkan harapannya bahwa dengan mengkreasikan olahan susu segar tersebut bisa meningkatkan konsumsi susu di masyarakat. Selain itu menciptakan peluang usaha di industri pengolahan susu sehingga meningkatkan nilai ekonomis susu dan mensejahterakan peternak sapi perah lokal. (dta)


ISMAPETI Rayakan Hari Jadi ke-33 Tahun Bertepatan dengan Hari Susu Nusantara

$
0
0

SEMNAS

seminas nasional setetes susu sejuta ilmu acara pembukaan perayaan dies natalies ISMAPETI ke-33 tahun

ISMAPETI atau Ikatan Senat Mahasiswa Peternakan Indonesia merupakan gabungan lembaga-lembaga tertinggi di tingkat Fakultas atau Jurusan peternakan se-Indonesia yang bergerak dalam sisi sosial kemasyarakatan dan politik keilmuan. Sebagai wadah bagi mahasiswa untuk menyalurkan aspirasi, apresiasi bakat dan keahlian, serta menerapkan teori dari pengetahuan yang telah dimiliki.

Berdasarkan hasil kesepakatan rapat kerja ISMAPETI di Medan beberapa bulan lalu, memutuskan Fakultas Peternakan UB sebagai tuan rumah Dies Natalies ISMAPETI ke-33 tahun. lembaga yang didirikan pada 18 April 1983 silam di Baturaden, Purwokerto ini menggandeng BEM Fapet UB untuk menyemarakan perayaan Dies Natalies yang sengaja digelar bertepatan dengan Hari Susu Nusantara (HSN). Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 3 hari yakni Kamis- Sabtu (2-4/6/2016) dengan menggelar beberapa acara diantaranya Seminar Nasional,  LKMM (Latihan Kepemimpinan dan Managemen Mahasiswa), pelatihan jurnalistik, silaturahmi nasional bersama Dirjen, Ketua ISPI, dan Sekjen FPPTPI, serta field trip dan aksi gizi ke Kota Batu.

Seminar Nasional dengan mengangkat tema “Setetes Susu Sejuta Ilmu” ini dilaksanakan pada Kamis (2/6/2016) di gedung Widyaloka UB sekaligus menjadi acara pembuka dari serangkaian kegiatan Dies Natalies. Mengundang Sulistyanto selaku ketua Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) dan Dr. Ir. Purwadi, MS selaku tenaga pengajar Fapet UB spesialisasi pengolahan susu sebagai narasumber. Peserta seminar ialah perwakilan ISMAPETI dari berbagai Institusi di seluruh Indonesia serta mahasiswa Fapet UB dari berbagai angkatan.

Tri Wahyu Utomo, ketua umum ISMAPETI memaparkan harapannya agar ISMAPETI di usianya yang tidak lagi muda ini melahirkan kader-kader terbaik dari insan peternakan Indonesia yang mampu memberikan kontribusi nyata dalam memajukan peternakan Indonesia. (dta)

 

Hari Susu Nusantara Sebagai Evaluasi Diri Persusuan Indonesia

$
0
0

hsn

momentum gerakan minum susu bersama Pak de Karwo

Sehat, Cerdas, Sejahtera Dengan Minum Dua Gelas Susu Setiap Hari merupakan tema yang diangkat oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan pada peringatan Hari Susu Nusantara (HSN) 2016 di Universitas Brawijaya. Digelar sejak Rabu (1/6) hingga Kamis (2/6) kegiatan tersebut bertujuan membudayakan masyarakat untuk mengkonsumsi susu sapi murni. Konsumsi susu masyarakat Indonesia masih rendah apabila dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi ialah kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi susu untuk meningkatkan kecerdasan dan perbaikan gizi anak bangsa. Selain itu budaya mengkonsumsi susu secara rutin diharapkan dapat  meningkatkan perekonomian peternak sapi perah lokal.

Gubernur Jawa Timur, Soekarwo atau yang akrab disapa Pak de Karwo turut hadir menyemarakan puncak acara peringatan HSN yakni Kamis (2/6). Kegiatan yang berlangsung di Gedung Samantha Krida UB ini juga mengundang civitas akademika Fapet UB, pejabat Fakultas dan Jurusan Peternakan di Perguruan Tinggi sekitar Malang Raya, pelaku industri pengolahan susu, UPT daerah, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten dan Kota se-Indonesia, serta siswa SMP Negeri 4 Malang. Setelah melakukan orasi tentang kesadaran minum susu, Pak de Karwo mengajak undangan dan siswa untuk melakukan gerakan minum susu bersama.

Sebagai insan peternakan, Dekan Fakultas Peternakan UB memandang HSN sebagai momentum evaluasi diri perbaikan susu di Indonesia. Pasalnya konsumsi susu yang rendah selain disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat mengkonsumsi susu namun pasokan susu dari peternak sapi perah lokal belum cukup memenuhi permintaan pasar. Indonesia masih mengimpor susu sapi, padahal potensi peternak lokal bisa mencukupi kebutuhan dengan pembinaan dan pendampingan akan manajemen ternak sapi. (dta)

Fosmapet UGM Berkunjung ke Fakultas Peternakan UB

$
0
0

Forum Studi Mahasiswa Peternakan (Fosmapet) Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta merupakan badan semi otonom berbasis kepenulisan ilmiah yang berada di bawah naungan Fakultas Peternakan UGM. Kamis (2/6) rombongan mahasiswa asal kota gudeg ini berkunjung ke Kelompok Ilmiah Mahasiswa  (KIM) Fakultas Peternakan UB, dalam rangka kegiatan safari ilmiah. Safari ilmiah ialah salah satu program kerja Public Relations Departement (PRD) untuk berkunjungan ke organisasi atau lembaga yang bergerak dalam bidang kepenulisan ilmiah, bertujuan untuk memperoleh relasi, menimba ilmu, dan mempererat hubungan antar sesama organisasi keilmiahan.

Kunjungan tersebut dijamu di ruang sidang utama lt.5 gd.V Fapet UB dengan disambut hangat oleh bagian kemahasiswaan dan anggota KIM. Pada kesempatan tersebut dimanfaatkan untuk berdiskusi tentang program kerja, pemaparan materi mengenai iklim keilmiahan di Fapet UGM, serta field trip ke bagian-bagian di Fapet UB dan lap lapang Sumber Sekar.

Menurut ketua umum Fosmapet UGM, mahasiswa Fapet UB lebih aktif dan kreatif mengikuti kegiatan kepenulisan ilmiah sehingga meraih banyak prestasi baik nasional maupun internasional. Meskipun di UGM juga diselenggarakan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bagi mahasiswa baru namun antusiasmenya dirasa kurang. (dta)

Pelatihan Kepemimpinan Manajerial Mahasiswa Fakultas peternakan UB

$
0
0

PELATIHAN

Suryono, S.Pt memberikan pelatihan motivasi kepada mahasiswa Fapet secara ciamik

Wakil Dekan III Fakultas Peternakan UB, Dr.Ir.Osfar Sjofjan, M.Sc menggelar kegiatan pelatihan kepemimpinan manajerial bagi mahasiswa yang diselenggarakan selama 2 hari, yakni Jumat-Sabtu (3-4/6). Kegiatan tersebut merupakan agenda wajib Wadek III di setiap Fakultas yang bertujuan untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan pemahamannya. Bertempat di Ruang sidang utama lt.5 Gd.V kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan tiap-tiap UKM, BEM, dan DPM serta ISMAPETI (Ikatan Senat Mahasiswa Peternakan Indonesia).

Materi pelatihan kali ini mengulik beberapa bidang antara lain kepemimpinan, jurnalistik, dan kewirausahaan. Menurut Osfar tujuan memberikan pelatihan tersebut ialah untuk mengasah kemampuan mahasiswa di bidang non akademis agar mereka memiliki ketrampilan dan wawasan. Kegiatan yang disambut antusias oleh para peserta ini dibagi kedalam 2 sesi dimana sesi pertama membahas tentang kepemimpinan dan jurnalistik yang dilaksanakan pada Jumat (3/6) sedangkan kewirausahaan dikupas pada Sabtu (4/6).

Pada materi kepemimpinan manajerial mengundang Dr.Ir.Eko Widodo, M.Agr.Sc.M.Sc, staf ahli Wakil Rektor III UB yang juga merupakan mantan Wadek III Fapet periode 2011-2015 dan Dr.Ir.Abd. Rahem Faqih, M.Si selaku Wadek III Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UB, kedua pemateri tersebut membahas tentang leadership. Sementara itu pada materi pelatihan jurnalistik menghadirkan wartawan majalah trobos sebagai narasumber.

Narasumber materi kewirausahaan yaitu Dr.Drs.Suryadi, MS yang merupakan wakil dekan bidang kemahasiswaan UB Kediri. Beliau menyampaikan tentang kiat-kiat menggapai Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) agar lolos didanai DIKTI. Pada kesempatan tersebut Dr.Ir.Osfar Sjofjan, M.Sc juga memberikan materi mengenai strategi berwirausaha.

Alumni Fapet UB yang sukses menekuni dunia wirausaha juga turut diundang, mereka ialah Rismi, S.Pt dan Suryono, S.Pt. Dunia usaha bidang peternakan di Indonesia disampaikan oleh Rismi, melalui kesempatan ini ia membuka mata peserta bahwa dunia peternakan itu luas. Tidak melulu harus bekerja di kandang maupun industri peternakan. Sementara itu Suryono menyampaikan tentang motivasi dan jiwa kewirausahaan, dengan semangat berapi-api ia menghidupkan suasana yang terasa mulai loyo. Adrenalin peserta diuji saat Suryono menantang mereka untuk berjalan di atas pecahan botol kaca. Berbekal keyakinan, pikiran, dan ucapan yang positif para peserta satu per satu mampu melewati tantangan tersebut. Pelajaran yang dapat dipetik dari aksi tersebut yakni sesuatu yang terlihat tidak mungkin sangat mudah untuk dilalui apabila kita yakin, serta berpikir dan mengucapkan hal-hal yang positif untuk memotivasi diri. Pada akhir kegiatan alumni Fapet tahun ’98 ini memberikan saran kepada junior-juniornya agar bekerja setelah lulus menyandang gelar Sarjana kelak, untuk mencari pengalaman jika ingin membangun bisnis. Karena menurut hasil survey 43% bisnis dimulai dari pengalaman bekerja. Namun apabila belum menemukan bisnis yang sesuai disarankan masuk industri sesuai passion. (dta)

 

Manfaatkan Limbah RPH sebagai Bahan Pakan Kelinci Lepas Sapih

$
0
0

disertasi sony

ujian akhir disertasi Sony Arthur Elly Moningkey, S.Pt, M.Si pada Program Doktor Fakultas Peternakan UB

Sony Arthur Elly Moningkey, S.Pt, M.Si, dosen Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi – Manado Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak, melakukan penelitian tentang potensi limbah Rumah Potong Hewan (RPH) sebagai bahan pakan untuk kelinci lepas sapih. Dibawah bimbingan Prof.Dr.Ir. Moch Junus, MS; Dr.Ir. Osfar Sjofjan, M.Sc; dan Dr.Ir. Eko Widodo, M.Agr.Sc,M.Sc, penelitian tersebut memanfaatkan isi rumen dan sludge. Rumen ialah salah satu bagian lambung ternak ruminansia (sapi, kerbau, kambing, dan domba), berisi rumput/hijauan lainnya dan konsentrat yang terfermentasi oleh mikroorganisme. Sedangkan sludge merupakan lumpur sisa pembuatan biogas yang pengolahannya menggunakan kotoran ternak.

Mengangkat judul “Potensi Isi Rumen dan Sludge sebagai Bahan Pakan Lengkap terhadap Penampilan Produksi Kelinci Lepas Sapih”, penelitian tersebut digunakan sebagai syarat untuk menyandang gelar doktor dari Program Pascasarjana Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Pria kelahiran Tomohon ini menghadapi ujian akhir Disertasi pada Senin (30/6) dengan mengundang Prof.Dr.Ir. Hartutik, MP; Dr.Ir. Sri Minarti, MP; Dr.Ir. Irfan H. Djunaidi, M.Sc; Dr.Ir. Ronny A. V. Tuturoong, M.Si sebagai dosen penguji.

Menurut Sony limbah ternak ini kaya akan asam amino esensial dan vitamin, serta berpotensi diolah menjadi pakan ternak yaitu kelinci. Selain itu dapat dimanfaatkan untuk mengembangan usaha peternakan yang ekonomis dan efisien. Limbah isi rumen dan sludge tersedia cukup melimpah bahkan dapat mengganggu lingkungan. Dewasa ini ketersediaan pakan ternak dibatasi oleh semakin sempitnya lahan hijauan pakan ternak yang berubah fungsi menjadi lahan pemukiman, industri, transportasi, dan sebagainya. Oleh karena itu penggunaan alternatif pakan lain mampu mengatasi kendala keterbatasan lahan tanaman pakan ternak, kekurangan hijaun dimusim kemarau, menekan biaya pakan, serta mengurangi pencemaran lingkungan.

Penelitian yang menggunakan limbah isi rumen sapi dari RPH Gadang, Kota Malang dan sludge dari pembuatan biogas milik peternak sapi perah di Desa Bocek Kab Malang ini dilakukan melalui 3 tahapan. Dimana pada tahan pertama bertujuan untuk melihat kualitas limbah isi rumen sapi, sludge, dan kombinasi keduanya dengan lama inkubasi yang berbeda. Kemudian dilanjutkan penelitian tahap 2 dengan mengkomibinasi isi rumen dan sludge 50 : 50%, digunakan untuk mengevaluasi nilai nutrisi campuran isi rumen dan sludge yang difregmentasi menggunakan Cellulomonas sp dengan penentuan level penambahan mikroba dan lama inkubasi terbaik.

Sementara itu pada penelitian tahap terakhir menggunakan 30 ekor kelinci sebagai media percobaan, dengan mengklasifikasikan berdasarkan bobot badan. Bertujuan untuk menentukan level penggunaan campuran isi rumen dan sludge terfermentasi Cellulomones sp dalam campuran pakan lengkap yang dapat mengoptimalkan performan kelinci.

Hasil dari keseluruhan tahapan penelitian tersebut menyimpulkan bahwa  hasil yang optimal melalui perbaikan kandungan nutrisi dan komponen serat didapat apabila kombinasi isi rumen dan sludge diinkubasi selama 72 jam dan fermentasi campuran kedua bahan tersebut dengan konsentrasi koloni bakteri Cellulomonas sp 107 cfu/g BK dengan lama inkubasi 8 hari. Serta penggunaan campuran isi rumen dan sludge yang difermentasi dengan bakteri Cellulomonas sp sebanyak 30% dalam pakan lengkap memberikan respon terbaik terhadap penampilan produksi dan karakteristik usus ternak kelinci. (dta)

 

Viewing all 1742 articles
Browse latest View live