Fakultas Pertanian Universitas Tidar (Faperta Untidar), Magelang bertamu ke Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Kamis (18/8). Kunjungan tersebut dalam rangka menggali ilmu mengenai seluk beluk program studi ilmu peternakan. Pasalnya Bupati Wonosobo Eko Purnomo, SE, M.M menghendaki Untidar mendirikan program studi baru yakni Ilmu Peternakan dan Teknologi Pertanian. Meskipun Wonosobo berada diperbatasan Magelang namun hal tersebut dicetuskan berdasarkan kebutuhan masyarakat Jawa Tengah dan sekitarnya.

Pertemuan yang berlangsung di ruang sidang lt.6 gedung Dekanat Fapet ini disambut hangat oleh Dekan, ketua PSIK, Ka.Bag, serta KTU. Dr.M. Halim Natsir, S.Pt, MP selaku ketua PSIK serta berdasarkan pengalamannya sebagai asesor program studi Akreditasi BAN PT menyampaikan syarat-syarat pendirian program studi baru. Diantaranya memiliki dosen tetap minimal enam orang, mempunyai perencanaan jumlah mahasiswa baru yang akan diterima dalam 4 (empat) tahun pertama, kurikulum mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).

Standar capaian pembelajaran (learning outcome) nasional untuk Sarjana (S1) Prodi Peternakan Animal Husbandry/Animal Science telah disepakati oleh FPPTPI (Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Peternakan Indonesia) pada pertemuan di UGM 8 Juli 2015 lalu merumuskan empat standar capaian. Antara lain sikap (attitude), ilmu dan pengetahuan (science and knowledge), ketrampilan umum, dan ketrampilan khusus.

Pada penghujung acara Halim memaparkan bahwa pihak Faperta Unitar tidak harus meniru Program Studi Ilmu Peternakan UGM atau UB namun sesuai dengan peluang yang bisa dikembangkan di Jawa Tengah, khususnya Magelang. (dta)

Dekan Fapet UB dan Ka. Disnakkan Kab. Kediri tandatangani MoU disaksikan Rektor dan WR IV UB

Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan), Kabupaten Kediri dalam rangka mencapai visi peternak mandiri dan berdaulat merajut kerjasama dengan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB). Penandatanganan naskah kesepakatan yang dilakukan oleh Drh. Sri Suparmi, M.M (Kepala Disnakkan) dan Prof.Dr.Sc.Agr.Ir. Suyadi, MS (Dekan Fapet UB) dilaksanakan  Senin (22/8). Kerjasama yang akan disongsong selama 4 tahun kedepan ini mengacu pada dua hal yaitu mengenai pendampingan Sentra Peternakan Rakyat (SPR) dan pengembangan kambing boer di Kabupaten Kediri.

SPR merupakan usaha peternakan rakyat untuk meningkatkan populasi ternak dan kesejahteraan peternak. Dilakukan secara berkelompok dalam suatu kawasan wilayah yang dipilih dan ditentukan berdasarkan  pertimbangan memiliki potensi tinggi sebagai sentra pengembangan peternakan. Dengan kata lain SPR sebagai wadah pembelajaran secara aplikatif, partisipatif, sistematis, dan terstruktur untuk mewujudkan kemandirian dan kedaulatan peternak rakyat dengan cara pemberian akses informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, serta penguatan proses efisiensi produksi dan pasca produksi ternak.

Sementara itu pengembangan kambing boer yakni usaha pengembangan kambing tipe pedaging guna meningkatkan pengetahuan dan wawasan peternak, serta produksi daging kambing di wilayah Kabupaten Kediri. Fakultas Peternakan sebagai instansi peternakan akan mendampingi pengembangan tersebut dengan jalan menyalurkan dan mengimplementasikan pengetahuan serta teknologi (IPTEK) kepada kelompok ternak.

Berdasarkan nota kesepahaman antara pemerintah Kabupaten Kediri dengan UB tertanggal 28 April 2016, kesepakatan tersebut memiliki beberapa tujuan.  Antara lain meningkatkan pengetahuan peternak, merubah pola pikir dan pola usaha peternakan dari pola usaha sampingan menjadi usaha peternakan sebagai andalan ekonomi peternak, merubah sistem beternak dari pola tradisional menjadi pola usaha bisnis komersial, menigkatkan populasi ternak, serta sebagai embrio terbentuknya badan usaha milik bersama di masyarakat. (dta)

Menyongsong kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKK-MABA) Fakultas Peternakan UB mengadakan rapat persiapan, Senin (22/8). Bertempat di ruang seminar lt.6 gedung dekanat, acara tersebut dihadiri seluruh panitia yang terdiri dari Dosen, Karyawan, dan perwakilan mahasiswa. Kegiatan PKK-MABA akan dilaksanakan selama tiga hari yaitu 30 Agustus hingga 1 September 2016, dengan rincian pelaksanaan kegiatan di Universitas (30/8), sementara di Fakultas (31/8 – 1/9).

Ada beberapa larangan bagi panitia pelaksana berdasarkan Peraturan Dekan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya nomor 74 tahun 2016 tentang Petunjuk Umum Pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Tahun Akademik 2016/2017. Antara lain melakukan mobilisasi mahasiswa baru baik di dalam maupun di luar Universitas, sebelum adanya penerimaan resmi dari pimpinan Universitas, menyuarakan jargon fakultas pada saat pelaksanaan kegiatan di tingkat Universitas, long march, melakukan pengantaran mahasiswa baru ke pintu gerbang, serta menutup akses jalan dan trotoar di area Fakultas Peternakan. Sementara itu bagi mahasiswa baru dilarang membawa kendaraan pribadi di dalam kampus selama satu semester.

Dekan Fapet UB, Prof.Dr.Sc.Agr.Ir. Suyadi, MS menyampaikan agar civitas akademika khususnya panitia PKK-MABA menyambut kedatangan mahasiswa baru ini dengan cara yang baik layak dijadikan panutan. Seperti berpenampilan rapi dan tidak berambut gondrong bagi pria, sehingga mereka akan meniru dan beretika baik. Selain itu Dekan juga memperingatkan supaya tidak ada kekerasan fisik.

 Melalui kegiatan pengenalan kehidupan kampus ini harapannya memberikan informasi mengenai seluk beluk, prestasi, dan fasilitas Fakultas Peternakan sehingga mereka bangga menjadi mahasiswa Fapet UB. (dta)

Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya menggelar yudisium program Sarjana (S1) dan Magister (S2), Rabu (24/8). Yudisium periode Agustus 2016 kali ini merupakan yudisium dengan peserta terbanyak yaitu 145 mahasiswa S1 dan 2 mahasiswa S2. Yudisium ialah proses akademik yang menyangkut penerapan nilai dan kelulusan mahasiswa dari seluruh proses akademik.

Menurut Prof.Dr.Sc.Agr.Ir. Suyadi, MS, Dekan Fapet UB dalam sambutannya memaparkan bahwa yudisium ialah proses ijab kabul antara pimpinan dengan mahasiswa. Kegiatan yang dilangsungkan di ruang seminar lt.5 Gedung dekanat ini juga mengundang Dr.Ir. Osfar Sjofjan, M.Sc (Wakil Dekan III), Dr.Ir. Sri Minarti, MP (Ketua Program Studi S1), Prof.Dr.Ir. M. Nur Ihsan, MS (Ketua Program Pascasarjana), Anie Eka K, S.Pt, M.Sc (Sekretaris Program Studi S1), Dr.Ir. Irfan H. Djunaidi, M.Sc (Sekretaris Program Pascasarjana), Dr. Siti Azizah, S.Pt, M.Sos, M. Commun (Ka. Bag. Sosial Ekonomi Peternakan), Dr.Ir. Imam Thohari, MP (Ka. Bag. THT), dan Dr.Ir. Sri Wahjuningsih, M.Si (Sek. Bag. Produksi Ternak).

Berdasarkan berita acara nomor 1974/UN10.5/AK/2016 berikut ini adalah nama-nama mahasiswa yang berhak menyandang gelar Sarjana Peternakan (S.Pt) dan Magister Peternakan (M.Pt) :

Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) berperan serta pada ajang International Engineering Student Conference (IESC) 2016. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Universitas Indonesia dilaksanakan pada Jumat-Sabtu (19-20/8) di Auditorium Gedung K, FT-UI Depok. Delegasi Fapet UB terdiri dari Rofian Henis Muslimah, Ilham Ardiansah dan M. Fahmi Fathony, ketiganya merupakan mahasiswa kelas bahasa inggris angkatan 2014.

Mereka membawakan topik berjudul “BIO-ELECTRIC Revitalization Biogas Digester by Enhancing with Adding Microbial Fuel Cell Component as Solution for Waste Integrated System in Ruminant Slaughterhouse”. Ide tersebut berangkat dari latar belakang pemanfaatan limbah rumen yang dihasilkan rumah potong hewan. Selama ini satu-satunya sistem penanganan limbah yaitu pembuatan biogas, namun sistem ini masih memiliki kelemahan memproduksi energi listrik bila melihat efisiensinya. Mengatasi permasalahan tersebut, tim delegasi Fapet UB menciptakan integrated waste system atau sistem limbah terpadu. Mengkombinasikan sistem kerja biogas dengan teknologi microbial fuel cell yang memanfaatkan bakteri anaerob limbah rumen sebagai raw material untuk menghasilkan energi listrik dengan by product dapat dimanfaatkan kembali sebagai pupuk serta bio-gas sebagai bahan bakar. Tim tersebut menyelesaikan papernya melalui bimbingan Dr.Ir. Mashudi, M.Agr.Sc merupakan salah satu dosen pengampu bagian nutrisi dan makanan ternak.

IESC merupakan salah satu event conference dari 26 anual conference yang telah dilaksanakan UI dengan bertema “Engineering for Sustainable Development”. Bermaksud mengusung spirit on research publication dengan harapan seluruh paper yang telah dipresentasikan akan dapat dipublikasikan dalam UI Proceeding on Science and Technology. Ajang International Conference ini dihadiri oleh 75 team presenter yang terdiri dari paper dan poster presenter dari ±50 institusi higher education yang berpartisipasi.  (hns/dta)

Program S3 Pascasarjana Ilmu Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya menelurkan dua orang doktor, yang ditandai dengan pelaksanaan yudisium, Jumat (26/8). Berdasarkan berita acara nomor 1998/UN10.5/AK/PPS/2016, menyatakan bahwa Ir.Markus Miten Kleden,MP dan Ir.Johanis Ly,M.Sc berhak menyandang gelar doktor. Keduanya merupakan dosen Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana (Undana), Kupang-NTT yang telah menempuh studi di Fapet UB sejak tahun 2012 silam.

Acara yudisium yang digelar di ruang sidang pascasarjana Fapet UB ini mengundang Prof.Dr.Sc.Agr.Ir. Suyadi, MS (Dekan) dan Dr.Ir. Irfan H. Djunaidi, M.Sc (Sekretaris PPS). Melalui kesempatan tersebut Dekan memberikan petuah kepada duo Doktor baru tersebut agar tidak pernah lelah untuk menuntut ilmu, karena tinggal selangkah lagi menuju guru besar.

Sementara itu Johanis mengungkapkan rasa bahagia dan syukurnya dengan berterima kasih kepada seluruh pihak Fapet UB yang telah banyak membantu. Menurutnya menuntut ilmu di Fapet UB merupakan mukjizat dari Tuhan, ia mendapat banyak pelajaran berharga dan ilmu yang bermanfaat. Gelar doktor ini merupakan tanggung jawab dalam mengemban tugas menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi.

Ir.Markus Miten Kleden,MP telah melakukan ujian akhir disertasi pada (17/2) lalu dengan mengangkat judul penelitian “Potensi Daun Kelor (Moringa Oleifera, lam) dari daerah Nusa Tenggara Timur untuk Meningkatkan Tampilan Reproduksi Ternak dengan Menggunakan Kelinci Sebagai Model. Sedangkan Ir.Johanis Ly,M.Sc yang mengulas penelitian berjudul “Evaluasi Nilai Nutrisi Biji Asam Terfermentasi Saccharomyces Cerevisiae Sebagai Suplemen Pakan Induk dan Implikasinya Terhadap Kinerja Induk dan Anak babi Pra-Sapih” yang telah diuji pada (28/6). (dta)

Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya menggelar acara pelepasan wisudawan, Sabtu (27/8). Acara yang berlangsung di Auditorium lt.8 gedung dekanat ini mengusung tema “Disiplin, Jujur & Profesional Kunci Kesuksesan di Masa Depan”. Kegiatan tersebut melepas 94 wisudawan yang terdiri dari 78 wisudawan program sarjana, 6 wisudawan program magister, dan 2 wisudawan program doktor.

Menurut Prof. Suyadi, selaku Dekan Fapet UB wisuda kali ini merupakan peserta wisuda terbanyak sejak tahun 1961. Dalam sambutannya beliau memaparkan bahwa acara yang dikemas sederhana ini sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu sebagai ajang perkenalan antara wali mahasiswa dengan para pendidik serta staf adminsitrasi Fapet UB.

Wisudawan terbaik diraih oleh Nisa’us Sholikah, program Sarjana angkatan 2012 yang berhasil meraih nilai IPK 3.96. Ia menyampaikan harapannya agar lulusan Fapet UB  dapat bersaing secara nasional maupun internasional, serta mengembangkan dunia peternakan.

Sementara itu Nur Khamid ayahanda Nisa’, mengungkapkan bahwasanya ia pesimis dapat menyekolahkan putri bungsunya di Universitas Brawijaya. Namun atas prestasi dan kegigihan mahasiswa kelahiran Tuban ini lolos seleksi  di Fapet UB melalui jalur bidikmisi.

“Alhamdulillah hirobbil alamin, melihat anak saya sebagai lulusan terbaik merupakan hal yang sangat membanggakan dan anugerah dari Allah SWT.” Ungkapnya (dta)

Sejumlah 18 dosen & 3 mahasiswa Program Pascasarjana Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) mengikuti seminar internasional the 17th Asian-Australasian Association of Animal Production (AAAP). Kegiatan yang dilaksanakan pada 22 hingga 25 Agustus 2016 ini digelar di Hotel Nikko, Fukuoka – Jepang. Mengusung tema “Strive toward Progress on Sustainable Animal Production Contribute to Environment and Welfare for Human and Livestock” acara tersebut diselenggarakan oleh Kyushu Sangyo University. Bertujuan saling tukar informasi mengenai ilmu ternak dan teknologi terbaru, memfokuskan strategi untuk promosi berkelanjutan dengan mempertimbangkan lingkungan dan pemuliaan ternak serta manusia. Selain itu juga  menyediakan wadah bagi kedua negara yakni Asia dan Australia untuk membuat perpanjangan kontrak dan kontrak baru.

Dosen Fapet UB yang berpartisipasi pada seminar internasional tersebut mewakili tiap-tiap bagian. Antara lain  Dr. Ir. Agus Budiarto,MS, Prof.Dr.Ir. Woro Busono, MS, Prof.Dr.Ir. Trinil Susilawati,MS, Dr.Ir. V.M. Ani Nurgiartiningsih,M.Sc, Dr.Ir. Sucik Maylinda,MS, Aulia Puspita Anugrayekti, S.Pt,MP,M.Sc, Dr.Ir. Tri Eko Susilorini, MP, dan Dr.Ir.Gatot Ciptadi, DESS dari bagian Produksi Ternak (Proter). Bagian Nutrisi dan Makanan Ternak (NMT) adalah  Ir. Eko Widodo, M.Sc.M.Agr.Sc.,P.hD, Artharini Irsyammawati, S.Pt,MP, Prof.Dr.Ir. Ifar Subagiyo,M.Agr,ST, Prof.Dr.Ir. Hartutik,MP, Ahmad Windu Bahari,S.Pt,Mp,M.Sc,Dr.Ir. Marjuki,M.Sc. Bagian Sosial Ekonomi Peternakan (Sosep) diwakili oleh Dr.Ir. Hari Dwi Utami, M.Appl.Sc, sedangkan Dr.Ir. Lilik Eka Radiati, MS, Dr. Herly Evanuarini, S.Pt,MP, dan Firman Jaya, S.Pt,MP merupakan perwakilan dari bagian Teknologi Hasil Ternak (THT).

Sementara itu mahasiswa program pascasarjana Fapet UB yang turut serta seminar tersebut yaitu Inike Dwi Kesumawati, S.Pt, MP, David Kurniawan, S.Pt. MP, dan Faizal Andri, S.Pt. Pada even tersebut, Faizal mendapatkan anugerah Young Scientist Award/JSPS Excellent Presentation Award. Ia mengulas makalah berjudul “Effect of Dietary fish oil Combination with Tomato Powder on Egg Polyunsaturated Fatty Acids Profile of Native Laying Hens”.

“untuk bisa ikut seminar internasional harus melewati rintangan yang cukup banyak, namun dengan terus berdoa, berusaha maksimal dan bersungguh-sungguh akhirnya impian ke Jepang bisa tercapai. Semoga ke depannya mahasiswa Fapet bisa memberikan kontribusinya dalam pengembangan ilmu peternakan di level internasional”. ungkap mahasiswa kelahiran Jakarta ini (dta)

Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) yang tergabung dalam tim berhasil menjadi juara pertama pada ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI). Bertajuk Penulisan Kreativitas Masyarakat ke IV Tingkat Nasional, kegiatan tersebut diselenggarakan oleh keluarga alumni Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Sabtu – Minggu (27-28/8). Tim yang terdiri dari Dimas Firdaus Adani, Rizky ilham Mitarangga, dan M. Yoga Arrahman merupakan anggota dari UKM Kelompok Ilmiah Mahasiswa (KIM) Fapet UB.

Dibawah bimbingan Dr.Ir. Irfan H. Djunaidi, M.Sc mereka  mengulas penelitian berjudul “FISHER-C : Functional Antioxidant Enrich Egg and Omega 3”, yang merupakan produk manipulasi pakan dengan memanfaatkan tepung kulit manggis dan minyak ikan.  Bertujuan untuk meningkatkan kualitas telur pada ayam petelur dengan mencegah telur yang terinfeksi kardiovaskular.

Kulit manggis dipilih karena memiliki kandungan antioksidan yang kuat dan mengandung senyawa xanthone. Sementara itu minyak ikan kaya akan omega 3 yang mampu meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik) dan menurunkan kadar LDL (kolesterol jahat). HDL berfungsi mengangkut kolesterol dan jaringan periper sehingga melancarkan peredaran darah. Sedangkan LDL harus diminimalisir karena dapat menyumbat pembuluh darah.

“Alhamdulillah wa syukurillah, kami sangat senang mampu mengharumkan nama Fakultas Peternakan. Kemenangan ini kami persembahkan sebagai kado untuk ulang tahun KIM kelima yang jatuh pada tanggal 22 Agustus lalu.” ungkap Dimas (dta)

Pembukaan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKK-MABA) di Fakultas Peternakan UB ditandai dengan penyematan atribut kepada perwakilan peserta oleh Dekan, serta pemukulan gong. Sebagai instansi peternakan, Fapet UB juga menggelar gerakan minum susu bersama. Susu merupakan produk peternakan yang apabila dikonsumsi secara rutin dapat meningkatkan kecerdasan dan perbaikan gizi. Melalui kegiatan tersebut diharapkan menyadarakan mahasiswa sebagai insan peternakan tentang pentingnya mengkonsumsi susu.

PKK MABA Fapet UB tahun 2016 ini diselenggarakan selama dua hari yakni Rabu – Kamis (31/8 – 1/9) dengan diikuti 777 mahasiswa baru. Kegiatan yang berlangsung di halaman parkir gedung I ini menggunakan nila ambara sebagai lambang. Nila ambara merupakan kuda milik patih Ronggo Lawe dari kerajaan Majapahit yang jinak, taat pada tuannya, cerdik, tangkas, dan pemberani. Sehingga lambang tersebut dituangkan melalui tema “Harmonisasi Berkolaborasi dalam Membentuk Mahasiswa Baru yang Religius, Intelektuall, Nasionalis, Bermoral, dan Berbudaya”. Harapannya mahasiswa baru Fapet UB memiliki karakter yang kuat seperti yang digambarkan pada kuda nila ambara.

Dalam sambutannya, Prof.Dr.Agr.Sc.Ir. Suyadi, MS selaku Dekan Fapet UB menyampaikan bahwa menjadi mahasiswa Fakultas Peternakan adalah pilihan yang tepat. Peternakan mengandung makna yang penting bagi kesehatan dan pemenuhan gizi masyarakat, karena 1 gram protein hewani tidak bisa ditukar dengan protein yang lainnya. Menurut Suyadi, apabila Indonesia ingin memajukan kehidupan rakyatnya langkah awal yang harus ditempuh ialah dengan pemenuhan kecukupan gizi melalui makanan berprotein hewani. Ia juga berharap agar mahasiswa baru Fapet UB dapat meningkatkan peternakan Indonesia.

Kegiatan PKK-MABA tahun ini turut mengundang seluruh guru besar Fakultas Peternakan yang saat ini berjumlah 15 orang. Hal ini dimaksudkan supaya maba bangga memiliki tenaga pendidik yang berkualitas serta termotivasi menjadi ilmuwan dan peneliti. (dta)

Menuju daya saing Internasional Fakultas Peternakan terus membenahi diri, salah satunya meningkatkan sarana prasarana guna menunjang kegiatan belajar mengajar. Fakultas Peternakan UB menyediakan laboratorium lapang bagi mahasiswa maupun, diantaranya lab. Lapang Sumber Sekar, lab lapang Ngijo, dan lab agrotekno Jatikerto. Namun lab-lab lapang tersebut terletak di Kabupaten Malang yang berjarak cukup jauh sehingga membutuhkan alat trasportasi untuk mencapainya.

Menilik hal tersebut PT. Bank Negara Indonesia (BNI), Persero memberikan hibah kendaraan untuk operasional kepada Fakultas Peternakan UB, berupa satu unit Isuzu ELF Microbus. Hibah kendaraaan tersebut merupakan wujud kerjasama yang terjalin antara BNI dan Universitas Brawijaya. BNI menjadi bank pelopor yang merajut kerjasama bersama UB.

Penyerahan microbus berkapasitas 18 penumpang ini dilaksanakan Kamis (1/9) di halaman rektorat UB. Acara tersebut dihadiri Rico Rizal Budidarmo (Direktur BNI) dan jajarannya, Prof.Dr.Ir. M. Bisri, MS (Rektor UB), Dr. Sihabudin, SH, MH. (Wakil Rektor II), Prof.Dr.Agr.Sc.Ir. Suyadi, MS (Dekan Fapet UB), Dr.Ir. Lilik Eka Radiati, MS (Wakil Dekan I), Prof.Dr.Ir. Budi Hartono, MS (Wakil Dekan II) beserta staf.

Prof. Bisri dalam sambutannya menuturkan harapannya agar hibah kendaraan ini dapat memberikan manfaat khususnya untuk kelancaran kegiatan belajar mengajar mahasiswa Fakultas Peternakan UB.

Kendaraan tersebut diserahkan oleh Direktur BNI kepada Rektor UB, kemudian diserahkan kepada Dekan Fapet. Setelah ceremonial penyerahan tersebut, para tamu undangan diajak berkeliling bundaran UB sebagai bentuk uji coba. (dta)

Kegiatan orientasi pendidikan dan kemahasiswaan mahasiswa baru (ORDIK – MABA) Program Pascasarjana Fakultas Peternakan UB, Tahun Akademik 2016/2017 digelar Senin (5/9). Bertempat di lt.6 Gd.V kegiatan tersebut merupakan kegiatan lanjutan Ordik Maba Program Pascasarjana Universitas, yang telah dilaksanakan Sabtu (3/9) lalu. Tahun ini Ordik Maba Fapet diikuti oleh 51 mahasiswa, terdiri dari 33 mahasiswa program magister, dan 18 mahaiswa program doktor.

Cara membangun bangsa melalui pendidikan, salah satunya dengan meningkatkan jumlah lulusan magister dan doktor, karena dari mereka lahir pemikir-pemikir ulung yang turut andil. Mahasiswa Program Pascasarjana (PPS) berbeda dengan mahasiswa sarjana karena PPS merupakan program lanjutan yang mendalam atau spesialisasi. Hal tersebut dituturkan Dekan Fapet UB, Prof.Dr.Sc.Agr.Ir. Suyadi, MS dalam sambutan dan sekaligus membuka kegiatan tersebut. Suyadi juga mengucapkan selamat datang di Kota Malang dan Universitas Brawijaya kepada mahasiswa baru yang mayoritas berasal dari Indonesia bagian Timur.

Kegiatan Ordik Maba PPS ini terbagi menjadi dua sesi, yakni sesi materi dan sesi proses akademik.  Materi filososfi studi program magister dan doktor disampaikan oleh Dr.Ir. Lilik Eka Radiati, MS selaku Wakil Dekan I. Beliau memaparkan capaian pembelajaran (learning outcome) mahasiswa PPS Fapet antara lain mampu mengembangkan dan mengelola research, memecahkan permasalahan, serta menghasilkan karya kreatif. Sejalan dengan tujuan mahasiswa magister dan doktor yakni untuk pengembangan potensi diri sehingga dapat membangun peternakan melalui dunia pendidikan.  Sementara itu materi kemahasiswaan disajikan oleh Dr.Ir. Osfar Sjofjan, M.Sc. Pada kesempatan tersebut, Wakil Dekan III ini menyampaikan harapannya agar mahasiswa PPS lulus tepat waktu, yakni dua tahun untuk program magister (S2) dan tiga tahun untuk program doktor (S3).

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi proses akademik, yaitu pengisisan dan pengumpulan KRS yang dilaksanakan di ruang sidang pascasarjana gedung II. Perkuliahan semester ganjil TA. 2016/2017akan dimulai Selasa (13/9) mendatang. (dta)

Lulusan mahasiswa yang berbobot dapat diukur berdasarkan aspek akademik yaitu menilik nilai IPK, penghargaan atau prestasi. Namun terlepas secara akademis, daya saing di tempat kerja dan akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari untuk dapat diterima masyarakat, merupakan faktor pendukung. Sehingga karakter dan kepribadian mahasiswa yang baik diperlukan untuk melahirkan lulusan berkualitas.

Fakultas Peternakan UB melalui program Pembinaan Karakter Mahasiswa Berbasis Realigi (PKBR) akan membina mahasiswa agar berakhlakul karimah. PKBR merupakan kegiatan pembinaan karakter yang terstruktur dan melembaga, bertujuan untuk membentuk perilaku mahasiswa yang dapat diimplementasikan di dalam dan luar kampus. Sejak tahun 2015 Fapet UB telah melaksanakan program yang diperuntukan bagi seluruh mahasiswa baru baik muslim dan non muslim tersebut. Dilaksanakan secara rutin setiap hari Sabtu selama satu semester, kegiatan ini menggandeng Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UB di bidang kerohanian. Diantaranya Unit Keagamaan Islam (UAKI), Unit Aktivitas Keagamaan Kristen (UAKK), Unit Aktivitas Keagamaan Katholik (UAKKat), Unit Aktivitas Keagamaan Budha (UAKB), dan Unit Aktivitas Keagamaan Hindu Dharma (UNIKAHIDA).  Kerjasama tersebut dalam bentuk perekrutan mentor sebagai pendamping.

Menjelang pelaksanaan PKBR tahun 2016, tim pelaksana PKBR menggelar Training of Trainers (TOT) bagi para mentor, Sabtu (3/9). Kegiatan yang berlangsung di ruang seminar lt.5 Gd.V Fapet UB tersebut dibuka oleh Dekan, Prof.Dr.Sc.Agr.Ir. Suyadi, MS. Beliau menyampaikan topik utama dalam pembinaan karakter maba ada 4 pilar utama. Antara lain beretika yang benar  kepada tuhan dan agamanya, beretika sesama manusia, beretetika kepada lingkungan, dan menjunjung tinggi etika profesi. Berdasarkan filosofi keilmuwan untuk menegakkan kehidupan yang sehat, digambarkan suatu bangunan rumah dimana pondasinya adalah akidah atau akhlakul karimah, ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai pilar, profesionalisme adalah atap, dan kedamaian serta kebahagiaan dunia akhirat merupakan gentingnya. Menelaah filosofi tersebut maka setiap orang wajib memahami dan mengamalkan agamanya dalam kehidupan sehari-hari, sementara itu dilengkapi dengan ilmu pengetahuan yang lain sebagai penunjang.

“Saya berharapa dengan adanya program PKBR ini Fapet mampu menghasilkan lulusan yang memiliki karakter dan berakhlakul kharimah, serta berdaya saing yang tinggi di tingkat nasional maupun internasional.”pungkasnya (dta)

Dekanat Fakultas Peternakan UB beserta dosen bagian Nutrisi Makanan Ternak Ilmu Ruminansia melakukan lawatan ke UB Forest, Sabtu (3/9). Menjelang peresmian UB forest yang akan dilaksanakan pada 19 September 2016 mendatang, tim Fapet tersebut melakukan survey dan diskusi. Berdasarkan kesepakatan bersama, Fakultas Peternakan akan memanfaatkan lahan tersebut dengan menanam hijauan pakan ternak. Serta akan mengolah bahan pakan tersebut menjadi cadangan dikala musim kemarau berupa silase.

Rektor Universitas Brawijaya, Prof.Dr.Ir. M. Bisri, MS, menyarankan agar tim peternakan menyusun rancangan ke depannya dengan mempersiapkan tanaman. Sehingga mahasiswa dapat menerapkan praktek secara riil bukan hanya praktek kecil.

UB Forest merupakan hasil kerjasama antara Universitas Brawijaya (UB) dengan Dinas Kehutanan dimana sebagian kawasan hutan akan dimanfaatkan untuk kegiatan praktek mahasiswa.  Terletak di Dusun Sumbersari, Desa Tawang Argo, Karangploso area tersebut akan digarap beberapa Fakultas di UB seperti Fakultas Pertanian (Fapet), Fakultas Pertanian (FP), Fakultas Ilmu Administrasi (FIA). (dta)

Dewasa ini jajanan yang disuguhkan untuk masyarakat khususnya anak-anak banyak mengandung bahan berbahaya mulai dari pewarna tekstil hingga penambahan bahan-bahan kimia. Menilik fenomena tersebut mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) sebagai pelaku peternakan yang paham mengenai pengolahan hasil ternak, membuat sosis kelinci dipadukan dengan sayur bayam. Produk yang diberi nama sosis ciluba (kelinci lumur bayam) ini mengantarkan mereka menyabet juara 1 di ajang Soprema.

Mahasiswa yang terbagung dalam tim tersebut terdiri dari Rachmidia Dwi Saputri (2015), Linda Ayu Ningsih (2015), dan Mustaqim (2015). Dibawah asuhan Eko Nugroho, S.Pt,M.Sc yang merupakan salah satu dosen Sosial Ekonomi Peternakan, tim tersebut mengangkat judul “Sosis Ciluba (Kelinci Lumur Bayam) Usaha Memperbaiki Kualitas Jajanan Indonesia yang Bergizi Bernutrisi dan be Healthy.”  Untuk mendapatkan bahan baku mereka bermitra dengan peternak kelinci dan petani bayam, sementara itu dalam proses produksi, ibu-ibu keluarga petani dan peternak pun diperdayakan.  Hal tersebut juga tidak menutup kemungkinan membuka lapangan pekerjaan bagi pemuda yang putus sekolah.

“Alhamdulillah, kami sangat senang perjuangan terbayar dengan sempurna. Niat awalnya di sini buat liburan setelah menyelesaikan tugas-tugas di PK2Mu dan PK2MF, kami hanya coba-coba dan ngirimnya saja dadakan namun ternyata kami mendapat bonus sebagai juara.”ungkap Rachmi

Soprema merupakan kegiatan untuk mewadahi para pemuda yang berwirausaha sosial (sociopreneurship), diselenggarakan  oleh FISIPOL, UGM pada 5-7/9/2016. Kegiatan tersebut diikuti 22 provinsi mulai dari Aceh hingga Maluku,  Kemenpora yang diwakili sang sekretaris turut pula meramaikan acara.

“Setelah mengikuti kegiatan soprema ini, kami sadar bahwasanya sebagai pemuda apalagi mahasiswa harus mampu mengeluarkan potensi diri, tidak boleh takut untuk berproses dan berkembang. Serta tentunya harus peduli kepada orang lain dan lingkungan kita.”jelasnya (dta)

Purna tugas merupakan berakhirnya masa tugas  seseorang karena usia yang sudah lanjut. Tenaga administrasi Pegawai Negeri Sipil (PNS), Yustiana Sejak bulan Juli lalu resmi dinyatakan purna tugas. Wanita kelahiran Madura ini telah mengabdikan diri di Fakultas Peternakan UB selama 35 tahun. Dalam rangka mengenang atas pengabdiannya, keluarga besar Fapet UB menggelar acara pisah kenang, Jumat (09/09).

Bertempat di ruang sidang lt.7 gd.V acara tersebut mengundang wakil dekan beserta seluruh tenaga kependidikan. Pada kesempatan tersebut prof.Dr.Sc.Agr.Ir. Suyadi, MS bertindak sebagai Dekan mengatakan bahwa bekerja di sini bukan semata mencari nafkah namun sembari menjalin persaudaraan bersama rekan sejawat guna membangun fakultas yang lebih baik. Suyadi berharap jalinan persaudaran selama ini tetap terjaga.

Suasana haru pun terasa saat Yus menyampaikan pesan dan kesan, ia mengungkapkan bahwa setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Namun harapannya perpisahan ini hanyalah memisahkan jasad, sedangkan hati tetap bersatu.

Yustiana bergabung menjadi keluarga besar Fakultas Peternakan sejak 1981, dan diangkat menjadi PNS pada 1 april 1982 silam. Awalnya Yus ditempatkan di bagian akademik lalu dirotasi ke bagian sosial ekonomi peternakan selama 15 tahun. Setelah itu di-rolling kembali menjadi petugas di ruang baca hingga masa pensiun menghampirinya. (dta)

tim Swim Up Sorter raih medali emas

tim MAMI-Gun sumbang medali perak

Libur panjang akhir semester genap tak melunturkan semangat mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) dalam berkarya. Setelah meraih juara pada SOPREMA di UGM beberapa pekan lalu, kali ini mereka kembali mencetak prestasi dalam ajang The 3^rd International Young Inventors Award (IYIA) 2016. Pada kegiatan yang berlangsung di Surabaya Convention Hall (6-8/9)  Fapet UB mendelegasikan 2 tim. IYAIA diselenggarakan oleh INNOPA yang diikuti oleh puluhan inovator berbagai Negara, antara lain Malaysia, Srilanka, Thailand, Jordan, Korea, Rusia, serta Indonesia.

Gold Medal berhasil diraih oleh delegasi yang digawangi Mirsa Ita Dewi (Fapet), Dimas Firdaus A. (Fapet), Wahyu Setiawan (Fapet), Frido Wahyu (Teknik Elektro), dan Ronny Ari (Teknik Elektro), dengan mengangkat judul “Swim Up Sorter”. Menurut Dimas, ide pembuatan berangkat dari pengamatan swasembada susu dan daging lokal yang tak kunjung terpenuhi. Melalui alat ini, untuk meningkatkan produktivitas sapi perah dan sapi potong akan dilakukan Inseminasi Buatan (IB) dengan sperma X pada sapi perah yang akan menghasilkan anakan betina. Sedangkan pada sapi potong dilakukan IB dengan sperma Y yang akan menghasilkan anakan jantan.

Sementara itu Silver Medal disumbangkan oleh delegasi tim yang terdiri dari Joni Hendro (Fapet), Moh. Radhitiya (Fapet), Winda Rahayu (Fapet), Angga Setiawan (Fapet) dan M. Euro Anwarudin (Fapet). Mereka mengupas penelitian berjudul MAMI-Gun (Manual Modification Insemination Gun): Innovation Insemination Gun Effective and Efficient Technology Artificial Insemination (AI) as Germplasm Conservation Efforts to Support Self-Sufficiency National Beef Meat. Inovasi pembuatan alat tersebut dilatar belakangi semakin menurunnya mutu genetik sapi lokal. Peternak rakyat lebih suka menyilangkan sapi lokal dengan sapi impor melalui program IB, padahal sapi local Indonesia memiliki keunggulan yang lebih dibandingkan sapi impor.

“Kami berharap melaului MAMI-Gun ini dapat melestarikan sapi lokal sehingga mendukung terjadinya swasembada daging nasional” ujar Angga. (ang/dta)

Idul Qurban atau Idul Adha merupakan moment hari raya Islam yang diperingati setiap tanggal 10 Dzulhijjah dengan memberikan makna berupa nilai-nilai pengorbanan dan berbagi. Umat Islam diseluruh penjuru dunia bersuka cita merayakan Idul Adha 1437 H yang jatuh pada Senin (12/9).

Mahasiswa Fakultas Peternakan UB yang merupakan gabungan dari anggota Unit Kerohanian Islam (MT-Funa) dan kementrian agama BEM memanfaatkan moment tersebut untuk berbagi ilmu pengetahuan mengenai penanganan hewan ternak kepada masyarakat. Sebagai pelaku peternakan yang mempelajari seluk beluk ternak tentunya mereka paham tentang penangan hewan ternak.

Bertajuk touring kegiatan rutin tahunan kali ini mengunjungi beberapa daerah yakni Sukun, Lawang, dan Karang Besuki. Tujuannya ialah memberikan informasi kepada warga tentang kesehatan ternak dan kelayakannnya serta membantu proses penyembelihan dengan mengenalkan praktek pemotongan yang benar secara syariah dan tidak menyakiti hewan.

Menurut Ridwan, ketua MT-Funa, kegiatan tersebut mendapat tanggapan positif dari masyarakat. Karena mereka memberikan pengetahuan yang belum pernah didapat sebelumnya khususnya tentang teknik pemotongan dan kesehatan ternak. (dta)

Kelompok Ilmiah Mahasiswa (KIM) dalam rangka membentuk regenerasi keorganisasian, menggelar pelantikan pengurus periode 2016, Selasa (13/9).  KIM merupakan unit kegiatan mahasiswa berbasis keilmiahan dibawah naungan Fakultas Peternakan UB yang dibentuk pada tanggal 22 Agustus 2011 silam. Organisasi yang mewadahi mahasiswa dalam bidang riset, penalaran, dan pengabdian ini tengah menorehkan berbagai prestasi baik secara nasional maupun internasional.

Bertempat di ruang seminar lt.5 Gd.V, pengurus baru tersebut secara resmi dilantik oleh Prof.Dr.Sc.Agr.Ir. Suyadi, MS selaku Dekan dengan didampingi Dr.Ir. Osfar Sjofjan, M.Sc Wakil Dekan III. Setelah acara pembukaan mereka dipandu Prof. Suyadi untuk mengikrarkan sumpah jabatan.

Pada kesempatan tersebut, Dekan menyampaikan harapannya agar pengurus dan anggota KIM ini dapat mengemban tugas sesuai dengan amanah, membawa nama baik almamater, tidak menanggalkan prestasi akademik, serta menguatkan pribadi yang beretetika, intelektual, dan profesional.

KIM terdiri dari tiga divisi meliputi Human Resource Development (HRD), Research and Implementation Departement (RID), dan Public Relation Departement (PRD) yang memiliki fungsi sesuai dengan bidangnya masing-masing. HRD berfungsi melakukan kaderisasi secara menyeluruh terhadap anggota dan pengurus KIM sedangkan RID berfungsi dalam pelaksanaan training kepenulisan bagi mahasiswa Fakultas Peternakan. Sementara itu PRD berperan menjadi pusat informasi dan komunikasi baik secara intern maupun extern. (dta)

Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet- UB) merupakan  instansi pendidikan yang telah mengembangkan kambing boer selama lebih dari satu dasawarsa. Sebagaimana diketahui kambing boer merupakan kambing tipe pedaging yang memiliki kemampuan memproduksi daging sangat tinggi. Menurut dekan Fapet UB,  Prof.Dr.Sc.Agr.Ir. Suyadi, MS, boer memiliki keunggulan seperti pertumbuhan cepat, presentase karkas tinggi, efisiensi pakan, mudah beradaptasi di semua daerah, produksi dasging tinggi, rendah kolesterol, dan menguntungkan peternak. Oleh karena itu baik peternak maupun masyarakat luas menyukai kambing ini dan berupaya mengembangkan di berbagai wilayah.

Sebagai bentuk perwujudan tri dharma yakni pengabdian diri di masyarakat, Fapet menyediakan layanan untuk mengembangkan kambing asal Afrika ini. Antara lain Inseminasi Buatan (IB) dengan semen pejantan unggul, pelatihan inseminator kambing/domba, pelatihan teknis beternak, konsultasi pengembangan usaha peternakan, kos bunting, penyediaan bibit pejantan/induk, dan pelatihan atau konsultasi pengolahan produk ternak seperti daging, susu, dan kulit.  Layanan tersebut bisa dijumpai di laboratorium lapang Sumber Sekar, Dau – Kab. Malang.

Suyadi memaparkan keunggulan kambing boer serta pengembangannya kepada Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Kamis (18/8) silam. Obrolan ringan tersebut  dimaksudkan untuk mengetahui profil kambing boer dan pengembangannya secara kompleks kepada khalayak. Sehingga harus di-record dan akan di-share ke salah satu TV lokal JTV yang untuk ditayangkan pada program Event, Kamis, 17 September 2016 pukul 17.30 WIB. (dta)