Quantcast
Channel: Berita – Fakultas Peternakan | Universitas Brawijaya
Viewing all 1742 articles
Browse latest View live

Open Recruitmen Asisten Praktikum Penyuluhan

$
0
0

poster 1 fix nn-01

Bagian Sosial Ekonomi Peternakan (Sosep) Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, membuka kesempatan bagi mahasiswa aktif Fapet UB angkatan 2014 untuk menjadi Asisten Praktikum Penyuluhan  

Adapun Kualifikasi sebagai berikut :

  1. Mahasiswa aktif Fakultas Peternakan UB angkatan 2014
  2. IPK > 3,00
  3. Nilai Sosiologi Pedesaan B+
  4. Nilai Penyuluhan A
  5. Menguasai Ms. Word dan Excel
  6. Komunikatif
  7. Mampu bekerja dalam tim
  8. Berkomitmen tinggi
  9. Diutamakan yang menguasai Desain Grafis dan Blogging

Berkas yang perlu dibawa :

  1. CV
  2. Transkrip Nilai
  3. Foto 3×4 berwarna
  4. Surat pernyataan
  5. Fotocopy kartu puas penyuluhan
  6. Esai “Pentingnya Penyuluhan”

Pendaftaran :

19 – 30 September 2016

di Ruang Asisten Penyuluhan, lt.6 Gedung V – Fapet UB

Interview :

3 Oktober 2016

Pengumuman :

5 Oktober 2016

Pengumpulan Berkas :

a. Soft file ==> dikirimkan melalui email pes4005@gmail.com

b. Hard file ==> berkas dimasukkan ke dalam map merah (bagi mahasiswa perempuan)

berkas dimasukkan ke dalam map biru (bagi mahasiswa laki-laki)

dikumpulkan di ruang Asisten Penyuluhan, lt.6 Gd.V – Fapet UB


Probin Maba, Fapet Gelar Kegiatan PKBR

$
0
0

pkbr

Probin Maba atau Program Pembinaan Mahasiswa Baru merupakan kegiatan lanjutan Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2), yang bertujuan untuk membina mahasiswa dalam mengikuti kegiatan akademik, mensosialisasikan etika kehidupan kampus, membangun karakter diri dan kerjasama. Fakultas Peternakan UB mengemas kegiatan pembinaan tersebut berbasis realigi. Bertajuk Pembinaan Karakter Berbasis Realigi (PKBR), guna tingkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

PKBR ialah kegiatan pembinaan karakter yang terstruktur dan melembaga, diperuntukkan bagi seluruh mahasiswa baru baik muslim maupun non muslim. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan setiap hari Sabtu selama satu semester atau sepanjang semester ganjil TA. 2016/2017.

PKBR tahun ini secara resmi dibuka oleh Prof.Dr.Sc.Agr.Ir. Suyadi, MS selaku Dekan, Sabtu (17/9/2016). Bertempat di lapangan parkir Gedung I Fapet UB, penyematan nametag kepada perwakilan peserta menjadi simbolis pembukaan kegiatan yang telah dijalankan sejak tahun 2015 lalu. Namun sebelum pembukaan acara dilaksanakan, Dekan memimpin shalat Dhuha berjamaah kemudian dilanjutkan membaca khatam Al-Quran bagi muslim. Sementara itu bagi mahasiswa non muslim dimobilisasikan ke ruangan-ruangan kelas, untuk pemaparan materi sesuai keyakinan masing-masing.

Dalam sambutannya, Suyadi menjelaskan standar capaian pembelajaran (learning outcome) yang mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Meliputi empat kompetensi, antara lain sikap, ilmu pengetahuan, ketrampilan umum, dan ketrampilan khusus. Ilmu pengetahuan dan ketrampilan dapat dipelajari dibangku perkuliahan, sementara sikap perlu dibentuk untuk menumbuhkan karakter dan kepribadian berakhlakul karimah. Sehingga akan melahirkan lulusan yang berbobot tidak berdasarkan aspek akademis saja. (dta)

 

Delegasi Fapet UB Sabet Juara Berkat Olah Abon Kelinci Apel

$
0
0

IMG-20160919-WA0003

Kota Batu merupakan kiblat tujuan wisata di Jawa Timur, memiliki beragam potensi yang layak dikembangkan, salah satunya buah apel. Sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat Indonesia bahwa kelinci dan apel merupakan ikonik kota Batu. Memanfaatkan potensi lokal tersebut dan berbekal ilmu pengetahuan mengenai pengolahan hasil ternak, mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet-UB) membuat abon dari daging kelinci yang dipadukan dengan buah apel.

Produk bernama “Rapple Bon (Rabbit Apple Abon)”  ini mengantarkan mereka menjadi juara I dan best speaker dalam ajang U-Read National Competition (UNC). UNC merupakan kompetisi nasional yang digelar oleh UKM U-Read Universitas Sriwijaya, 14-17/9/2016, dengan mengusung tema “Peran Pemuda dalam Pembangunan Berkelanjutan Melalui Kreasi dan Inovasi untuk Menuju Indonesia Emas dan Mandiri 2045.” Dibawah asuhan Dr.Ir. Purwadi, MS tim tersebut terdiri dari Rani Winardi Wulan Sari, Aprilia Retno Anggraini, dan Ima Hanifah. Mereka  mengulas karya berjudul “Rapple Bon (Rabbit Apple Abon) : Usaha Pangan Menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN Berbasis Kearifan Lokal.” Melalui produk kreasi olahan tersebut, mahasiswa angkatan 2014 ini berusaha mengangkat potensi lokal sehingga mampu berdaya saing ASEAN.

Menurut Rani, daging kelinci memiliki kandungan protein lebih tinggi sedangkan lemak dan kadar air lebih rendah bila dibandingkan daging sapi. Sehingga kemampuan daya simpannya lebih lama, oleh karena itu abon kelinci lebih ekonomis dan nilai nutrisinya lebih bagus. Bahan baku pembuatan Rapple Bon ini dari hasil kerja sama dengan petani dan peternak Desa Bumiaji, Kota Batu.

 “Syukur Alhamdulillah, kami senang dan bangga dapat mengharumkan almamater mewakili UB dan Fakultas Peternakan dengan menjadi juara. Semoga kedepannya kami dapat mengembangkan produk abon ini, sehingga memaksimalkan potensi lokal yang ada.” Ungkap Rani (dta)

Olah Limbah Ternak Mahasiswa Fapet UB Raih Juara II UNC

$
0
0

IMG-20160919-WA0005

Satu lagi tim Fakultas Peternakan UB yang berjaya dalam ajang U-Read National Competition (UNC),adalah Uzwajul Mutoharoh (2014), Muji Astutik (2013), dan Aprilia Retno (2014). Mereka menyabet juara II pada kompetisi yang digelar oleh Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan dengan mengangkat judul “Bioponic Inovasi Bioaktivator Organik Berbasis Pemanfaatan Limbah Organik Sebagai Addict Value Limbah Peternakan Menjadi Kompos untuk Mewujudkan Indonesia Mandiri.”

Dibawah bimbingan Ir. Endang Setyowati, MS, tim yang berlaga pada 14-17/9/2016 lalu ini membuat pupuk kompos dengan memadukan bahan bioaktivator dan feses sapi. Secara alami feses sapi membutuhkan waktu 3-4 bulan untuk menjadi kompos namun bioaktivator dapat membantu mempercepat proses dekomposisi feses menjadi kompos. Komposisi bahan bioaktivator ini terdiri dari limbah sayur, empon-empon, dan molasses.

Menurut Uzwa, selama ini limbah ternak difokuskan untuk dimanfaatkan menjadi  biogas dan pupuk konvensional. Pengolahan biogas dirasa kurang efektif karena membutuhkan biaya yang tidak sedikit, sementara itu untuk pupuk konvensional membutuhkan waktu lama. Perpaduan limbah ternak dan limbah sayur ini jauh lebih ekonomis dan mudah didapat. Setelah melakukan survey lapangan, Uzwa dkk menemukan  pasar besar kota Batu yang memiliki limbah sayur paling banyak.

“Kami tidak menyangka dapat meraih juara II, karena persiapan yang kurang matang. Namun Alhamdulillah tim kami dapat mengharumkan nama Fakultas dan UB.”jelasnya (dta)

Terapkan Nilai-Nilai Al-Quran dalam Karya Tulis Kolaborasi Mahasiswa Fapet dan FMIPA UB Kantongi Juara

$
0
0

MamaQ

Mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) dan FMIPA Jurusan Kimia Universitas Brawijaya (UB) berkolaborasi menciptakan karya tulis dengan menerapkan nilai-nilai Al-Quran. Melalui ajang Lomba Karya Tulis Al-Quran (LKTA) bertajuk Maqalah Madimun Al-Quran (MamaQ) mengantarkan mereka meraih juara II. Tim tersebut terdiri dari M. Euro Anwarudin (Fapet-2015), Apri Dwi Megawati (Kimia-2014), dan Floridina Marche Luna (Fapet-2014).

MamaQ merupakan kegiatan tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Al-Quran Study Club (ASC) Negeri Malang (UM), 16-18/9/2016 dengan mengusung tema “Membangun Negeri Berbasis Nilai-Nilai Qur’ani”. Delegasi UB tersebut berangkat dengan mengangkat judul “ELIM SAI : Pemanfaatan Ekstrak Kloroform Limbah Padat Serai Wangi (Cymbopogon Nardus) Implementasi Surat Al Mukminum Ayat 21 dan Al Hadist untuk Mencegah Penyakit Mastitis pada Sapi Perah dan Memajukan Peternakan Indonesia”.

Berdasarkan terjemahan Surat Al Mukminum Ayat 21 yang berbunyi “Dan sesungguhnya pada binatang-binatang ternak adalah se­suatu yang patut kamu ambil ibarat; Kami beri minum kamu daripada apa yang keluar dari dalam perutnya dan ada pula yang manfaatnya banyak sekali untuk kamu, daripadanya pula kamu semua makan”, mereka menyimpulkan bahwa hewan ternak yang menghasilkan susu dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia sebagai konsumsi maupun obat. Sementara itu mereka juga menyadur Al Hadist yang membahas tentang pentingnya minum susu.

Menurut pengamatan mahasiswa Fapet, produksi susu di Indonesia belakangan ini mengalami penurunan akibat penyakit radang ambing atau mastitis pada sapi perah. Sedangkan jumlah konsumen meningkat sehingga produsen susu mengalami kesulitan memenuhi permintaan pasar. Berbekal ilmu pengetahuan yang telah didapat selama di bangku perkuliahan, kolaborasi mahasiswa science tersebut menciptakan obat pencegah mastitis yaitu elim sai. Produk tersebut memanfaatkan limbah serai wangi yang diolah sedemikian rupa dengan pelarut kloroform hingga menghasilkan cairan antiseptik minyak atsiri.

Floridina mengatakan bahwa limbah serai wangi sangat melimpah di Indonesia dan cara mendapatkannya pun mudah. Sementara itu penggunaan pelarut kloroform dalam pembuatan ekstrak serai wangi cenderung lebih efektif dibandingkan dengan pelarut hexan dan methanol. Hal tersebut dapat dilihat dari penghambatan yang tinggi terhadap bakteri Escherichia coli, Staphylococus aureus, dan Salmonella typhi.

“Alhamdulillah, kami tidak menyangka akan mendapat juara kedua, karena pemahaman kami mengenai hadist dan Al Quran kurang mendalam.” Jelasnya (dta)

Antibiotik Bebas Residu Buatan Mahasiswa Fapet Raih Juara LKTI Prisma 6

$
0
0

IMG-20160920-WA0003

Tingkatkan produktivitas ayam broiler dengan antibiotik berbahan dasar alami yang bebas residu, mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) UB berhasil meraih juara I sub tema agrokompleks pada ajang LKTI Prisma (Pekan Riset dan Ilmiah Mahasiswa) 6. Tim yang terdiri dari Rufii (2014) dan Mifrotul Qomariyah (2015) ini mengulas karya berjudul “Inovasi Pakan Fungsional Berbasis Daun Kelor, Kunyit, dan Tepung Cacing untuk Meningkatkan Produktivitas Ayam Broiler Tanpa Residu Antibiotik.”

Rufii memaparkan bahwa penggunaan bahan-bahan alami seperti daun kelor dan kunyit, menjauhkan resiko ayam broiler mengandung residu apabila dikonsumsi. Dewasa ini permintaan pasar meningkat sehingga peternak berlomba-lomba meningkatkan produktivitas dengan menggunakan antibiotik. Namun sangat disayangkan antibiotik yang biasa digunakan mengandung bahan-bahan kimia berbahaya sehingga menghasilkan ayam broiler yang beresidu saat dikonsumsi.

Dibawah bimbingan dosen Eko Nugroho, S.Pt.,M.Sc, mereka menggunakan daun kelor karena selain mengandung protein yang tinggi, tanaman tersebut melimpah dan harganya pun murah. Sementara itu penambahan kunyit digunakan untuk meningkatkan nafsu makan sedangkan tepung cacing sebagai anti bakteri atau antibiotik yang dapat membunuh bakteri dalam usus halus.

“Saya sangat senang, ini merupakan pengalaman pertama saya mengikuti kompetisi dan menjadi juara I adalah hal yang luar biasa. Hadiah ini akan kami gunakan untuk mengikuti LKTI lainnya untuk mengasah kemampuan serta menambah pengalaman dan wawasan.” ungkapnya

Prisma merupakan Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Nasional untuk Mahasiswa dan pelajar SMA yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian (FP) UB, 16-18/9/2016. Bertajuk Agroinovasi (Anugerah Inovator Muda Indonesia), kegiatan tersebut mengusung tema “Mewujudkan Kemandirian Bangsa untuk Mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) 2030”, dengan empat sub tema Sains dan Teknologi, Sosial dan Ekonomi, Agrokompleks, serta Pendidikan dan Kesehatan. (dta)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

SPI Lakukan Entry Meeting di Fakultas Peternakan UB

$
0
0

spi-2

Satuan Pengawasan Internal (SPI) Universitas Brawijaya melakukan kunjungan ke Fakultas Peternakan (Fapet) UB, Senin (26/9/2016). Lawatan tersebut merupakan bagian dari prosedur SPI dalam melakukan audit internal. Pertemuan yang dilaksanakan di ruang sidang utama lt.6 gd. V Fapet ini dihadiri oleh Lutfi Haris, SE, MAK, AK (Sekertaris), Ir. MA. Helmy Sjoekoer (Kepala Bidang Pengawasan Barang Milik Negara dan Pengadaan Barang/Jasa), Achmad Zaky, SE, MSA, Ak, SAS, CMA, CA (Kepala Bidang Pengawasan Keuangan), Putri Harziani, SE., M.S.A, Ak, CA (Auditor), M.Agung Kurniawan, ST (Auditor), Dekanat Fapet, KTU, serta bagian keuangan dan kepegawaian.

Menurut Lutfi, pihaknya akan melakukan audit keuangan, sumber daya manusia (SDM), teknologi informasi (TI), dan sarana prasarana di lingkup Fapet periode tahun 2016. Saat ini proses tersebut berada dalam tahapan entry meeting, yakni memberikan gambaran umum mengenai proses pengawasan internal. Selama waktu kurang lebih dua minggu, ia dan tim akan mulai terjun ke lapangan, Senin (3/10/2016) mendatang untuk memeriksa berkas-berkas.

Tujuan audit keuangan ialah untuk menerapkan “kepatuhan” dalam melakukan manajemen keuangan. Sedangkan audit SDM dan TI dilaksananan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi SDM, serta melakukan verifikasi penerapan teknologi informas, misalnya sistem keamanan.

Sementara itu dalam sambutannya, Prof.Dr.Sc.Agr.Ir. Suyadi, MS selaku Dekan menyampaikan harapannya bahwa kunjungan SPI dalam melakukan audit dapat memperbaiki sistem tata kelola Fapet UB.

SPI merupakan satuan pengawasan internal yang melaksanakan proses kegiatan audit, review, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi. Bertujuan untuk mengendalikan kegiatan, mengamankan harta dan aset, terselenggaranya laporan keuangan yang baik, meningkatkan efektivitas dan efisiensi, dan mendeteksi secara dini terjadinya penyimpangan dan ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan sehingga terbentuk “Good University Governance”. (dta)

Pembagian SK Remunerasi di Fapet UB

$
0
0

sk

Akhir-akhir ini remunerasi marak diperbincangkan di lingkup Universitas Brawijaya, begitu pula di Fakultas Peternakan (Fapet). Remunerasi merupakan angin segar bagi dosen dan tenaga kependidikan bersatus PNS maupun tetap non PNS. Pasalnya mereka akan menerima tambahan gaji dan tunjangan setiap bulannya.

Fapet UB membagikan sejumlah 122 SK Rektor perihal Remunerasi , Jumat (23/9/2016). Penyerahan SK serta sosialisasi mengenai remunerasi dilaksanakan di ruang sidang lt.6 Gd. V. Berdasarkan SK tersebut  Prof.Dr.Ir. Budi Hartono, MS selaku wakil dekan II Fapet memaparkan bahwa remunerasi berupa tambahan gaji PNBP akan diterima setiap tanggal 25. Sementara itu insentif dibayarkan setiap tiga hingga lima bulan sekali.

“Kami berharap dengan adanya remunerasi dapat memotivasi tenaga kependidikan dan dosen Fapet UB untuk meningkatkan kinerja sehingga memajukan Fakultas menjadi lebih baik.”jelasnya (dta)


Rombak Kurikulum Program Doktor Pascasarjana Fapet Gelar Rekonstruksi

$
0
0

rapat

Program Doktor Ilmu Ternak Program Pascasarjana Fakultas Peternakan UB mengadakan rekonstruksi kurikulum, Selasa (27/9/2016). Tujuannya ialah untuk memenuhi tuntutan kriteria kurikulum program doktor yang mengacu standar Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Rencana perombakan kurikulum ini telah dibicarakan sejak bulan April lalu antara Dekan, Ketua dan Sekretaris Program Pascasarjana, dengan melibatkan beberapa guru besar yang mumpuni.

Kegiatan yang dilangsungkan di ruang sidang lt.6 Gd.V ini mengundang guru besar pengajar di Program Pascasarjana Fapet. Sekretaris Program Pascasarjana Fapet UB, Dr.Ir. Irfan H. Djunaidi, M.Sc menyampaikan program doktor berada di level 9 yaitu level tertinggi yang menuntut mahasiswanya untuk berpikir secara analis dan komperehentif. Oleh karena itu diharapkan akan menghasilkan learning outcome atau capaian pembelajaran yang mampu mengkaji, menganalisis isu-isu terkini bidang peternakan berdasarkan teori serta mampu memilih dan merumuskan solusi menggunakan IPTEK implementasi praktis.

Menurut hasil diskusi tersebut mengerucutkan beberapa mata kuliah wajib semester satu. Antara lain Filsafat dan Karya Ilmiah, Ilmu dan Kajian Pakan Ternak, Ilmu dan Kajian Sistem Produksi Ternak, Ilmu dan Kajian Reproduksi dan Pemuliaan Ternak, Ilmu dan Kajian Sosial Ekonomi Peternakan, Ilmu dan Kajian Teknologi Hasil Ternak, dengan masing-masing 3 SKS. Penerapan kurikulum baru ini akan mulai diterapkan pada tahun ajaran baru semester ganjil TA. 2016/2017 setelah mendapat pengesahan dari Senat Fakultas. (dta)

Bubur Singkong Hantarkan Mahasiswa Fapet UB Juarai Agriculture Fair 2016

$
0
0

IMG-20160924-WA0005

Mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) UB berinovasi mengolah singkong menjadi bubur berbentuk sachet dengan ditambahkan aneka perasa. Bubur singkong buatan Puguh Harianto, Pranaya Arya, Mustaqim ini mengantarkan mereka menjadi juara dalam ajang Agriculture Fair 2016 di Universitas Sumatra Utara (USU). Kegiatan tersebut merupakan Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian USU.

Ajang yang dilaksanakan selama lima hari, 21-25/9/2016 mengusung tema “Peran Pemuda Sebagai Agent Of Change Untuk Membangun Indonesia Mandiri 2025”. Dibimbing oleh dosen, Anie Eka Kusumastuti, S.Pt.,M.Sc, mereka mengangkat karya tulis berjudul “Inovasi Bubur Singkong Aneka Rasa Sebagai Upaya Pengoptimalan Produk UMKM Dalam Peningkatan Taraf Ekonomi Masyarakat Daerah Sumber Waras, Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Lawang – Kabupaten Malang”.

 Pranaya menjelaskan bahwa kawasan tersebut memiliki lahan singkong yang potensial. Namun  hasil kebunnya belum diolah secara efektif, para petani  cenderung menjual secara langsung ke pengepul. Setelah melakukan observasi ke lapangan, mahasiswa angkatan 2015 ini berinisiatif membuat olahan berbahan dasar singkong untuk meningkatkan nilai jual. Menurutnya para petani memberikan tanggapan yang  positif serta mendukung rencana mereka.

Bubur singkong memiliki peluang bisnis yang lebih lebar apabila dibandingkan mengolahnya menjadi keripik. Lantaran sudah banyak produsen yang mengolah keripik singkong, selain itu hampir semua produk oleh-oleh berupa keripik baik dari singkong maupun buah.

“Kami sangat senang dan betul-betul tidak menyangka akan menjadi pemenang dalam ajang LKTIN ini. Kami bertiga adalah mahasiswa angkatan 2015 dan ini merupakan karya pertama kami.” (dta)

 

Tindak Lanjuti Kerjasama UIN SUSKA Berkunjung ke Fapet UB

$
0
0

uin suska

Dekanat dan jajaran Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (FPP-UIN SUSKA) Riau melakukan kunjungan ke Fakultas Peternakan UB, Jumat 30/9/2016. Lawatan tersebut dalam rangka menindak lanjuti kerjasama akademik kedua belah pihak yang telah disepakati sejak bulan April lalu. Meliputi program pendidikan dan penelitian, perbantuan tenaga pengajar (dosen tamu),  student exchange, credit earning/transfer, kunjungan dan studi banding, dan Praktek Kerja Lapang (PKL).

Rombongan tersebut terdiri dari Edi Erwan, S.Pt, M.Sc,Ph.D (Dekan), Dewi Anandia Mucra,S.Pt,M.P (Ka.Prodi Peternakan), Irsyadi Siradjuddin, S.P.M.Si (Sekretaris Prodi Agroteknologi), dan Azmiati,S.Ag (Ka.Subbag Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni). Bertempat di ruang meeting dekanat lt.8 Gd.V, mereka disambut oleh Prof.Dr.Sc.Agr.Ir. Suyadi, MS (Dekan) dan Dr.Ir. Lilik Eka Radiati, MS (Wakil Dekan I) Fapet UB.

Pertemuan kali ini membahas tentang kegiatan semester pengakuan kredit atau biasa dikenal kredit pengakuan semester, dimana pihak FPP- UIN SUSKA akan mengirimkan mahasiswanya untuk mengikuti perkuliahan di Fapet UB selama satu semester. Namun sebelumnya perlu dilakukan analisis struktur kurikulum atau jenis mata kuliah disinkronkan dengan materi yang sesuai. sehingga dapat merumuskan standarisasi proses pembelajaran dan mutu.

Suyadi menjelaskan bahwa mahasiswa tersebut ialah mahasiswa yang berada di tingkat semester 4 dan 5 sebelum peminatan. Mereka akan mengikuti kegiatan PBM yang  mencakup praktikum, tugas, dan perkulianan di kelas dengan jumlah 18-20 SKS.Tujuannya untuk mengetahui kemampuan dan kecakapan mahasiswa selain itu sebagai tolak ukur mengenai konteks pembelajaran, sistem praktikum, penugasan, dan penilaian di Fapet UB.

“Melalui program ini saya berharap membawa reputasi Fapet UB agar dikenal dan diminati masyarakat luas.” ungkapnya (dta)

Dosen Fapet UB Dampingi Pembibitan Sapi Potong di Kabupaten Tuban

$
0
0

tuban

Fakultas Peternakan (Fapet) UB sebagai instansi peternakan mengimplementasikan ilmu dan pengetahuan kepada peternak melalui kegiatan pendampingan SPR. Sentra Peternakan Rakyat atau SPR merupakan usaha peternakan rakyat untuk meningkatkan populasi ternak dan kesejahteraan peternak yang dilakukan dalam kawasan tertentu. Beberapa pekan lalu, Fapet mengirimkan sejumlah lima dosen bagian Produksi Ternak untuk melakukan pendampingan guna tingkatkan produktivitas sapi potong di Kabupaten Tuban, 29-30/9/2016. Kegiatan tersebut dalam rangka kerjasama antara Fapet UB dengan Bank Indonesia, Surabaya mengenai penguatan klaster sapi potong di wilayah Tuban.

Terdiri dari Prof.Dr.Ir. Trinil Susilawati, MS, (ketua), Dr.Ir. Nuryadi, MS, Dr.Ir. Nurul Isnaini, MS, Aulia Puspita Anugra Yekti, S.Pt, M.Sc, dan Wike Andre ,S.Pt, MS. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini turut pula dihadiri oleh pihak Bank Indonesia dan Dinas Peternakan Tuban, dengan diikuti 40 peternak anggota SPR dari kedua Desa.

Agenda kegiatan meliputi pendampingan pembibitan untuk kawasan SPR Kecamatan Palang-Kabupaten Tuban, pelatihan manajemen reproduksi dan pembibitan sapi PO di Desa Leran Kulon dan Desa Leran wetan. Serta pendataan potensi peternakan di kawasan tersebut. Sementara itu kegiatan pelatihan diisi dengan pemaparan materi, diskusi, dan praktek uji kualitas sperma. Harapannya peternak memahami Inseminasi Buatan (IB) sehingga dapat meningkatkan keberhasilan IB dan meningkatkan produktivitas sapi potong. (nien/dta)

Manfaatkan Limbah Tulang Kambing Antarkan Dosen Fapet UB Raih Gelar Doktor

$
0
0

yudisium

Tulang kambing merupakan salah satu sumber protein kolagen yang dapat diambil sari patinya menjadi gelatin. Namun saat ini pemanfaatnya belum optimal dan cenderung dibuang begitu saja menjadi sampah. Berbekal ilmu mengenai pengolahan hasil ternak, Ir. Mustakim, MP melakukan penelitian mengenai pembuatan gelatin dari tulang kambing dengan proses perendaman menggunakan larutan kapur.

Mustakim merupakan tenaga pendidik Fakultas Peternakan UB bagian Teknologi Hasil Ternak (THT) yang melanjutkan studi  Program Doktor Ilmu Ternak di Program Pascasarjana Fapet UB. Dibimbing oleh Dr.Ir. Hari Purnomo, M.App.Sc, Dr.Ir. Lilik Eka Radiati, MS, dan Prof.Dr.Ir. Djalal Rosyidi, MS, ia mengangkat penelitian berjudul “Pengaruh Asal Kapur Konsentrasi Kapur dan Lama Perendaman dalam Larutan Kapur Terhadap Kualitas Fisiko Kimia Gelatin Tulang Kambing”.

Menurut pria kehaliran 58 silam ini, kapur sebagai bahan pembuatan gelatin cukup melimpah di Jawa Timur, oleh karena itu ia menggunakan kapur yang berasal dari Tulunggagung, Malang, dan Tuban. Tujuannya untuk mengetahui pengaruh asal kapur, konsentrasi kapur, dan lama perendaman dalam larutan kapur terhadap kualitas fisiko-kimia gelatin tulang kambing.

Tulang kambing direndam menggunakan larutan kapur tersebut dengan komposisi  dan periode tertentu. Hasil penelitian menunjukkan asal dan konsentrasi kapur serta perendaman dalam larutan kapur berpengaruh nyata terhadap kadar air, abu, protein, lemak, skala notasi warna, dan nilai pH gelatin tulang kambing. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kapur asal ketiga wilayah di Jawa Timur ini dapat digunakan untuk proses pembuatan gelatin, dan menghasilkan gelatin dengan kualitas fisiko-kimia yang memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).

Penelitian tersebut digunakan sebagai syarat ujian akhir disertasi untuk mendapatkan gelar Doktor. Tahun 2016 ini ia patut bernafas lega, lantaran Prof.Dr.Sc.Agr.Ir. Suyadi, MS (Dekan) didampingi Dr.Ir. Irfan H. Djunaidi, M.Sc (Sekretaris PPS ) melalui proses yudisium menyatakan bahwa Mustakim berhak menyandang  Doktor.

“Alhamdulillah, akhirnya saya dapat menyelesaikan penelitian ini berkat bimbingan dosen-dosen yang telaten menuntun saya. Awalnya saya pesimis dapat menyelesaikannya karena kondisi kesehatan  yang sudah menurun.” Ungkapnya (dta)

 

 

Fapet UB Siap Sambut 3rd APIS

$
0
0

DSC_1009

Sasaran strastegis Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) tahun 2017 ialah mencapai mutu dan daya saing ASEAN. Sejumlah kegiatan telah dilaksanakan untuk mewujudkan target tersebut, salah satunya menggelar seminar internasional, Animal Production International Seminar (APIS). Kegiatan tersebut ialah seminar bidang peternakan bertaraf internasional yang rutin diselenggarakan setiap tiga tahun sekali.

APIS 2016 merupakan pelaksanaan tahun ketiga yang bertepatan dengan 3rd ASEAN Regional Conference on Animal Production (ARCAP). ARCAP adalah kegiatan serupa yang diselenggarakan oleh Fakulti Pertanian Jabatan Sains Haiwan (peternakan), Universiti Putra Malaysia (UPM). Sehingga kedua kepanitiaan berkolaborasi untuk meningkatkan minat peserta.

3rd APIS dan 3rd ARCAP akan dilaksanakan selama tiga hari, yaitu 19-21/10/2016 mendatang di Hotel Orchid, Batu. Sampai saat ini sejumlah 200 judul penelitian yang terbagi dalam delapan topik telah terdaftar. Peserta berasal dari dalam maupun luar negeri, seperti IPB, UGM, Unhas, Undip, Unsoed, Sri Lanka, Sudan, Pakistan, Irak, Australia, India, Thailand, Taiwan, dan Malaysia. Sementara itu keynote speaker terdiri dari guru besar perguruan tinggi India, Thailand, Taiwan, Malaysia, dan Indonesia.

Menurut sekretaris pelaksana, Aswah Ridhowi, S.Pt.,MP.,M.Sc  tujuan diselenggarakannya seminar internasional ini yakni sebagai ajang promosi Fapet dan Universitas Brawijaya ke kancah Internasional. Agar khalayak tertarik untuk melanjutkan studi di UB, khususnya jurusan peternakan. Kegiatan tersebut mendapat respon positif dari masyarakat, terbukti dari Animo peserta seminar dari tahun ke tahun yang semakin meningkat.

Untuk melepas penat sekaligus promo wisata Indonesia, khususnya Jawa Timur, peserta seminar disuguhkan field trip ke beberapa industri peternakan di daerah Batu dan Pujon.  Serta wisata pilihan seperti Gunung Bromo, Bali, dan menjelajah keindahan Kota Batu. (dta)

Koordinasi Persiapan Menjelang Visitasi AUN-QA

$
0
0

DSC_1017

Setelah mendapatkan nilai Akreditasi “A” oleh BAN-PT, Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet-UB) melangkah menuju daya saing Internasional.  Salah satu upaya yang ditempuh untuk mendapatkan pengakuan internasional ialah melalui  ASEAN University Network Quality Assurance (AUN QA), yakni merupakan kegiatan dilakukan untuk pemberian jaminan mutu program studi anggota AUN.

Beberapa bulan lalu, Fapet telah melakukan simulasi baik internal maupun eksternal dengan mengundang assesor dari PJM UB dan assesor eksternal dari UGM. Untuk pemantaban menjelang visitasi eksternal uji kelayakan dokumen Self Assesment Report (SAR)  oleh tim reviewer anggota ASEAN University Network (AUN),  Fakultas Peternakan melakukan sosialisasi dan koordinasi persiapan, Kamis (6/10/2016). Kegiatan tersebut dipimpin oleh Dr.Ir. Lilik Eka Radiati, MS selaku Wadek I dengan mengundang perwakilan dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa yang terbagi dalam tiga sesi. Lilik memberikan pengarahan mengenai target kerja di masing-masing bidang, evaluasi pekerjaan, kurikulum, sarana prasarana, dan hal-hal yang tertulis dalam dokumen SAR. Menurutnya kegiatan sosialisasi dan koordinasi tersebut bertujuan untuk menyamakan persepsi.

Namun sebelum pelaksanaan visitasi sekitar tanggal 8-10/10/2016 mendatang, Fapet UB akan mengadakan simulasi visitasi internal dengan mengundang  Ir. Mustofa Lutfi, MP (FTP-UB) dan Ir. Ludfi Djakfar, MSCE., Ph.D (FT-UB) selaku tim reviewer internal, serta dr. Rr.Titi Savitri Prihatiningsih, M.A.,Med.ED., PhD (UGM) sebagai assesor eksternal. (dta)


Wujudkan Tri Dharma, Dosen Fapet Gelar Olimpiade Rekording dan Kontes Ternak Kambing

$
0
0

kontes

Sebagai wujud Tri Dharma yakni pengabdian kepada masyarakat, dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya mengadakan kontes ternak kambing, Sabtu (8/10/2016). Mereka adalah  Dr.Ir. M. Nasich, MS, Dr.Ir. Agus Budiarto, MS, dan Adelina Ari Hamiyanti, S.Pt.MP, yang merupakan dosen bagian Produksi Ternak. Kegiatan tersebut ialah implementasi program IPTEK bagi Masyarakat (IBM) atas kerjasama SIM-LITABMAS Kemenristekdikti  dan Lembaga Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UB.

Menurut Adel, kambing yang diperbolehkan mengikuti kontes harus merupakan hasil Inseminasi Buatan (IB) kambing boer jantan dan betina lokal. Juri dalam kontes yang dilangsungkan di Lab. Lapang Sumber Sekar ini terdiri dari Dr.Ir. M. Nasich, MS, Dr. Ir. Agus Budiarto, MS, dan Dr.Ir. Gatot Ciptadi, DESS. Diikuti oleh 19 peserta dari kelompok peternak kambing wilayah Malang dan Surabaya, kontes tersebut mengusung empat kategori, antara lain betina muda, betina dewasa, jantan muda, dan jantan dewasa.

Sementara itu penilaian berdasarkan atas sifat kualitatif dan kuantitatif, dimana kualitatif terdiri dari ukuran kepala, leher, kaki, warna rambut kepada dan badan, dada, punggung,  testis, keharmonisan bentuk (freshness). Sedangkan secara kuantitatif diukur berdasarkan bobot, panjang badan, tinggi, lingkar dada, lebar pantat, lingkar testis, dan lebar punggung.

Acara kontes ternak kambing ini merupakan kegiatan final, sebelumnya tim dosen tersebut telah melakukan beberapa kegiatan. Seperti  memberikan pelatihan demoplot metode sinkronisasi birahi, pelatihan manajemen rekording dan reproduksi ternak, serta manajemen pemeliharaan kambing kepada kelompok ternak Poncokusumo dan Bumiaji. (dta)

 

 

 

 

 

Perkenalkan Kesenian Indonesia, Reog Siap Sambut Peserta Seminar Internasional

$
0
0

watermark_3775_20161014092306

Fakultas Peternakan UB dalam waktu dekat akan menggelar seminar peternakan bertaraf Internasional yakni Animal Production International Seminar (APIS). Kegiatan tersebut merupakan seminar rutin tiga tahunan yang diprakarsai oleh Fapet UB sejak tahun 2010 silam. Berbeda dengan dua tahun sebelumnya kali ini seminar akan dilaksanakan di Hotel Orchid, Batu selama tiga hari berturut-turut, Rabu-Jumat (19-21/10/2016).

Pelaksanaan tahun ketiga APIS bertepatan dengan pelaksanaan ASEAN Regional Conference on Animal Production (ARCAP), sehingga kedua kepanitian berkolaborasi untuk meningkatkan minat peserta seminar. ARCAP ialah kegiatan serupa namun pelaksanaannya dua tahun sekali yang diselenggarakan oleh Fakulti Pertanian Jabatan Sains Haiwan (peternakan), University Putra Malaysia.

Selain itu strategi panitia untuk menarik minat peserta ialah dengan mempertunjukkan kesenian budaya asli Indonesia, melaui Reog sebagai welcome party. Peserta akan disuguhi kesenian asal kota Ponorogo pada hari pertama kegiatan, Rabu (19/10/2016), di auditorium lt.8 Gd.V Fapet. Penari-penari reog merupakan mahasiswa Universitas Brawijaya yang dibimbing oleh Dosen FIA dan Teknik. Meskipun tarian tersebut identik dengan mistis ditambah alunan musik yang membuat suasana semakin mencekam, namun mampu menyedot perhatian wisatawan asing.

Dr.Ir. Marjuki, M.Sc selaku ketua panitia memaparkan, menampilkan reog Ponorogo kepada peserta selain bertujuan untuk memperkenalkan kesenian Indonesia ialah menunjukkan keterampilan non akademis mahasiswa UB yang mampu melestarikan budayanya. (dta)

Pelatihan Teknologi Pakan Bagi Peternak Sapi di Tuban

$
0
0

IMG-20161013-WA0008

Dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet-UB) yang terdiri dari Prof.Dr.Ir.Trinil Susilawati,MS (ketua), Dr.Ir.Mashudi, M.Sc, Asri Nurul Huda,S.Pt,M.Sc, dan Aulia Puspita Anugra Yekti, S.Pt, M.Sc memberikan pelatihan teknologi pakan bagi peternak sapi di Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, yaitu Kamis-Jumat (13-14/10/2016) merupakan tindak lanjut kerjasama antara Fapet dengan Bank Indonesia Surabaya mengenai pembentukan klaster sapi potong di Kabupaten Tuban.

Lokasi pelatihan dilakukan di Desa Leran Wetan dan Desa Leran Kulon dengan dihadiri 20 peserta yang merupakan anggota kelompok Sentra Peternakan Rakyat (SPR). Serta tim Bank Indonesia Surabaya yang diwakili oleh staf penguatan moneter, staf Dinas Peternakan, dan staf Manajer SPR.

Kegiatan pelatihan meliputi manajemen pemberian pakan untuk pembibitan dan penggemukan serta teknologi pakan pada sapi Peranakan Ongole (PO). Selain itu juga dilakukan pendataan dan inventarisasi potensi peternakan di kawasan tersebut.

Melalui pelatihan ini diharapkan peternak mampu melakukan manajemen pemberian pakan yang baik sehingga berhasil dalam pembibitan dan penggemukan. Serta menguatkan potensi Kecamatan Palang yang merupakan wilayah sentra peternakan sapi potong menjadi kawasan pembibitan sapi potong sebagai penyedia bibit sapi bakalan. (Nien/dta)

 

Mahasiswa PPS Fapet UB Kunjungi Institusi Peternakan di Jawa Timur

$
0
0

field trip grati

Program Pascasarjana (PPS) Fakultas Peternakan UB mengadakan field trip ke institusi-institusi peternakan di Jawa Timur, Selasa (18/10). Kunjungan tersebut dalam rangka mengenalkan institusi peternakan yang berada di sekitar kampus UB. Mengingat mahasiswa PPS lebih banyak didominasi dari luar wilayah Malang, seperti Aceh, Timor Timur, Gorontalo, Makasar, Lampung, dan Manado, sehingga diharapkan kegiatan ini dapat memudahkan mereka untuk menjalin kerjasama, misalnya melakukan penelitian.

Peserta field trip diikuti oleh 26 mahasiswa baru PPS yang terdiri dari 22 mahasiswa Program Magister (S2), 4 mahasiswa Program Doktor (S3), Sekretaris PPS, dan staf. Mereka mengunjungi institusi peternakan yang berada di Singosari dan Pasuruan, antara lain Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, UPT Pembibitan Ternak & Hijauan Makanan Ternak (PT & HMT), serta Loka Penelitian Sapi Potong, Grati.

BBIB menyediakan semen (sperma) beku sapi yang pemasarannya sudah ke seluruh wilayah Indonesia dan diekspor ke beberapa negara. Melalui teknologi Inseminasi Buatan (IB) mampu memberikan sejuta harapan terhadap kemajuan peternak di Indonesia. Lantaran tujuan IB ialah mempercepat populasi, sebab satu pejantan sapi mampu membuahi 12 betina serta memperbaiki mutu genetik ternak. Institusi yang terletak di kaki Gunung Arjuna ini juga mengolah hijauan menjadi hay dan silase sebagai bahan pakan cadangan ternak dikala musim kemarau. Mereka mempelajari pembuatan bahan cadangan tersebut dari instasi pendidikan salah satunya UB tentang ketahanan pakan ternak.

Perjalanan rombongan Fapet dilanjutkan mengunjungi UPT PT & HMT yang tak jauh dari BBIB. UPT PT & HMT terletak di Desa Toyomarto, Singosari merupakan UPT dibawah Dinas Peternakan yang memproduksi bibit kambing serta didukung beberapa sapi perah. Selain itu juga menyediakan olahan susu kambing menjadi yoghurt, kefir, ice cream, dan susu pasteurisasi. Saat ini mereka memiliki kambing berjumlah 534 ekor, dengan rincian 230 indukan dan 10 pejantan, yang artinya satu pejantan mampu mengawini 20 ekor betina. Perkawinan tersebut berlangsung secara alami tanpa bantuan IB, dan dalam waktu dua tahun dapat beranak tiga kali. Bibit-bibit kambing yang rata-rata usia 8 bulan hingga 1 tahun dijual ke kelompok ternak. Mereka juga melayani pembelian ecer kepada masyarakat luas.

Tujuan kunjungan yang terakhir yakni Loka Penelitian Sapi Potong (lolitsapi) yang  berdiri sejak 1949 di Mojokerto dan kini pindah ke Grati, Pasuruan. Lolitsapi ini  telah menggandeng kerjasama dengan beberapa Perguruan Tinggi (PT) dalam hal penyebaran dan penyediaan bibit sapi unggul. Selain itu juga tersedia beberapa layanan antara lain laboratorium, kandang percobaan, kebun percobaan, pengadaan sapi, dan perpustakaan. (dta)

Seminar Internasional APIS dan ARCAP Resmi Dibuka WR IV

$
0
0

pembukaan

Seminar bidang peternakan bertaraf internasional yang diselenggarakan oleh Fakultas Peternakan UB dan Fakulti Jabatan Sains Haiwan,UPM bertajuk 3rd Animal Production International Seminar (APIS) dan 3rd ASEAN Regional Conference on Animal Production (ARCAP) resmi dibuka oleh Dr. Moch. Sasmito Djati, MS selaku Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama, Rabu (19/10/2016). Pembukaan Kegiatan yang digelar di hotel Orchid, Batu ini  ditandai dengan pemukulan gong dengan disaksikan Prof.Dr.Sc.Agr. Suyadi, MS (Dekan Fapet), Dr.Ir. Marjuki, MS (ketua pelaksana APIS), dan Prof.Dr. Abdul Razak Alimon (ketua pelaksana ARCAP).

Pada kesempatan tersebut Sasmito mengatakan mirisnya kondisi peternakan di Indonesia yang belum mampu mencukupi kebutuhan permintaan pasar, apalagi Jawa Timur sebagai gudang ternak di Indonesia. Sehingga melalui kedua seminar ini diharapkan mampu menemukan titik temu permasalahan tersebut serta dapat meningkatkan kesejahteraan peternak lokal. Kegiatan yang akan dilaksanakan selama tiga hari, Rabu-Jumat (19-21/10/2016) ini diikuti oleh 150 peserta yang merupakan pelaku peternakan dari dalam negeri maupun luar negeri lingkup negara-negara ASEAN.

Untuk mengenalkan budaya kesenian Indonesia yang beragam, mereka disuguhi tarian tradisonal kontemporer. Kemudian dilanjutkan seminar yang disampaikan oleh keynote speaker, antara lain Prof. Dr.A.K.Thiruvenkadan, M.V.Sc., Ph.D (India), Prof.Dr.Ir. Hendrawan Soetanto, M.Rur.Sc. (Indonesia), Prof. (Emeritus) Hsia, Liang Chou, M.Sc., Ph.D (Taiwan), Assoc. Prof.Dr. Anjas Asmara Samsudin , DVM (UPM), PhD (Malaysia), Assoc. Prof. Suntorn Wittayakun, M.Sc., Ph.D (Thailand), Prof. Dr. Yusuf L. Henuk. (Indonesia). Setelah lunch break peserta seminar melakukan presentasi yang dibagi menjadi kelompok-kelompok sesuai dengan topic yang dipilih.

Menginjak acara terakhir di hari pertama ini mereka digiring ke Fakultas Peternakan UB untuk mengenalkan Universitas Brawijaya khususnya Fapet. Para peserta disambut dengan tarian reog Ponorogo sebagai kesenian budaya Indonesia. Acara dilanjutkan secara santai yang diisi dengan tari-tarian tradisional dan electone, mereka pun diajak untuk bernyanyi dan menari bersama. (dta)

 

Viewing all 1742 articles
Browse latest View live