Tanggal 10 – 14 Februari 2015 Tim pendamping Fakultas Peternakan yaitu Prof. Trinil susilawati,  dan Dr. Kuswati mengantarkan studi banding klaster sapi potong Kabupaten Tuban yaitu terdiri dari staf Dispet Tuban, pengusaha peternakan sapi potong, ketua dan sekretaris kelompok-kelompok peternak Tuban dan staf BI Surabaya dengan total 15 orang. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar anggota klaster sapi potong di Tuban mempelajari secara langsung tentang pablik pakan ternak, Feedlot, system breeding, pengolahan limbah, pembuatan pupuk organic, Rumah Potong Hewan teraudit internasional, dan berbagai pengemasan produk daging. Selain itu juga membuat networking antara PT Pasir Tengah (salah satu usaha di Holding Company PT Widodo Makmur perkasa), sehingga terbuka system konsultasi dan jaringan pemasaran diantara unsure tersebut. Kegiatan ini adalah salah satu realisasi kerjasama antara Fapet UB dengan BI Surabaya mulai tahun 2009 dalam rangka pembentukan dan pendampingan klaster sapi potong dengan tujuan menguatkan usaha peternakan sapi Potong  yang terdiri dari sisten Breeding dan penggemukan di Indonesia.

Selain kegiatan tersebut juga dilakukan penandatanganan antara ketua pusat Kajian Ternak Potong (Prof. Trinil Susilawati) dengan PT Pasir tengah dalam rangka realisasi penelitian Rispro yang merupakan aplikasi teknologi hasil-hasil penelitian pada industry peternakan untuk mendapatkan formulai system pembibitan kemitraan antara industry dan kelompok ternak sapi potong.

(Nien 2015)

Kamis (12/2), pagi ini dekan baru Fapet-UB Prof.Dr.Sc.Agr.Ir.Suyadi,MS menggelar rapat evaluasi persiapan PBM semester genap 2014/2015. Bertempat di ruang sidang Lantai 5 gedung V rapat ini dihadiri oleh seluruh dosen pengajar, KTU dan para kepala sub bagian. Evaluasi rutin ini dilakukan setiap awal semester sebagai bentuk kesadaran akan pentingnya jaminan mutu PBM di Fapet UB.
Rapat dibuka oleh dekan yang sekaligus menyampaikan gagasan tentang peningkatkan kualitas Fapet UB baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Pencapaian prestasi dalam bidang akademik seperti peningkatan jumlah mahasiswa yaitu 17,6% selama kurun waktu 5 tahun terakhir ini. Peningkatan jumlah guru besar juga akan diupayakan untuk mendukung kualitas SDM.
Selain itu juga mendiskusikan tentang jadwal kuliah,penunjukkan dosen pengajar, pelaksanaan perkuliahan, dan sebagainya.

Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Peternakan Indonesia (FPPTPI) menyelenggarakan pertemuan di Kendari tanggal 16-17 Pebruari 2015. Salah satu agenda dalam pertemuan ini adalah pemilihan Sekretaris Jenderal (Sekjen) untuk periode 2015-2019. Dekan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Prof. Dr. Ir. Suyadi, MS secara aklamasi terpilih sebagai Sekjen FPPTPI periode 2015-2019 dan dibantu oleh wakil sekjen 1 Prof. Dr. Ir. Takdir Saili dari Uhalu Kendari dan wakil sekjen 2 Dr. Irwan dari Fapet UIN Riau.

FPPTPI telah menagendakan pertemuan FPPTPI tahun 2016 direncanakan di Universitas Andalas Sumatera Barat dengan agenda pokok Akreditasi PS Peternakan oleh LAM dan Internasionalisasi PS Peternakan. (syd and emha)

Rektor UB bersalaman dengan ketua KPSP didampingi oleh Wakil Rektor IV (kiri), Dekan FP, dan Dekan FPt

Rabu (18/2) kemarin Rektor UB bersama wakil rektor IV Dr. Ir. Moch. Sasmito Djati, MS serta dekan FPt dan dekan FP melakukan kunjungan ke Koperasi Pertanian dan Sapi Perah (KPSP) di Nongkojajar, Pasuruan. Kedua belah pihak antara UB (FPt & FP) dan KPSP membuat kesepakatan untuk menjalin kerjasama. Bentuk kerjasama ini merupakan kerjasama lintas fakultas oleh karena itu penandatanganan MOU  dilakukan oleh Rektor UB Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, M.S dan disaksikan oleh dekan FPt dan dekan FP.

Menurut Dr.Ir.Eko Widodo,M.Agr.Sc.M.Sc selaku wakil dekan III FPt UB yang kala itu mendampingi dekan FPt UB, bentuk kerjasama yang akan dilaksanakan seperti pelatihan, tempat praktikum dan penelitian bagi mahasiswa Fapet.

Jumat (20/2) pagi tadi para dosen dan karyawan fapet UB senam pagi di teras depan gedung II Fapet UB. Acara senam ini sudah berjalan selama 2 periode Jumat sejak Jumat lalu (13/2). Kegiatan Jumat sehat ala Fapet ini dicetuskan oleh Dekan Fapet Prof.Dr.Ir.Sc.Agr.Suyadi,MS saat rapat PBM. Beliau menghendaki diadakannya kegiatan olahraga setiap Jumat pagi bertujuan untuk kebugaran dan kesehatan para pengajar dan staf akademik, menghilangkan stres, serta meningkatkan silahturahmi yang baik antara dosen dan karyawan.

Sesuai kebijakan rektor UB tentang kegiatan senam Jumat pagi yang biasanya dilakukan di gazebo FK UB telah dihapuskan dan diselenggarakan sendiri di fakultas masing-masing. Sehingga pengaturan jadwal kegiatan jumat pagi juga tergantung masing-masing fakultas.

Harapan kedepannya kegiatan jumat pagi ini tidak hanya diminati oleh dosen dan karyawan namun mahasiswa Fapet juga.

Jumat (13/2) lalu, Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) mengumumkan hasil seleksi program magang di NTCA Australia. Setelah sebelumnya pada Januari lalu peserta seleksi diberikan kesempatan untuk menjelaskan visi dan misi mereka mengikuti program tersebut.

20 mahasiswa Fapet yang berasal dari berbagai Universitas di Indonesia lolos seleksi termasuk dua mahasiswa Fapet UB. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang hanya 1 mahasiswa Fapet UB  berhasil lolos seleksi. Adalah Dimas mahasiswa angkatan 2012 dan Alfarisi Hudan H. angkatan 2013. Tahun ini merupakan tahun keempat bagi mahasiswa Fapet UB mendapatkan kesempatan magang di Australia.

Program magang ini akan berjalan mulai 12 April 2015 besok sampai  16 Juni 2015 mendatang.

Kamis (26/2) siang tadi bertempat di ruang seminar gedung V lantai 5, dekan FPt bersama pembantu dekan I memonitoring evaluasi studi mahasiswa angkatan 2007-2010. Sebelum memasuki ruangan  para mahasiswa ini diberikan borang tentang monitoring kemajuan studi. Mereka diwajibkan mengisi borang tersebut sehingga dengan mudahnya bisa terdeteksi kendala-kendala yang menghambat penyelesaian studi. Serta mengetahui kemajuan studi dalam pengerjaan laporan PKL dan skripsi.

Tujuan diadakannya kegiatan tersebut yaitu untuk memberikan pembinaan dan motivasi kepada mahasiswa agar segera meraih gelar sarjana. Selain itu juga untuk menekan angka DO (Drop Out) di Fakultas Peternakan UB.

Prof.Dr.Sc.Agr.Ir.Suyadi.,MS  memberikan target untuk segera menyelesaikan laporan PKL maupun skripsi, dan para mahasiswa inipun terlihat antusias menyanggupi untuk mencapai target tersebut.

Jumat (27/2) pagi setelah senam pagi, dekan Fapet mengajak para pembantu dekan, KTU, Kasubbag, serta bagian perlengkapan untuk blusukan berkeliling gedung Fapet. Blusukan ala Prof.Suyadi ini tidak setegang blusukan  Pejabat Teras, beliau mengecek perlengkapan sarana dan prasarana yang kurang disetiap ruangan untuk meningkatkan kinerja yang optimal .Selain itu sidak ini juga memberdayakan ruang-ruang yang masih kosong. Beliau menyampaiakan akan menambah beberapa bagian seperti Pusat akses Informasi dan Pusat IPTEK & Kerjasama.

Setelah berkeliling gedung V dari lantai 8 sampai lantai 1, rombongan ini melanjutkan perjalanan ke gedung I. Bekas ruangan-ruangan dosen proter di gedung I akan dipergunakan untuk laboratorium. Tidak hanya berhenti disitu saja, Prof.Suyadi mengajak rombongan untuk melihat-lihat kesekretariatan mahasiswa. Beliau juga menyapa mahasiswa yang sedang beraktifitas di ruang sekretariat. Rencananya akan ada pengecatan ulang di kesekretariatan, sehingga terlihat rapi dan terawat.

Lalu rombongan mulai meninjau halaman belakang gedung V, yang akan diperindah dengan taman bunga.

Sebuah terobosan besar yang diambil dekan baru Fapet UB untuk menuju Fapet go Internasional. Beliau merencanakan membentuk sebuah kelompok Open Access Center  atau pusat akses informasi yang dimana fungsinya sebagai jembatan komunikasi dengan pihak eksternal. Tugas dari pusat akses informasi ini yaitu menjalin komunikasi dengan alumni yang bekerja di perusahaan sehingga bisa membentuk link atau jaringan kerja.

Meskipun berhubungan dengan para alumni namun fungsinya berbeda dengan Ikatan Alumni (IKA). IKA hanya mewadahi para alumni agar jalinan silahturahmi yang terjalin tidak putus, sedangakan Pusat Akses Informasi ini tujuan utamanya yaitu membentuk link dengan bantuan para alumni yang bekerja di perusahaan-perusahaan.

Bentuk kerjasama bisa seperti mendatangkan kuliah tamu yang pembicaranya pimpinan atau staf ahli perusahaan ternama, seminar tentang persiapan kerja. Anggota dari Pusat Akses Informasi ini terdiri dari dosen muda yaitu Eko Nugroho S.Pt.,M.Sc, Firman Jaya,S.Pt.,MP,Aswah  Ridhowi S.Pt.,MP serta akan melibatkan  mahasiswa.Rapat perdana tadi (Jumat 27/2) pihak mahasiswa diwakili oleh ketua ISMAPETI Tri Wahyu Utomo.

Baru menjabat selama kurang lebih 1 bulan menjadi dekan Fapet UB, Prof.Dr.Sc.Agr.Ir.Suyadi.,MS membuat gebrakan untuk memajukan Fapet UB. Setelah merencanakan untuk membentuk Sistem Pusat Informasi, sekarang beliau mencanangkan membentuk Pusat IPTEK dan Kerjasama. Tujuannya yaitu memberdayakan ilmu dan kreatifitas para dosen untuk membantu masyarakat peternak khususnya, sehingga ilmu mereka lebih bermanfaat.

Pusat IPTEK dan Kerjasama ini beranggotakan para dosen, Jumat (27/2) lalu Prof.Suyadi bersama beberapa dosen mendiskusikan tentang rencana tersebut. Bentuk kerjasama ini antara lain kerjasama dengan pihak luar baik yang ada MoU atau tidak, sebagai tenaga ahli misalnya pembicara dalam seminar, pendampingan pelatihan, penanaman investasi di dalam fapet, dan tempat praktek di perusahaan bagi mahasiswa Fapet.

Selama ini Fapet sudah banyak menjalin kerjasama dengan pihak luar, diharapkan dengan adanya Pusat IPTEK dan Kerjasama dapat mempertahankan dan memperluas kerjasama. Berikut  beberapa bentuk kerjasama dalam waktu dekat ini seperti penanaman rumput di lahan cangar (bekerjasama dengan KPSP Nongkojajar), bantuan 30-50 ribu ayam untuk lab Jati Kerto, Sumber Pucung dari Japfa Comfeed serta kerjasama dengan Dirjen Peternakan untuk pendampingan pembibitan sapi di Madura.

Selain membentuk kerjasama dengan pihak luar, Pusat IPTEK dan Kerjasama juga akan membuka membuka sekolah lapang/pelatihan untuk para peternak sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat. Tujuan pemberian pelatihan ini yaitu membimbing para peternak menjadi peternak yang ahli dalam bidangnya. Bidang pelatihan yang akan diberikan  meliputi bidang sapi perah, sapi ptotong, unggas pedaging, dan unggas petelur. Pelatihan ini nantinya akan diadakan di balai desa untuk meminimalisir biaya serta memudahkan peternak untuk praktek kerja langsung.

Senin (2/3) sejumlah 10 mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Gorontalo mengunjungi Fapet UB. Kali ini tidak hanya kunjungan kerja saja namun mereka akan melakukan kegiatan praktek kerja di Lab.Sumber Sekar selama 1 bulan. Tujuan kegiatan tersebut yaitu untuk mengetahui bagaimana sistem peternakan di Jawa, selain itu untuk menjalin kerjasama di bidang pendidikan dalam bentuk  studi lanjut s3 di Fapet UB.

Menurut Safrianto Dako.,S.Pt.M.Si selaku dosen pendamping latar belakang memilih Fapet UB sebagai tempat PKL yaitu Fapet UB lebih bagus dari segi akademik, penelitian ,dan pelayanan serta sarana dan prasarana yang lebih lengkap. Harapan kedepan dari kegiatan tersebut yaitu menjalin kerjasama dalam bidang pengembangan pendidikan  dengan mengadakan pertukaran mahasiswa dan kerjasama penelitian.

Ikatan Senat Mahasiswa Peternakan Indonesia atau lebih dikenal dengan ISMAPETI berdiri sejak 28 April 1983 di Batu Raden, Purwokerto. Organisasi ini menaungi mahasiswa fakultas peternakan seluruh Indonesia dalam upaya mengembangkan dunia peternakan melalui peran mahasiswa untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Kegiatan Ismapeti selama ini seperti temu ilmiah mahasiswa peternakan seluruh Indonesia, LKTI nasional, mahasiswa fapet berprestasi, debat peternakan, bakti amal mahasiswa dan lain-lain.

Fapet UB patut berbangga diri pasalnya ketua umum Ismapeti berasal dari Fapet UB setelah 3 periode berturut-turut kepemimpinan dari UGM. Ini merupakan kali pertama kepemimpinan dari Fapet UB dan perwakilan  wilayah IV yang meliputi Jatim, Bali, NTB, dan Kalimantan. Adalah Tri Wahyu Utomo mahasiswa angkatan 2011, setelah selama satu periode menjabat sebagai presiden BEM Fapet UB sekarang ia menjadi ketua umum Ismapeti. Ia menjadi calon tunggal dalam musyawarah nasional di Batu pada 24-27 Januari 2015  lalu, dari 38 institusi 26 institusi memberikan dukungan padanya. 25 Januari 2015 kemarin ia resmi dilantik menjadi ketua umum Ismapeti selama 2 tahun kedepan.

Mahasiswa kelahiran Nganjuk 21 tahun silam ini sebelumnya sering mengikuti kegiatan Ismapeti baik di wilayah maupun nasional. Dari mengikuti kegiatan tersebut banyak yang melihat kemampuan Tri secara verbal dan bersosialisasi, lalu muncul ide dari beberapa anggota Ismapeti agar ia mencalonkan diri sebagai ketua umum.

“Saya adalah mahasiswa bidik misi dimana mahasiswa bidik misi ini selalu dipojokkan, namun saya membuktikan kepada semua kalau mahasiswa bidik misi bisa memimpin. Dan alhamdulillah setelah berakhir masa tugas saya menjadi presiden BEM Fapet UB, sekarang saya dipercaya untuk memimpin Ismapeti.” papar Tri

Program kerja yang akan ia canangkan antara lain pemilihan duta peternakan yang bertujuan untuk mempromosikan peternakan secara nasional dan internasional. Launching Mahasiswa Membangun Desa (MMD) yang dapat memaksimalkan peran akademisi dalam membangun sumber daya lokal, serta olimpiade peternakan nasional dan audiency aktif bersama pemerintah. Harapan kedepan dengan kepemimpinannya di Ismapeti agar mahasiswa fapet yang tersebar di seluruh Indonesia bisa mengembangkan dan memajukan sektor peternakan di Indonesia sehingga membantu kesejahteraan rakyat Indonesia.

Selain itu mahasiswa yang mempunyai hobi menulis ini berharapan akan lebih  banyak  bermunculan generasi muda di Fapet UB yang berkompeten unggul dan berkualitas dalam membangun dunia peternakan.

Pemilihan kepengurusan Ikatan Alumni Universitas Brawijaya Komisariat Fakultas Peternakan dilaksanakan pada tanggal 3 Maret 2015 di Ruang Sedang 2 Gedung 5 Lantai 4 Fakultas Peternakan.  Hasil keputusan secara mufakat , Dr.Ir. Marjuki,Msc terpilih sebagai ketua Ika UB Komisariat Fapet pada periode tahun 2015 – 2020, Sehingga setelah dilakukan pemilihan dilanjutkan dengan serah terima pengurus periode tahun 2011 – 2014 oleh Prof. Dr. Ir. Trinil Susilawati,MS kepada pengurus baru.

Pada kesempatan tersebut Prof. Trinil Susilawati,MS melaporkan kegiatan yang telah dilakukan selama periode 2011- 2014 yaitu telah melaksanakan Reuni akbar 2 kali, mendatang para alumni untuk memberikan kuliah tamu, mensponsori kegiatan Fakultas peternakan pada kegiatan-kegiatan workshop dan lokakarya, serta memberikan subsidi para alumni yang mengikuti pelatihan-pelatihan yang dilakukan oleh Fakultas Peternakan dalam hal peningkatan ketrampilan dibidang peternakan. Selain itu juga juga disampaikan bahwa tugas yang masih perlu dilakukan akan memperkuat jaringan antar alumni untuk meningkatkan daya saing alumni. Pada kesempatan tersebut juga dihadiri Dekan Fakultas peternakan yaitu Prof. Dr.Ir. Suyadi, MS yang mengharapkan kerjasama yang baik antara fakultas peternakan dengan IKA UB Komisariat  FAPET , sehingga secara sinergi dapat bersama-sama membangun Fakultas Peternakan ke depan lebih baik lagi.

-Nien-

Serangkaian acara Dies Natalis UB ke 52 masih berlanjut, kali ini panitia pelaksana mengadakan EXPO selama 3 hari mulai Jumat (6/3) sampai Minggu (8/3). Dimana dalam expo tersebut ada beberapa acara seperti pameran pendidikan fakultas-fakultas di UB yang bertempat di Student Center, pameran hasil produk pihak intern UB di GOR Pertamina, lomba-lomba dan stand belanja kategori umum di Samantha Krida, serta stand kuliner dan hiburan band di halaman parkir GOR Permanina dan Sakri.

Tak mau ketinggalan Fapet UB juga membuka stand pameran pendidikan di Student Center.  Tujuannya untuk mempromosikan fakultas peternakan kepada khalayak khususnya siswa SMA yang sedang study tour ke UB. Stand Fapet menyuguhkan sekilas profil Fapet, prestasi-prestasi dari LSO KIM, pengenalan kambing Boer yang menjadi unggulan Fapet UB, serta beberapa buku karya dosen fapet sendiri.

Hari kedua pameran masih ramai dikunjungi siswa study tour, mahasiswa yang bertugas menjaga stand terlihat kualahan. Namun dengan cekatannya mereka mampu menghandle untuk memperkenalkan Fapet secara detail. Banyak pengunjung yang antusias mampir ke stand Fapet setelah melihat gambar-gambar kambing Boer yang terpampang. Mereka penasaran tentang hewan yang menjadi salah satu unggulan Fapet UB ini.

Selain itu pertanyaan seputar jenjang karir setelah berkuliah di Fapet menjadi pertanyaan yang sering dilontarkan oleh siswa pengunjung.

Masih diserangkaian acara Expo Dies Natalis UB ke 52 panpel juga mengadakan acara open house dengan  tema “Perluasan UB sebagai World Class Enterpreneurial University“. Sabtu (7/3) lalu giliran  Fapet untuk memperkenalkan Fapet secara detail dimana diwakili oleh Prof.Dr.Sc.Agr.Ir.Suyadi,MS selaku Dekan.

Beliau menjelaskan tentang profil singkat Fapet, fasilitas-fasilitas, laboratorium, dan prestasi-prestasi yang telah dicapai baik bidang akademik maupun non akademik. Prof.Suyadi juga menyinggung sedikit tentang kerjasama-kerjasama dalam dan luar negeri, seperti beberapa mahasiswa Fapet UB yang magang di Luar Negeri serta mahasiswi Wageningen University, Belanda yang akan magang di Fapet UB.

Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab, salah satu siswi dari SMA I Genteng Mojokerto menanyakan tentang penanggulangan unggas yang tiba-tiba mati mendadak. Prof.Suyadi memberikan sedikit penjelasan tentang teknik pemeliharaan unggas yang baik. Setelah itu beliau memberikan buku Nutrisi dan Teknik Pemeliharaan Ayam Organik yang ditulis oleh Dr.Ir.Eko Widodo,M.Agr.Sc.M.Sc sebagai bentuk apresiasi kepada siswi tersebut.

Masih dalam rangka Expo Dies Natalis UB ke 52, untuk menyemarakkan suasana Fapet UB turut andil membuka stand di GOR Pertamina. Stand ini menawarkan beberapa produk olahan ternak Fapet UB seperti yoghurt, kefir, keju mozarella, dan susu. Namun tidak hanya produk kuliner saja stand yang digawangi oleh mahasiswa dari LSO Barisan orang Sukses (BOS) ini juga menawarkan formula khusus untuk ternak.

Selama 3 hari acara Expo berlangsung, produk kuliner olahan Fapet ludes terjual. Harga yang terjangkau serta citra rasa yang tidak jauh dari supermarket membuat para pengunjung datang lagi untuk membeli produk-produk tersebut.

Selain itu pelayanan yang ramah dari mahasiswa juga menjadi nilai plus. Pembelian menggunakan voucher khusus dari panpel Dies Natalis juga membuat pengunjung antusias untuk berbelanja, kembalian voucher juda dapat diuangkan.

“Dengan mengikuti acara-acara seperti ini membuat mahasiswa terus berkreasi dan berkarya menciptakan produk-produk olahan.”pungkas salah satu panitia Dies Natalis

Minggu (8/3) kemarin Kelompok Ilmiah Mahasiswa (KIM) Fapet UB mengadakan Fapet Goes To Pimnas 2015. Bertempat di gedung I ruang 6 Fapet UB acara ini dihadiri oleh 44 tim yang akan mengikuti Pimnas 2015, LSO dan LOF dari Fapet serta anggota KIM Fapet UB. 44 tim tersebut adalah tim yang lolos didanai oleh Dikti untuk mengikuti Pimnas 2015. Ketua dari 44 tim tersebut berasal dari Fapet UB sedangkan anggotanya beraneka ragam dari FT, FP, FTP, dan FEB UB.
Acara yang berlangsung selama 5 jam ini menampilkan 2 pemateri, dimana materi pertama oleh Oktavia Rahayu dari S2 Farmasi FK UB membahas tentang tata cara pembuatan laporan keuangan dan pengajuan yang baik. Materi kedua yang diisi oleh Dr. Ir. Bambang Dwi Argo, DEA selaku Pembantu Dekan I FTP UB membahas tentang tips dan trik lolos Pimnas.

Acara ini merupakan langkah awal persiapan menuju Pimnas yang akan diselenggarakan di Universitas Halu Oleo Kendari, Sulawesi Tenggara. Harapannya dengan diberikannya pembekalan seperti ini, banyak tim perwakilan dari UB akan lolos di Pimnas mendatang, jelas Filoza Marwe selaku kapel acara.

Rabu (11/3) pagi ini Fapet UB menggelar yudisium pertama disemester genap tahun akademik 2014/2015. Sebanyak 14 mahasiswa program S1 dari beragam angkatan telah dinyatakan resmi menyandang gelar Sarjana Peternakan (S.Pt). IPK tertinggi diraih oleh Ainun Pizar Seruni mahasiswi angkatan 2011 dengan masa studi 3 tahun 7 bulan.

Dekan Fapet UB dalam kesempatan tersebut berpesan agar para alumnus ini membawa nama almamater untuk terus berkarya dan menjadi pribadi yang bermanfaat di masyarakat. Selain itu diharapkan para alumnus untuk   menginformasikan tentang perkembangan karier melalui Open Access Center Fapet UB. Seperti yang telah dibahas dilaman sebelumnya dimana fungsi Open Acces Center ini untuk membentuk jaringan antara alumnus dan pihak fakultas.

Sebelum acara berakhir para peserta yudisium diberikan kesempatan untuk menyampaiakan pesan dan kesan selama menempuh pendidikan di Fapet UB, diwakili oleh 3 mahasiswa yang dipilih acak oleh Dekan. Ratih Eka mahasiswa angkatan 2009 berpesan agar kedepannya para dosen lebih membantu mahasiswa dalam membimbing skripsi. Angkatan 2011 yang diwakili oleh Taufiq Hilman mengutip perkataan dari seorang dosen bahwa tidak ada bedanya mahasiswa yang cepat atau lambat dalam kelulusannya, semua itu tergantung dari usaha untuk mencapai hasil akhir. Namun Prof.Suyadi menjelaskan bahwa untuk saat ini batas maksimal masa studi adalah 5 tahun.

Berbeda dari peserta yudisium yang lain, Halim Ibrahim angkatan 2008 menyampaiakan beberapa pesan seperti masalah biaya pendidikan, prosedur penundaan SPP bagi yang sudah ujian dan tinggal menunggu yudisium saja, dan prosedur penjurusan minat dan bakat. Tak lupa pula ia menyampaikan puji syukur sudah diberikan ilmu yang bermanfaat oleh para pengajar di Fapet UB.

Lembaga Semi Otonom (LSO) Kelompok Ilmiah Mahasiswa (KIM) Fakultas Peternakan UB yang dikenal dengan KIM Fapet UB, Senin (9/3) kemarin mendapat kunjungan dari FKPH Fakultas Hukum UB. Kunjungan ini bermaksud untuk mempererat tali silaturahmi dan sharing baik mengenai organisasi sampai prestasi. FKPH FH baru pertama kali melakukan kunjungan ke LSO KIM Fapet, meskipun begitu para anggotanya sudah saling kenal karena sering bertemu di event-event lomba nasional.

Selama hampir dua jam mereka membahas peran KIM di dalam mensukseskan lolosnya 44 tim PKM lima bidang yang didanai oleh DIKTI di tahun 2015 ini. Hal ini menjadi bahasan yang menarik karena di FH sendiri baru enam tim yang didanai DIKTI.

Meliyana Rusanti selaku Manager Research and Implementation Department (RID) KIM sangat terbuka sekali untuk sharing mengenai peran KIM didalam iklim ilmiah Fapet terutama dalam bidang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Harapan untuk kedepannya PKM yang didanai di FH bisa lebih banyak lagi. “KIM Fapet merupakan organisasi yang luar biasa karena perannya didalam mensukseskan 44 tim bisa didanai DIKTI di tahun 2015, prestasinya sudah tidak diragukan lagi dibidang PKM, kami sangat senang sudah bisa berkunjung dan sharing dengan KIM, harapan saya nantinya FKPH FH dapat menjalin kerjasama dengan KIM Fapet didalam menjalankan prokernya terutama dibidang keilmiahan”.  Jelas Emilia Dewi selaku ketua tim penelitian FKPH FH

Menjelang maghrib pertemuan antara kedua lembaga ilmiah ini pun diakhiri dengan foto bersama dan penyerahan kenang- kenangan dari FKPH FH kepada KIM Fapet. Masyhuri Azhar selaku Direktur KIM sendiri berharap bahwa kunjungan dari FKPH FH ini tidak membuat KIM merasa diatas angin karena Fapet lebih banyak PKM yang didanai DIKTI, namun justru ingin membantu mendorong kemajuan PKM di FH karena kita satu, Brawijaya Juara !.(ihw/kim/dt)

Akhir bulan Februari lalu tepatnya Senin (23/2) ketua umum dan staf ahli Ismapeti berkunjung ke Fakultas peternakan UGM Yogyakarta. Kunjungan kerja ini dalam rangka sharing dan diskusi optimalisasi lembaga Eksekutif Mahasiswa Fapet untuk meningkatkan peran mahasiswa dalam memajukan peternakan Indonesia.

Kunjungan selama 3 hari ini diisi dengan kegiatan sharing dan diskusi tentang program kerja BEM Fapet UGM yang bisa dimaksimalkan bersama dengan Ismapeti dimana BEM sebagai penyokong Ismapeti melalui institusi. Selain itu mereka juga membahas gebyar hari susu nusantara dan sosialisasi & kampanye gizi di 20 SD di Yogya dalam rangka menyongsong swasembada susu 2020.

Tujuan kegiatan kunjungan seperti ini yaitu membangun komunikasi intensif bersama dengan mahasiswa fakultas peternakan seluruh Indonesia dan alumni sarjana peternakan dibawah naungan ISPI. “Selain itu saya juga mempromosikan Fapet UB sebagai kampus besar yang mampu bersama-sama dengan kampus besar lainnya dalam membangun peternakan melalui institusi ataupun akademisi.”pungkas Twi Wahyu ketua umum Ismapeti