Quantcast
Channel: Berita – Fakultas Peternakan | Universitas Brawijaya
Viewing all 1742 articles
Browse latest View live

Kembangkan Peternak Lokal Fapet Gelar Seminar Internasional

$
0
0

Sebagai salah satu wujud komitemen Fakultas Peternakan UB untuk terus berkontribusi pada pengembangan peternakan di Indonesia dan adalah dengan menyelenggarakan program seminar Internasional Animal Production International Seminar (APIS). Seminar APIS pada tahun 2016 ini telah memasuki periode yang ke3 (3rd ). Jumlah peserta yang berpartisipasi terus meningkat, tahun ini terdapat 233 peserta yang bersar dari berbagai Negara diantaranya Indonesia, Malaysia, Thailand, Taiwan, Sri Langka, India, dan Australia.

Menurut Aswah Ridhowi, S.Pt, MP., M.Sc selaku sekretaris pelaksana kegiatan, seminar ini tidak hanya menjadi media diskusi dan tukar informasi serta pengalaman peneliti mengenai penelitian yang telah dan sedang dilakukan di berbagai Negara. Namun juga menjadi media yang baik untuk menghubungkan hasil penelietian yang ada dengan kebutuhan peternak kecil, industri peternakan, dan pengambil kebijakan (Dinas Peternakan). Oleh karena itu pada seminar kali ini semua stakeholder dibidang peternakan ikut diundang. Agar mereka dapat merumuskan hasil seminar dan menyampaikannya kepada pelaku peternakan di wilayah masing-masing.

Dengan mengusung tema “Enchancing Synergitic Roles of Stakeholders for Development of Sustainable Livestock Production” diharapakan para stakeholder mampu menghasilkan sistem pengembangan peternakan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Kegiatan seminar tersebut akan dilaksanakan selama tiga hari,yakni  Rabu-Jumat (19-21/10/20216) di Hotel Orchid, Batu. Opening ceremony telah dilakukan dengan pemukulan gong oleh Wakil Rektor IV Universitas Brawijaya, Dr. Moch. Sasmito, Djati, MS. (dta)


Fieldtrip Ajak Peserta Seminar Kenalkan Institusi Peternakan di Malang Raya

$
0
0

 bbpp

Kegiatan hari kedua seminar 3rd APIS dan 3rd ARCAP, Kamis (20/10/2016) mengajak peserta seminar mengunjungi institusi-institusi peternakan di sekitar Malang Raya, seperti Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Songgoriti, KOP SAE Pujon, dan Eco Green Park. Tujuannya mengenalkan dan menambah wawasan mereka mengenai pelaku peternakan selain instansi pendidikan di Malang, meskipun kegiatan ini tidak wajib diikuti oleh peserta.

Lokasi-lokasi tersebut merupakan tempat pengembangan komoditas yang dilakukan oleh pemerintah (BBPP) dan kelompok ternak (KOP SAE). Sehingga peserta khususnya yang berasal dari luar negeri dapat melihat secara langsung proses produksi susu serta pemasarannya di Indonesia. Sedangkan Eco Green Park sebagai prototype ide pengembangan peternakan yang berkelanjutan.

Selama berada di BBPP, rombongan tersebut disambut hangat dan dijelaskan  profil secara singkat, layanan yang ditawarkan seperti kerjasama dan penyuluhan. Kemudian mereka diajak berkeliling kandang sapi, kambing, tempat pengolahan limbah, biogas, dan mini Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Perjalanan berlanjut ke KOP SAE yang jaraknya tak jauh dari Songgoriti, di sana mereka pun disambut ramah dan berdiskusi tentang alur pemasaran susu sapi. Lalu rombongan meluncur ke Kota Batu untuk menikmati wisata Eco Green Park yang merupakan partner kerjasama Universitas Brawijaya.

Agenda kegiatan hari ini ditutup dengan acara Farewall party yang menyuguhkan tari-tarian tradisional Indonesia. Serta penyampaian pesan dan kesan dari perwakilan peserta, yaitu Prof. Sulton dari Malaysia. Beliau mengatakan secara keseluruhan konsep kegiatan seminar sangat baik hanya saja waktu untuk presentasi oral terlalu sempit. (dta)

 

 

Closing Ceremony 3rd APIS dan 3rd ARCAP

$
0
0

apis

Closing ceremony kegiatan seminar internasional Animal Production International Seminar (APIS) dan ASEAN Regional Conference on Animal Production (ARCAP) yang digelar oleh Fakultas Peternakan UB dan Fakulti Jabatan Sains Haiwan UPM, dilakukan oleh Dr.Ir. Lilik Eka Radiati, MS selaku Wakil Dekan I Fapet UB, Jumat (21/10/2016). Pada kesempatan tersebut beliau menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh peserta yang berpartisipasi dan telah berbagi ilmu pengetahuan, teknologi, dan pengalaman melalui jurnal penelitian.

Sementara itu perwakilan peserta yang diwakili oleh Jaya Weera (Sri Lanka) dan Dr.Marthen I. Mullik (Kupang) diundang untuk mengungkapkan sepatah kata mengenai kegiatan yang dilangsungkan selama tiga hari tersebut. Menurut mereka penelitian yang dipresentasikan oleh para peserta sesuai dengan isu-isu peternakan terkini. Harapannya bisa terjalin kerjasama sehingga dapat memajukan peternakan.

Menginjak penghujung acara panitia mengumumkan empat best young presenter antara lain Ravi Sangkar (Universiti Kebangsaan Malaysia), Ilham Ardiansyah (Universitas Brawijaya), Rahayu Ambarwati (Institut Pertanian Bogor), dan Ulia Renfera (Universitas Diponegoro). Dalam seminar yang mengusung tema “Enchancing Synergitic Roles of Stakeholders for Development of Sustainable Livestock Production”, sejumlah 120 jurnal penelitian berkontribusi, terdiri dari dosen, mahasiswa, dan dinas peternakan. (dta)

 

UB Hendak Jalin Kerjasama dengan Peternak New Zealand

$
0
0

IMG_0684

Rektor Universitas Brawijaya (UB) Prof.Dr. Mohammad Bisri, MS beserta wakil Rektor I Prof.Dr.Ir Kusmartono, dan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Prof. Candra Fajri Ananda, SE.,M.Sc.,Ph.D melakukan lawatan ke New Zealand, Selasa (25/10/2016). Maksud tujuan kunjungan tersebut ialah untuk merajut kerjasama international dengan peternak New Zealand asal Indonesia, Reza Abdul Jabbar. Ia adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang sukses membangun peternakan sapi perah di negeri Kiwi. Saat ini  memiliki peternakan seluas 800 hektar dan 2500 stock dengan menggunakan 2 sistem pemerahan, yakni modern herringbone dan rotary shed.

Kerjasama international yang hendak dijalin adalah penempatan mahasiswa praktek kerja lapang di peternakan New Zealand. Harapan besar dengan mengirimkan mahasiswa magang yaitu mengetahui dan memahami sistem pertanian modern agar mereka mampu memodifikasi dan mengaplikasikan di Indonesia, layaknya visi UB sebagai entrepreneur university.

“Perlunya pengembangan skill dan wawasan International untuk pengembangan mahasiswa di era global, dengan adanya magang di peternakan modern diharapkan lulusan brawijaya membawa cara berfikir berbeda terhadap dunia peternakan dan saat kembali ke Indonesia banyak membawa dampak positif bagi perkembangan peternakan di Indonesia.” tutur Rektor.

Reza menyambut positif dengan menerima mahasiswa yang ingin belajar di peternakannya. Menurutnya menjadi petani-peternak di New Zealand adalah pekerjaan elit,  karena fisik, mental, dan fikiran harus berjalan bersama-sama dan diharapkan banyak pemuda pemuda di Indonesia mampu mengadopsi mental peternak New Zeland.

Salah satu alumni Fakultas Peternakan UB, Muchamad Muchlas adalah bukti berhasilanya magang ke luar negeri. Ia adalah alumni magang di peternakan sapi potong Darwin, Australia dan saat ini menjabat sebagai Herd Manager di peternakan sapi perah milik Reza abdul jabbar.

New Zealand merupakan negara pengekspor susu terbesar di dunia dengan 95% produksi susu negara ini di ekport ke seluruh belahan dunia. Peternakan menjadi tulang punggung perekonomian negara dengan luas 268,021 km2 ini.

Pada kesempatan tersebut rombongan dari UB ini juga mengunjungi koperasi susu multinasional yang dimiliki  oleh 106.000 peternak New Zealand, yakni Fonterra di Edendale. Perusahaan tersebut menguasai 30% eksport produk susu dunia. (muchlas/dta)

Sosialisasi Persiapan Visitasi Eksternal AUN QA

$
0
0

IMG-20161103-WA0010

Menghadapi visitasi eksternal AUN QA, Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) menggelar sosialisasi persiapan, Kamis (3/11/2016). Bertempat di ruang sidang utama lt.6, kegiatan yang dipimpin Dr.Ir. Sri Minarti, MP selaku Kepala Program Studi sekaligus ketua pelaksana AUN QA ini mengundang Prof.Dr.Ir. Hendrawan Soesanto, M.Rur serta tim task force tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.

Tujuannya mempersiapkan diri menghadapi sesi wawancara bersama assessor eksternal yang akan dilaksanakan esok hari, yakni Jumat (4/11/2016). Prof. Hendrawan merupakan assessor yang memiliki segudang pengalaman dalam assessment dokumen. Oleh karena itu pertemuan bersama beliau ini diharapkan dapat membantu tim task force dengan memberikan trik dalam menjawab pertanyaan assessor.

AUN QA atau ASEAN University Network Quality Assurance adalah salah satu kegiatan yang bertujuan untuk melakukan penjaminan mutu program studi yang menjadi anggota AUN. AUN QA merupakan sebuah assessment dan bukan akreditasi. Penilaian dilakukan secara mandiri (self assessment) dengan melakukan penulisan SAR. Penulisan SAR ini merupakan proses penjaminan mutu internal sebuah program studi atau institusi yang selanjutnya diikuti dengan konfirmasi kelengkapan dokumen dan menentukan Action For Improvement terhadap hasil SAR. Setelah itu akan dilakukan visitasi oleh tim reviewer dari anggota AUN yang berasal dari Negara ASEAN lainnya untuk memberikan masukan terhadap self assessment yang telah dilakukan dan diperoleh rekomendasi untuk perbaikan di masa datang. (dta)

Menjelang Visitasi AUN QA Fapet Masuki Tahap Visitasi Eksternal

$
0
0

Menuju pengakuan internasional melalui ASEAN University Network Quality Assurance (AUN QA), Fakultas Peternakan (Fapet) UB telah melalui berbagai rangkaian kegiatan uji kelayakan dokumen Self Assesment Report (SAR). Jumat (4/10/2016) tim task force yang terdiri dari perwakilan tenaga pendidik, mahasiswa, dan tenaga kependidikan memasuki tahapan visitasi eksternal, dengan mengundang Prof.Dr. Satria Bijaksana selaku assessor eksternal dari Institut Teknologi Bandung. Visitasi tersebut merupakan tahapan akhir sebelum kegiatan visitasi yang dilakukan oleh tim AUN pada Selasa (8/10/2016) mendatang.

Prof. Satria disambut hangat oleh para pimpinan Fapet, dan dijamu di ruang meeting dekanat lt.8 sembari menyimak paparan dokumen SAR oleh Dekan. Beliau memberikan saran dan masukan untuk memperkuat dokumen. Setelah pertemuan dan diskusi bersama pimpinan, dosen Fisika tersebut menuju ruang sidang utama lt.6 untuk melakukan sesi wawancara bersama tim task force. Sesi wawancara dilakukan untuk menguji kebenaran dokumen yang tertulis pada SAR dengan realita yang dihadapi oleh civitas akademika Fapet. Wawancara yang menggunakan bahasa inggris tersebut terbagi menjadi tiga bagian yaitu tim task force tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan mahasiswa.

Sebelum melanjutkan wawancara bersama tenaga kependidikan, beliau melakukan site visit ke bagian-bagian di Fapet, tujuannya memeriksa kelengkapan sarana prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar. Menurutnya kegiatan site visit tak kalah penting dari wawancara karena masih merupakan bagian dari penilaian. (dta)

 

Visitasi Assessor AUN QA ke Fakultas Peternakan

$
0
0

assessors penyambutan assessors di Fakultas Peternakan

dosen

meeting with academic staff

Fakultas Peternakan (Fapet) merupakan salah satu dari tiga Fakultas di Universitas Brawijaya yang mengajukan sertifikasi internasional tingkat ASEAN melalui ASEAN University Network Quality Assurance (AUN QA). Prof.Ir.Dr. Shahrir Abdullah dari Universiti Kebangsaan Malaysia dan Assoc.Prof.Dr. Ornsiri Cheunsuang dari Chulalongkorn University, Thailand adalah assessor yang akan menilai dan melakukan verifikasi dokumen Self Assessment Report (SAR) Fapet.

Setelah mengikuti acara pembukaan oleh Prof.Dr.Ir. M. Bisri,MS , Rektor UB yang dilaksanakan di lt.8 Gedung Rektorat dan berkeliling mengunjungi perpustakaan, JPC, poliklinik, serta International Office (IO), mereka diboyong ke Fapet. Dekanat beserta jajarannya menyambut kedatangan para assessor dengan menyematkan scraft dan topi koboi ala peternakan. Selanjutnya mereka diarahkan menuju ruang meeting dekanat lt.8 gedung V untuk melakukan pertemuan dengan pimpinan Fapet guna mengenal profil fakultas serta mengupas dokumen SAR.

Untuk memverifikasi kebenaran antara dokumen SAR dengan realita di lapangan, digelar pertemuan dengan civitas akademika yang terdiri dari academic staff (dosen), supporting staff (karyawan), mahasiswa, alumni, dan employer (stakeholder), dalam sesi yang berbeda-beda. Selasa (8/11/2016) ialah jadwal pertemuan dengan dosen, karyawan, dan mahasiswa. Sedangkan untuk alumni dan stakeholder dilaksanakan keesokan harinya , Rabu (9/11/2016).

Sesi terakhir pada hari pertama visitasi ini adalah kunjungan untuk melihat sarana dan prasarana yang ditawarkan oleh Fapet salah satunya laboratorium. Namun sebelum berkeliling ke lab, mereka disuguhi galeri produk karya dosen dan mahasiswa yang di-display di lobby gedung II, agar mengetahui karya-karya civitas Fapet. Selain itu mahasiswa juga menyediakan stand Lembaga Kegiatan Mahasiswa (LKM) untuk menunjukkan kegiatan dan prestasi mahasiswa di bidang non akademis. (dta)

 

Kesenian Kolintang Sambut Assessor AUN QA di Fakultas Peternakan

$
0
0

kolintang

Assessor AUN QA di Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) diwakili oleh Prof.Ir.Dr. Shahrir Abdullah dari Universiti Kebangsaan Malaysia dan Assoc.Prof.Dr. Ornsiri Cheunsuang dari Chulalongkorn University, Thailand. Mereka akan melakukan penilaian di Fapet selama dua hari, yakni Selasa – Rabu (8-9/11/2016 ).

Penyambutan kedua assessor dilakukan dengan penyematan scraft dan topi ala koboi oleh Dekanat dan jajarannya. Selain itu ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan (DWP) Fapet mempersembahkan kemahiran mereka memainkan alat musik tradisional Minahasa, Sulawesi Utara yaitu kolintang. Sembari menuju ruang meeting lt.8 assessor dapat menikmati alunan musik kolintang mengiringi yang membawakan lagu Bengawan Solo.

Menurut Endang Suyadi selaku ketua DWP Fapet memaparkan bahwa beliau bersama ibu-ibu yang lainnya ingin mengenalkan kesenian asli budaya Indonesia, selain itu untuk melestarikan budaya. DWP Fapet sudah lama menekuni kesenian tersebut namun sempat vakum beberapa tahun. Sejak tahun 2015 lalu mereka mulai aktif kembali memainkan alat musik tersebut. (dta)

 


Assessor Sambangi Fasilitas Laboratorium Lapang Fakultas Peternakan

$
0
0

IMG-20161109-WA0018

Sebagai serangkaian kegiatan assessment dokumen Self Assessment Report (SAR) untuk meraih sertifikasi internasional AUN QA (ASEAN University Network Quality Assurance), Prof. Syahrir Abdullah dan Assoc.Prof. Ornsiri mengunjungi lab lapang Sumber Sekar, Rabu (9/11/2016). Kedua assessor tersebut ingin melihat secara langsung hewan ternak milik Fakultas Peternakan.

Assoc.Prof. Ornsiri yang berlatar belakang dokter hewan sangat antusias melihat ternak, ia pun menanyakan kepada laboran mengenai perawatan dan cara pemeliharaan hewan ternak tersebut. Saat ini lab lapang Sumber Sekar yang terletak di Dau, Kab. Malang ini memiliki ternak yang terdiri dari ayam, sapi, dan kambing, selain itu beberapa alat pendukung seperti instalasi biogas dan kandang penampungan semen sapi.

Menurut mereka Fakultas Peternakan UB sudah memiliki fasilitas dan laboratorium yang memadai guna menunjang kegiatan belajar mengajar. Namun perlu ditambahkan manual prosedur dalam bilingual untuk memfasilitasi mahasiswa asing. (dta)

Tasyakuran Dies Natalis Fakultas Peternakan ke 55 Tahun

$
0
0

Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) telah memasuki usia 55 tahun yang jatuh pada tanggal 26 Oktober 2016 lalu. Perayaan dies natalis kali ini dikemas secara sederhana yakni tasyakuran yang diselenggarakan, Jumat (11/11/2016). Mengingat akhir-akhir ini Fapet memiliki sejumlah jadwal yang sangat padat, diantaranya seminar internasional bidang peternakan “APIS” yang bertepatan dengan HUT serta persiapan sertifikasi internasional “AUN QA”.

Bertempat di ruang auditorium lt.8 Gd.V, acara tersebut mengundang keluarga besar Fapet serta purna tugas dosen maupun karyawan. Prof.Dr.Sc.Agr. Suyadi, MS dalam sambutannya mengajak para tamu undangan untuk berdoa agar Fapet diberikan yang terbaik, sembari menunggu hasil sertifikasi internasional AUN QA sekitar 2 bulan mendatang. Harapannya dengan semangat kekeluargaan dan kebersamaan dapat meningkatkan prestasi Fapet baik secara nasional maupun internasional.

Pada kesempatan tersebut Fakultas Peternakan juga memberikan tali asih kepada dosen dan karyawan berprestasi pada tahun ini, yaitu Dr.Ir. Osfar Sjofjan, M.Sc (dosen) dan Khoiron Nisaa, S.Kom (karyawan). Puncak acara tasyakuran dilakukan dengan pemotongan tumpeng oleh Dekan yang dipersembahkan bagi purna tugas. Mereka adalah pahlawan yang telah mengabdikan diri selama berpuluh-puluh tahun untuk memajukan Fapet hingga berkembang seperti sekarang. Selanjutnya acara yang berlangsung hikmad ini ditutup dengan permainan kolintang oleh kelompok ibu-ibu Persatuan Dharma Wanita Fapet. (dta)

Menyiasati Global Warming Mahasiswa Fapet Ciptakan Rekayasa Pakan Ramah Lingkungan

$
0
0

IMG-20161107-WA0004

Salah satu faktor penyebab naiknya suhu rata-rata bumi atau global warming ialah emisi gas metan yang dihasilkan oleh sektor peternakan. Hewan ternak seperti sapi adalah polutan metana sebab secara ilmiah sapi akan melepaskan metana dari dalam perutnya selama proses mencerna makanan (sendawa). Milyaran hewan ternak di seluruh dunia setiap harinya melakukan proses tersebut, sehingga pada akhirnya menjadi polutan gas metana yang signifikan. Metana merupakan gas emisi rumah kaca dengan potensi pemanasan global 25 kali lebih besar daripada CO2 dalam periode 100 tahun, sementara setiap tahunnya sektor peternakan menghasilkan 100 milyar ton metana.

Mencermati fenomena tersebut mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) UB dibawah bimbingan dosen Dr.Ir. Mashudi, M.Sc, menciptakan rekayasa pakan ramah lingkungan berbahan dasar limbah feses ayam dan limbah teh. Tim yang terdiri dari Teti Miryanti (2013), Muji Astutik (2013), Mirza Ita Dewi A. (2013), dan Rofian Henis M. (2014) ini mengangkat judul “Katemblok” : Innovation of Supplement Feed from Tea (Camelia Sinesis) and Chicken Manure Waste an Effort to Improve Ruminant Productivity and Reducing Methane Gas Emission.

Mereka menciptakan inovasi suplemen pakan untuk ternak ruminansia guna mengurangi produksi gas metana melalui kandungan tanim dan saponin dari limbah teh yang dikombinasikan dengan limbah ekskerta/limbah feses ayam sebagai supplier protein dalam formulasi katemblok. Gas metana dihasilkan dari proses metanogenesis dalam rumen sapi, sehingga salah satu cara untuk mengurangi hal tersebut adalah melalui rekayasa pakan ramah lingkungan yang positif.

Produk inovasi pakan tersebut berhasil mengantarkan mereka meraih medali perunggu dalam ajang bertaraf internasional yakni International Invention & Innovative Competition (InIIC) 2016, pada 5-6/11/2016 di Puteri Beach Resort Hotel, Port Dickson, Kuala Lumpur, Malaysia. (dta)

 

Berikan Pelatihan Pengelolaan Sapi Potong Lapas Malang Gandeng Kerjasama Fakultas Peternakan UB

$
0
0

lapas

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Malang dalam rangka memberikan pelatihan kepada narapidana gandeng Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB). Berdasarkan Surat perjanjian kerjasama nomor W15.PAS.PAS2.UM.01.01-2143 dan 2826/UN10.5/DN/2016 kesepakatan tersebut dalam hal pembinaan tata kelola atau manajemen peternakan sapi. Bertempat di ruang meeting dekanat lt.8 Gd.V Fapet, penandatanganan kesepakatan dilakukan oleh Krismono,Bc.IP, SH Kepala Lembaga Pemasyarakatan klas I Malang dan Prof.Dr.Sc.Agr.Ir. Suyadi, MS selaku Dekan, Senin (14/11/2016).

Menurut Krismono, lapas merupakan tempat untuk melakukan pembinaan bagi narapidana sehingga mereka akan memiliki ketrampilan. Pembinaan kali ini Lapas Malang memanfaatkan potensi SDM melalui peternakan, karena peternakan di Indonesia belum mampu mencukupi kebutuhan pasar. Harapannya melalui kerjasama pelatihan peternakan ini penghuni lapas dapat memberikan kontribusi dan sumbangsih kepada masyarakat Indonesia.

Fakultas Petenakan sebagai instansi pendidikan yang mengembangkan teknologi dan mengimplementasikan di masyarakat, akan bertindak memberikan pelatihan dan pendampingan mengenai manajemen tata kelola dalam merawat atau memelihara sapi, pengolahan limbah kotoran sapi serta program edukasi tata cara beternak sapi yang benar.

Kerjasama yang berlaku dalam jangka waktu satu tahun ini mengusung tema “Pengelolaan Peternakan Sapi dengan Manajemen Terpadu”. Kedua belah pihak akan menyusun jadwal pelatihan dan  menunjuk sebanyak 30 orang narapidana sebagai peserta. Di akhir kegiatan, para peserta diberikan piagam penghargaan sebagai bentuk apresiasi/penghargaan. (dta)

Ciptakan Desain Transportasi Unggas Ramah Lingkungan Mahasiswa Fapet UB Raih Juara I Animal Science Paper Competition

$
0
0

IMG-20161112-WA0009

Dewasa ini permintaan pasar untuk ayam broiler semakin meningkat namun belum diimbangi dengan transportasi yang memenuhi standar, sehingga broiler berpotensi mengalami kematian, terluka, dan stres. Selain itu polusi udara (bau) dan kotoran ayam yang terjatuh menganggu lingkungan sekitar. Berangkat dari fenomena tersebut mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) UB yang terdiri dari Gusti Ayu Putu Marleni (2014), Ratih Anggam Shofida (2013), dan Pranaya Arya (2015) menciptakan desain transportasi untuk unggas yang ramah lingkungan.

Dibawah asuhan dosen Dr. M. Halim Natsir, S.Pt.MP mereka mengangkat judul “EPOT (Eco Poultry Transportation) : Desain Transportasi  Unggas Terintegrasi Animal Welfare yang Ramah Lingkungan untuk Mengurangi Pencemaran Udara”. EPOT diidesain sedemikian rupa sehingga memenuhi standar, dibuat tertutup dari cekaman panas sinar matahari namun dilengkapi pendingin untuk menstabilkan suhu udara dan penyerap bau. Serta melindungi prinsip animal welfare yaitu menciptakan rasa nyaman agar ternak tidak stres. Kapasitas angkut juga diperhitungkan, sehingga tidak akan berdesakan yang dapat melukai ayam-ayam tersebut.

Melalui ide tersebut mengantarkan mereka meraih juara I ajang Animal Science Paper Competition (ASPC) 2016 yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran hewan Universitas Airlangga, 11-13/11/2016. Tema ASPC kali ini ialah “Kesiapan sektor Peternakan dan Veteriner Indonesia dalam FTAAP (Free Trade Area of the Asia Pasific) 2020”. (dta)

Pembukaan Kegiatan Pelatihan Manajemen Peternakan Sapi di Lapas Malang, Dosen Fapet Berikan Kuliah

$
0
0

lapas

Menindaklanjuti surat perjanjian kerjasama antara Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) dengan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Malang mengenai Manajemen Peternakan Sapi, digelar pembukaan kegiatan oleh Krismono, Bc.IP, SH, selaku Kepala Lapas Malang, Rabu (16/11/2016). Bertempat di Aula Lapas Malang, turut hadir pula Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang, Ir. Sudjono, MP, Dekan Fapet UB Prof.Dr.Sc.Agr.Ir. Suyadi, MS, serta dosen Fapet yang akan mengisi materi pelatihan. Pelatihan di bidang peternakan ini merupakan program Pemerintah Pusat Kementrian HAM, untuk mendukung kegiatan tersebut lapas menyediakan lahan seluas 20 Ha yang terletak di Desa Ngajum.

Pada kesempatan tersebut Kadispet memaparkan bahwa sebagai insan peternakan, beliau sangat bersemangat karena ini pertama kalinya bentuk kerjasama dengan memberikan pelatihan di bidang peternakan bagi penghuni lapas. Harapannya mereka memiliki skill di bidang peternakan agar ketika masa hukuman berakhir memiliki keahlian dan dapat diterima lagi oleh masyarakat. Serta kedepannya tercipta agro peternakan dan pertanian. Sudjono juga menambahkan bahwa Dispet akan menyediakan bantuan fasilitas seperti bibit ternak.

Sementara itu Dekan Fapet pun menyambut program kerjasama ini dengan berbahagia. Menurutnya menekuni bisnis peternakan merupakan ide cemerlang karena sektor peternakan di Indonesia belum mampu mencukupi kebutuhan pasar sehingga terbuka peluang yang sangat lebar. Sebagai instansi peternakan Fapet memiliki banyak tenaga ahli dari produksi ternak hingga pengolahan hasil ternak yang bersedia membagikan ilmunya. Oleh karena itu Suyadi berharap kerjasama dilaksanakan secara continue sehingga hasilnya bisa dirasakan.

Setelah kegiatan pembukaan dilanjutkan pemaparan materi oleh Dr.Ir. Hary Nugroho, MS dan Dr.Ir. Kuswati, MS, keduanya merupakan dosen bagian produksi ternak spesialis sapi potong. Mereka mengusung beberapa materi seperti jenis-jenis sapi, penyakit dan penanggulanggannya, penanganan kesehatan pedet, memilih calon induk sapi potong, dan perkandangan. Kegiatan tersebut diikuti oleh 30 peserta narapidana yang telah menjalani 1/3 masa hukuman. Selama penyampaian materi, peserta terlihat antusias dan aktif bertanya. Kegiatan pelatihan akan dilaksanakan selama tiga hari dimana dua hari teori dan hari terakhir praktek lapangan di peternakan Desa Ngajum pada Jumat (18/11/2016). (dta)

 

Fakultas Peternakan Gelar Evaluasi Hasil Visitasi AUN QA

$
0
0

EVALUASI

Merespon saran dari assessors AUN QA Prof.Ir.Dr. Shahrir Abdullah dan Assoc.Prof.Dr. Ornsiri Cheunsuang, Fakultas Peternakan menggelar evaluasi hasil visitasi, Rabu (16/11/2016). Bertempat di ruang sidang utama lt.6 Gd.V pertemuan tersebut mengundang jajaran pimpinan dan tim penyusun dokumen Self Assessment Report (SAR). Tujuannya mengevaluasi dan membenahi diri berdasarkan saran dan masukan yang diberikan kedua assessors.

Beberapa saran yang disampaikan melalui presentasi hasil assessment dan closing ceremony di Rektorat, Kamis (10/11/2016) lalu, yaitu Fapet memiliki fasiltas yang sudah lengkap yang patut dipertahankan, menyediakan forum yang menjembatani antara Fakultas dengan stakeholder, penyediaan modul dalam bilingual untuk memudahkan mahasiswa asing, dan pelatihan bahasa inggris bagi civitas akademika Fapet.

Menindaklanjuti hal tersebut Dekan menyampaikan beberapa hal yang perlu dilaksanakan di Fapet, antara lain meningkatkan kerjasama dengan stakeholder, merekonstruksi kurikulum namun tetap mengacu pada KKNI, dan membudayakan penggunaan bahasa inggris yang diawali dengan memberikan tugas kepada mahasiswa dalam bahasa Inggris.

Hasil sertifikasi internasional AUN QA akan diumumkan dua bulan mendatang, namun Dekan mengharapkan sembari menunggu hasil tersebut civitas akademika Fapet dapat bekerja sama bahu membahu mewujudkan Fakultas Peternakan berdaya saing internasional. (dta)


Kolaborasi Tim Fakultas Peternakan dan Teknik Boyong Medali Perak di Malaysia

$
0
0

IMG-20161107-WA0008

Kolaborasi mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) dan Fakultas Teknik (FT) dalam menciptakan suatu karya patut diacungi jempol. Lantaran melalui karya-karya tersebut mereka berhasil memboyong dua medali perak dalam ajang internasional yaitu International Invention & Innovative Competition (InIIC) 2016, pada 5-6/11/2016 di Puteri Beach Resort Hotel, Port Dickson, Kuala Lumpur, Malaysia.

Meskipun memiliki latar belakang pendidikan dan pengetahuan yang berbeda namun dari situlah mereka saling mendukung dan melengkapi dalam menciptakan karya. Tim yang terbagi menjadi dua ini menciptakan alat pendukung di bidang peternakan yaitu Mini Elektro Ejakulator dan Swip Up Sorter.

Mini elektro ejakulator merupakan alat untuk mengejakulasi hewan jantan khususnya hewan berukuran tubuh kecil seperti kucing, anjing, kelinci, marmut, luwak, dan sebagainya. Tujuannya membantu hewan-hewan ini untuk menampung spermanya yang dapat difungsikan sebagai sarana Inseminasi Buatan (IB), penelitian, eksperimental ataupun fertilisasi secara in vitro, dan teknologi reproduksi lainnya. Selain itu alat tersebut juga dapat digunakan membantu hewan berkebutuhan khusus yang tidak bisa mengawini betina secara langsung. Alat yang telah didaftarkan hak patennya di Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Universitas Brawijaya ini diciptakan oleh Mirsa Ita Dewi Adiana (Fapet 2013), Rizky Ilham Mitharangga (Fapet 2014), Ahmad Sirojuddin (Teknik Elektro 2012), dan M. Derry Affandi (Teknik Mesin 2012).

Menurut Mirsa ketua tim, mini elektro ejakulator ini sudah diuji coba pada kelinci New Zealand White, dan hasilnya kelinci berhasil mengeluarkan semen dan tidak menurunkan kualitasnya. Ia juga memaparkan keunggulan alat tersebut adalah mempunyai dua sistem manual dan otomatis serta probe yang bisa diganti sesuai kebutuhan.

Sementara itu alat lain yang diciptakan oleh kolaborasi antar fakultas ini ialah Swip Up Sorter, yakni inovasi teknologi Sorter X-Y Sperm Incubator untuk mengatur jenis kelamin ternak jantan dan betina. Sehingga dapat meningkatkan populasi ternak di Indonesia, khususnya sapi potong dan perah untuk mencapai swasembada produksi susu dan daging sapi lokal. Alat ini diproduksi oleh Mirsa Ita Dewi Adiana (2013), Wahyu Setiawan (2013), dan Dimas Firdaus Adami (2014) dengan menggandeng mahasiswa Teknik Elektro UB, Ronny Ari Setiawan (2012) dan Hasan Albin Said (2014). (dta)

Dharma Wanita Persatuan Fapet Jadi Tuan Rumah Pengajian

$
0
0

pengajian

Dharma Wanita Persatuan (DWP) Fakultas Peternakan menjadi tuan rumah pengajian rutin bulanan yang diselenggarakan oleh DWP Universitas Brawijaya, Kamis (17/11/2016). Bertempat di Masjid Raden Patah kegiatan tersebut mengangkat tema “Andai si Mayat Bisa Bicara”, dengan mengundang Ustad Reza sebagai pembicara.

Ia memaparkan bahwa hakekat kematian ialah kematian tidak dapat direncana dan tidak menunggu seseorang untuk tobat. Oleh karena itu sebagai umat yang masih diberikan kesempatan oleh Allah SWT hidup di dunia hendaknya kita selalu beramal baik, menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Sebab orang-orang yang sudah meninggal menginginkan kembali ke dunia agar bisa beramal shaleh, mendirikan shalat 2 rakaat dan bersedekah.

Melalui pengajian tersebut dapat disimpulkan bahwa penyesalan selalu datang di belakang. Alangkah baiknya sebelum melakukan sesuatu kita memikirkan akibat dari perbuatan tersebut sehingga tidak menimbulkan penyesalan dan tidak takut kapan pun ajal menjemput. (dta)

Purna Tugas Guru Besar Fakultas Peternakan UB Berpulang

$
0
0

 ACHMANU

Purna tugas guru besar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB), Prof.Dr.Ir. Achmanu Jakaria berpulang ke Rahmatullah, Jumat (18/11/2016)pukul 23.00. Beliau sempat dirawat di Rumah Sakit Lavalete dikarenakan komplikasi hingga menghembuskan nafas terakhir diusianya yang ke- 73 tahun. Sebagai penghormatan terakhir jenazah disemayamkan di rumah duka yang terletak di Jalan Kaliurang lalu dikebumikan di pemakaman umum Samaan.

Achmanu merupakan dosen bagian produksi ternak yang telah mengabdikan diri di Fapet UB selama 40 tahun, sejak 1973 silam. Namun pria kelahiran Pasuruan ini memasuki masa purna tugas pada Mei 2013.Semasa hidupnya pernah menjabat sebagai Kepala Jurusan Peternakan, Kepala Pasca Sarjana Fapet, Pembantu Dekan I, dan Kepala Jurusan Produksi Ternak.

Dosen spesialis ternak unggas ini lulus meraih gelar Doktor Ilmu Peternakan dari Universitas Padjajaran tahun 1992. Sebelumnya ia menempuh studi D4 ilmu peternakan Fakultas Peternakan UB yang kemudian dilanjutkan ke program S1. Lalu spesialis S1 ilmu peternakan di Universitas Padjajaran, Bandung. (dta)

 

Workshop dan Monitoring Sistem Rekording di Kecamatan Palang Kabupaten Tuban

$
0
0

image001

Tenaga pendidik Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) berikan workshop dan monitoring sistem recording di Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, 16-18/11/2016. Terdiri dari Prof. Trinil Susilawati (ketua), Dr.Ir. Kuswati,MS, Dr.Ir. Nurul Isnaini,MP dan Aulia Puspita A.Y.,S.Pt.,M.Sc selaku anggota. Kegiatan tersebut merupakan tindaklanjut kerjasama antara Fapet UB dengan Bank Indonesia Surabaya dalam memajukan sektor peternakan melalui  Sentra Peternakan Rakyat (SPR)dan agenda kegiatan terakhir di tahun 2016.

Pada kesempatan tersebut mereka melakukan monitoring bantuan pakan dari Direktorat JenderalPeternakan yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa Fapet UB untuk  penguatan pakan sapi potong. Trinil memaparkan bahwa rekording reproduksi perlu dilakukan oleh semua anggota kelompok dan inseminator untuk memonitor tingkat keberhasilan dan potensinya menjadi kawasan pembibitan.Sebab diharapkan pada kawasantersebutmenjadi sumber bibit untuk penggemukan sapi di kabupaten Tuban.

Sementara itu workshop dilakukan dalam rangka penyusunan progress report perkembangan kelompok di kawasan SPR guna mendirikan koperasi dan usaha penyediaan bahan baku pakan ternak. (nien/dta)

 

Dosen Fapet UB Ajak Penghuni Lapas Kunjungi Peternakan Sapi

$
0
0

DSCF4397

Dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) yang terdiri dari Dr.Ir. Hary Nugroho, MS, Dr.Ir. Marjuki, M.Sc, dan Wike Andre S. S.Pt,M.Si mengajak penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Malang mengunjungi peternakan sapi di Kepanjen dan Desa Ngajum, Senin (21/11/2016). Kegiatan tersebut merupakan kegiatan lanjutan pelatihan singkat di bidang peternakan bagi penghuni Lapas berdasarkan kesepakatan kerjasama antara Fapet UB dengan Lapas Malang. Guna mempersiapkan narapidana kembali ke masyarakat dengan memiliki keterampilan di bidang peternakan

Beberapa hari lalu sebelum terjun ke lapangan para peserta telah mendapatkan pemaparan teori selama 2 hari. Peserta pelatihan merupakan narapidana yang memiliki background keterampilan peternakan dan akan berakhir masa hukumannya di tahun 2017 mendatang.

Lapas menyediakan lahan untuk pengelolaan pertanian dan peternakan seluas 20 Ha yang terletak di Desa Ngajum.Saat ini mereka memiliki sapi sebanyak 7 ekor yang siap untuk dikembangkan oleh peserta pelatihan manajemen ternak sapi. Peserta diajak terjun langsung untuk melihat ternak sapi dan diberikan pengarahan secara gamblang mengenai manajemen pemeliharaan, pendugaan umur melalui perhitungan gigi, pengukuran bobot badan secara statistic vital (tanpa timbangan), dan pakan ternak.

Selain itu peserta juga diajak mengunjungi perusahaan peternakan sapi perah Milkindo di Kepanjen. Di sana mereka belajar peternakan sapi perah dari hulu ke hilir mengenai pemeliharaan, pakan, pemerahan, reproduksi, dan penanganan limbah.

“Sebagian background narapidana ini berasal dari pedesaan sebagai peternak di daerah masing-masing. Namun mereka kurang memahami manajemen ternak, diharapkan melalui pelatihan ini dapat memberikan pengetahuan manajemen ternak sapi yang baik, dan meningkatkan produktivitas.” Ungkap Wike (dta)

Viewing all 1742 articles
Browse latest View live