Quantcast
Channel: Berita – Fakultas Peternakan | Universitas Brawijaya
Viewing all 1742 articles
Browse latest View live

Trik Mengerjakan Listening pada TOEFL

$
0
0

Test of English as a Foreign Language (TOEFL) atau tes Bahasa Inggris sebagai bahasa asing diperlukan sebagai persyaratan masuk kuliah baik di dalam maupun luar negeri. Secara umum tes ini untuk menilai kemampuan menulis, tata bahasa, membaca, dan mendengarkan.

Pelaksanaan tes terbagi dalam empat bagian yaitu grammar structure and written expression, writing, reading comprehension, dan listening comprehension. Namun sesi mendengarkan dianggap paling krusial, biasanya nilai peserta jatuh pada bagian tersebut.

Unit kegiatan mahasiswa berbasis Bahasa Inggris bernama English Garden Prosperity (EGP) Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) memberikan tips dan trik untuk anggotanya dalam mengerjakan listerning part C. mengadakan yang membahas trik. Kegiatan yang dibungkus melalui weekly education, dipandu oleh anggota EGP senior, Meilina Rizky, Jumat (1/9/2021) secara daring.

Menurut dia, trik pengerjaan sesi listening ialah memfokuskan dalam option pilihan dengan sekaligus membaca pilihan selagi didengarkan audio. Dimana poin yang difokuskan adalah anticipate question dan anticipate topic.

Usai pemaparan materi, peserta diberikan quiz untuk mengukur tingkat kepahaman. Sehingga harapannya dapat meningkatkan kemampuan berbahasa inggris anggota EGP dan memperoleh  nilai Toefl <400. (dta)

 

 

 

The post Trik Mengerjakan Listening pada TOEFL appeared first on Fakultas Peternakan | Universitas Brawijaya.


Pengembangan Public Speaking untuk Mahasiswa di Era Pandemi

$
0
0

Soft skill adalah kemampuan yang bersifat universal, subjektif, dan sulit diukur. Ragam soft skill antara lain manajemen waktu, jaringan, komunikasi, kemapuan analisis, kreatif, kritis, berjiwa pemimpin, adaptasi, kerjasama, dan berbicara di depan umum (public speaking).

Kemampuan soft skill bagi mahasiswa perlu diasah agar menjadi pribadi yang percaya diri dan cakap namun berwawasan luas. Kepercayaan diri diperoleh karena kebiasaan dan pelatihan terus-menerus dengan tekun.

Hal tersebut disampaikan oleh Alwan Alif Fahillah dalam acara Program Pembinaan Mahasiswa Baru (Probin Maba) Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB), Sabtu (18/09/2021). Dia memberikan materi mengenai Developing Soft Skill in Pandemic Era”.

 

Menurut Alwan, cara meningkatkan kepercayaan diri adalah berlatih di depan kaca, secara berkala berbicara di depan umum, dan tetap berpikir positif. Serta melakukan persiapan yang matang sebelum tampil dan membuat jurnal sebagai bahan evaluasi diri.

Acara yang dilakukan secara daring itu juga mengundang beberapa narasumber. Diantaranya Dr. Ir. Osfar Sjofjan, MS. IPU., ASEAN Eng yang menyampaikan tentang “Pelatihan Penalaran Melalui Penulisan Proposa, dan Pengutipan”, Muhammad Alfan Nurdin tentang “Sosialisasi pengembangan Penalaran Kreativitas Ilmiah Mahasiswa Peternakan 2021”, dan panitia pesta kandang yang mensosialisasikan kegiatan pesta kandang.

Yaitu salah satu acara untuk menyambut dies natalis Fapet UB ke-60 tahun. Acaranya menyajikan aksi kolaborasi antara Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yangberjumlah delapan lembaga. (dta)

The post Pengembangan Public Speaking untuk Mahasiswa di Era Pandemi appeared first on Fakultas Peternakan | Universitas Brawijaya.

Pesta Kandang untuk Sambut Dies Natalis Fapet UB ke-60

$
0
0

Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) pada tanggal 26 Oktober 2021 genap berusia 60 tahun. Perayaan ulang tahun dikemas oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dalam acara bernama pesta kandang.

Pelaksanaan acara dimulai tanggal 9 hingga 26 Oktober 2021 dengan mengusung tema “Bersinergi Bersama dalam Perayaan Dies Natalis FAPET UB ke – 60.

Tiap UKM membuat kompetisi sesuai bidang masing-masing. Diantaranya English Garden Prosperity (EGP) mengadakan group spelling bee dan esay competition. Barisan Orang Sukses (BOS), UKM bidang kewirausahaan ini membuka lomba pembuatan dan promosi produk hasil peternakan. UKM bidang keilmiahan, Kelompok Ilmiah Mahasiswa (KIM) menyelenggarakan webinar. Kandang musik menggelar Fapet vocal competition, teater Cowboy menggelar lomba cipta puisi dengan tema ulang tahun. Serta UKM bidang olahraga mengadakan tournament game Mobile Legend. (dta)

The post Pesta Kandang untuk Sambut Dies Natalis Fapet UB ke-60 appeared first on Fakultas Peternakan | Universitas Brawijaya.

Terapkan MBKM Fapet UB Jalin Kerjasama dengan Fapetkan Untad

$
0
0

Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) menambah daftar kerjasama dengan perguruan tinggi untuk menerapkan program merdeka belajar kampus merdeka (MBKM). Terkini adalah Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Tadulako (Fapetkan Untad).

Penandatanganan naskah kesepahaman dilakukan secara luring di ruang meeting dekanat lt.8 Fapet UB, Kamis (7/10/2021). Oleh masing-masing dekan, yaitu Prof. Dr.Sc. Agr. Ir. Suyadi, M.S, IPU., ASEAN Eng (UB) dan Dr.Ir. Rusdin, M.P., IPU (Untad).

Bentuk kerjasama yang dicanangkan dalam waktu lima tahun itu adalah pertukaran mahasiswa dan dosen. Dimana mahasiswa Fapetkan berkesempatan melakukan penelitian, pendidikan, dan pegabdian kepada masyarakat di Fapet, begitupula sebaliknya. Disamping itu kedua belah pihak juga menyediakan tenaga berpengalaman (dosen pembimbing) berdasarkan kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan.

Prof. Suyadi mengatakan tujuan penyelenggaraan kerjasama adalah untuk menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, serta implementasi program MBKM. Sehingga dapat meningkatkan potensi SDM secara optimal guna menunjang pembangunan bidang pendidikan yang berkelanjutan. (dta)

 

 

The post Terapkan MBKM Fapet UB Jalin Kerjasama dengan Fapetkan Untad appeared first on Fakultas Peternakan | Universitas Brawijaya.

Monitoring dan Evaluasi Kegiatan PKKM Program Studi Sarjana Peternakan

$
0
0

Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) melakukan monitoring dan evaluasi (monev) dihadapan staf Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti), Jumat (8/10/2021). Bertempat di lantai 6 Rektorat, tim Fapet UB menyampaikan laporan tentang kegiatan Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM).

Pasalnya Program Studi (PS) S1 Peternakan bersama PS Agrotek Pertanian (Fakultas Pertanian), dan PS Teknik Pengairan (Fakultas Teknik) lolos PKKM. Yakni transformasi dana pemerintah untuk pendidikan tinggi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Tujuannya untuk mewujudkan aspirasi masing-masing perguruan tinggi dan mendorong potensi capaian delapan Indikator Kinerja Utama (IKU).

Poin IKU antara lain (1) lulusan mendapat pekerjaan yang layak dengan memperoleh gaji di atas UMR, berwirausaha, atau melanjutkan studi; (2) mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus seperti magang, proyek desa, mengajar, riset, berwirausaha, pertukaran pelajar; (3) dosen berkegiatan di luar kampus dengan mencari pengalaman di industri atau kampus lain; (4) praktisi mengajar di dalam kampus (merekrut dosen dengan pengalaman industri); (5) hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat atau mendapat rekognisi internasional; (6) program studi bekerjasama dengan mitra kelas dunia dalam kurikulum, magang, dan penyetaraan lulusan; (7) kelas yang kolaboratif dan partisipasif; (8) program studi berstandar internasional.

Sejauh ini kegiatan PKKM Fapet UB terbagi menjadi tiga aktivitas, yaitu (1) peningkatan kompetensi, kinerja, dan reputasi PS Peternakan di tingkat international; (2) peningkatan kompetensi mahasiswa (lulusan) melalui program MBKM; dan (3) kontribusi civitas pada masyarakat dalam peningkatan produktifitas dan sustainabilitas usaha peternakan melalui implementasi MBKM.

Ketua PKKM Dr.Ir. Marjuki, M.Sc. memaparkan rincian masing-masing aktivitas. Aktivitas satu yang diketuai oleh Dr.Nanang Febrianto, S.Pt.,MP. terdiri dari pengajuan akreditasi internasional, pertukaran mahasiswa, penyelenggaraan seminar internasional, penelitian dan kerjasama internasional, serta penguatan road map penelitian research group (RG).

Sementara aktivitas dua adalah peningkatan kerjasama industri pelaksanaan MBKM, MBKM kewirausahaan, pendirian Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), serta hibah kelas kolaboratif dan partisipatif. Ketua pada aktivitas ini ialah Rizki Prafitri, S.Pt.,M.A.,Ph.D.

Aktivitas tiga dengan ketua Prof.Dr.Ir. Trinil Susilawati,MS.,IPU.,ASEAN Eng  melakukan lokakarya, promosi dan sosialisasi hasil inovasi, pembuatan sistem virtual expo, penelitian aksi budidaya tanaman leguminosa oleh masyarakat, penyelenggaraan inseminasi buatan (IB) plus pada 120 ekor sapi perah, dan mendirikan sekolah lapang bagi peternak milenial.

“Sejauh ini PKKM di Fapet UB telah berjalan sebesar 68%, kami berharap melalui program ini dapat mencapai IKU.” jelas Marjuki (dta)

The post Monitoring dan Evaluasi Kegiatan PKKM Program Studi Sarjana Peternakan appeared first on Fakultas Peternakan | Universitas Brawijaya.

Upaya RG Red Meat Producer Wujudkan Klaster Pembiakan Sapi Potong di Kabupaten Malang

$
0
0

Tim research group Red Meat Producer (RG – RMP) Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) menargetkan untuk membentuk klaster pembiakan sapi potong di Desa Senggreng, Kecamatan Sumber Pucung – Kabupaten Malang. Rencana tersebut dicanangkan sejak tahun 2020 dengan menggandeng Bank Indonesia cabang Malang.

Upaya untuk mewujudkannya, tim RG-RMP mendampingi kelompok ternak Widji Kamulyan Desa Senggreng dengan memberikan penyuluhan dan diskusi secara rutin. Materi yang diberikan pun bervariasi guna menambah ilmu dan wawasan bagi peternak.

Penyuluhan yang dilakukan pada Sabtu, (9/10/2021) mengusung tema pemanfaatan teknologi dan pakan lokal untuk peningkatan keberhasilan Inseminasi Buatan (IB) sapi potong. Adapun tim RG RMP yang terlibat ialah Prof. Kusmartono, Prof. Hartutik, Prof. Siti Chuzaemi, Prof. Nurul Isnaini, Prof. Sri Wahyuningsih, Prof. Trinil Susilawati, Dr. Kuswati, Rizki Prafitri, Ph.D, Dr. Nanang Febrianto, Dr. Mashudi, Dr. Priyo Sugeng Winarno, Aulia Puspita Anugrayekti, M.Sc, Asri Nurul Huda, M.Sc.,dan  Poespita Hazanah Ndaru, MP.

Sementara bertindak sebagai narasumber antara lain Prof. Kusmartono yang menyampaikan penggunaan teknologi untuk meningkatkan nilai nutrisi, Prof. Hartutik tentang pemanfaatan tanaman leguminosa untuk peningkatan protein, Prof. Siti Chuzaemi mengenai pembuatan permen sapi. Prof. Nurul Isnaini memaparkan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasil kawin suntik atau IB, dan Prof. Sri Wahyuningsih yang menjabarkan faktor penyebab kegagalan IB.

Serta Prof. Trinil Susilawati yang mengevaluasi hasil penelitian di Desa Senggreng tentang keberhasilan kebuntingan masih rendah. Hal itu disebabkan tingginya kandungan darah sapi limousine, akibat indukan (sapi PO) yang disilangkan dengan sapi limousine sehingga darah dalam pedet sebesar 75% adalah darah limousine. Selain itu pakan yang diberikan dibawah standar. Kedua faktor tersebut mengakibatkan korpus luteum persisten, folikel sistik, dan kematian embrio dini.

Menurut Trinil hal itu menjadi permasalah yang Sebagian besar dialami oleh peternak di Kabupaten Malang. Dia memberikan solusi untuk mengawinkan indukan dengan sapi PO atau Brahman, serta memberi pakan tambahan terutama sebelum dan setelah dilakukan IB. Disisi lain membuat gerakan penanaman hijauan pakan ternak dan pengolahan pakan.

“Kami berharap upaya yang kami lakukan ini menjadi percontohan kelompok pembiakan sapi potong. Sehingga Desa Senggreng menjadi klaster sapi potong sebagai sumber bibit sapi potong di Jawa Timur sekaligus dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.” pungkasnya (TS/dta)

 

The post Upaya RG Red Meat Producer Wujudkan Klaster Pembiakan Sapi Potong di Kabupaten Malang appeared first on Fakultas Peternakan | Universitas Brawijaya.

Peringati World Mental Health Day BEM Fapet UB Adakan Seminar Online Kampus Sehat

$
0
0

Kementerian Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa (Adkesma) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) mengadakan seminar online bertajuk Kampus Sehat: Adaptive Living di Tengah Pandemi, Minggu, (10/10/2021).

Bertemakan “Adaptive Living: Kampus Sehat Menghadapi Tantangan Kesehatan Mental Mahasiswa Selama Pandemi”, seminar dihadiri oleh mahasiswa Fapet UB dan masyarakat umum. Sementara itu pembicaranya adalah Cleoputri Al Yusainy, S.Psi.,M.Psi.,Ph.D (Dosen Psikologi – FISIP UB) dan Akhsanu Amalia Putri, S.Psi (Ketua BEM Fakultas Psikolofi UI Tahun 2020).

Kegiatan tersebut merupakan salah satu bagian dari program kerja Kementerian Adkesma mengenai kesehatan mental. Sekaligus memperingati World Mental Health day yang diperingati tiap tanggal 10 Oktober.

Disamping itu program kampus sehat duharapkan menjadi gerakan hidup sehat, sebab kesehatan mental diperlukan untuk menunjang proses mahasiswa melakukan pengembangan diri. (dta)

 

 

The post Peringati World Mental Health Day BEM Fapet UB Adakan Seminar Online Kampus Sehat appeared first on Fakultas Peternakan | Universitas Brawijaya.

Ciptakan Inovasi dan Peluang untuk Mencapai Industri Ternak Berkelanjutan di Era VUCA Melalui The 2nd ICESAI

$
0
0

Dampak pandemi virus Covid-19 mempengaruhi perubahan dalam beberapa aspek, sehingga memunculkan era Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity (VUCA). Yakni fenomena dimana situasi dunia mengalami perubahan sangat cepat dan cenderung tidak bisa ditebak. Pribadi yang tangguh, kreatif, dan inovatif diperlukan dalam menghadapi era ini.

Dalam rangka membahas tantangan dan peluang mencapai industri peternakan berkelanjutan untuk ketahanan pangan di era VUCA, Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya mengadakan seminar internasional bernama “The 2nd International Conference on Environmentally Sustainable Animal Industry (The 2nd ICESAI)”. Kegiatan dilakukan secara daring, Selasa (12/10/2021) dengan mengundang narasumber ahli peternakan dari dalam dan luar negeri.

Antara lain Dr. Ir. Nasrullah (Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan), Prof. Julius Van Der Werf (University of New England, Australia), Prof. Anjas Asmara Samsudin (Universiti Putra Malaysia, Malaysia), dan Prof. Suyadi (Fapet UB). Sementara peserta berasal dari beberapa negara seperti Taiwan, Malaysia, Italia, Australia, dan Indonesia.

the chairman of the 2nd ICESAI, Rizki Prafitri, Ph.D.

Menurut ketua pelaksana, Rizki Prafitri, Ph.D, disamping sebagai wadah berdiskusi bagi pelaku peternakan, ICESAI juga digunakan untuk meningkatkan pemeringkatan Fakultas. Sebab salah satu indikator penilaian pemeringkatan dari DIKTI adalah jumlah publikasi jurnal internasional. Yangmana output dari seminar ini nantinya berupa publikasi internasional dan prosiding.

ICESAI merupakan annual international seminar yang dilakukan sejak tahun 2020 lalu. Artinya akan diselenggarakan tiap tahun, dan pada 2021 ini menjadi pelaksanaan tahun kedua. (dta)

 

The post Ciptakan Inovasi dan Peluang untuk Mencapai Industri Ternak Berkelanjutan di Era VUCA Melalui The 2nd ICESAI appeared first on Fakultas Peternakan | Universitas Brawijaya.


Doktor Mengabdi UB Rencanakan Pengembangan Wisata di Kecopokan – Kabupaten Malang

$
0
0

Dusun Kecopokan, Desa Senggreng, Kecamatan Sumber Pucung – Kabupaten Malang merupakan wilayah yang mempunyai potensi besar di bidang peternakan, perikanan, dan pertanian. Pengembangan potensi tersebut dapat menciptakan alternatif usaha berbasis inovasi teknologi. Seperti sentra penggemukan sapi potong, peningkatan produksi ikan, dan produksi unggulan padi.

Disamping itu dari segi lokasi, Desa Senggreng memiliki aksesibilitas yang baik, mudah dijangkau terhubung dengan daerah lain, dan terdapat jalur transportasi jalan raya. Sehingga mempunya posisi lokasi strategis untuk pengembangan usaha.

 

Membaca situasi itu dosen Universitas Brawijaya (UB) yang tergabung dalam tim Doktor Mengabdi, merencanakan pengembangan wisata di Dusun Kecopokan. Diketuai oleh Prof.Dr.Ir. Trinil Susilawati, M.S.,IPU.,ASEAN Eng (Fakultas Peternakan), tim terdiri dari Dr. Nanang Febrianto, S.Pt.,MP (Fakultas Peternakan), Dr. Dedes Amertaningtyas,S.Pt.,MP (Fakultas Peternakan), Hefti Salis Yufidasari, S.Pi, M.P (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan), dan Sri Sulasmiyati, S.Sos, M.A.P (Fakultas Ilmu Administrasi).

Kegiatan yang dilakukan adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam bentuk pembinaan, pendampingan, dan pelatihan penanganan pascapanen ikan air tawar Serta penyampaian teknologi pengolahan ikan untuk meningkatkan daya simpan. Kegiatan itu diberikan kepada istri-istri peternak sapi potong kelompok ternak Widjikamulyan, yakni klaster sapi potong binaan Research Group Red Meat Producers Fapet UB dan Bank Indonesia cabang Malang.

Lokasi kelompok ini dekat dengan bendungan Sutami, sehingga yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan wisata dan usaha bidang perikanan dan peternakan secara bersamaan.

Program ini telah dipresentasikan melalui monitoring dan evaluasi bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UB dan Dr. Sugiarto, Sabtu (9/10/2021).

Prof. Trinil berharap melalui pengembangan usaha ikan maka mampu menguatkan perekonomian keluarga peternak sapi potong dan menjadikan desa yang Tangguh dalam kesehatan, pendidikan dan perekonomian masyarakat.

“Keberlangsungan program pengembangan kawasan wisata ini, nantinya parawisatawan dapat membeli produk masakan ikan dalam kondisi segar maupun beku, dan berada di kawasan klaster sapi potong.” pungkasnya (TS/dta)

 

 

 

The post Doktor Mengabdi UB Rencanakan Pengembangan Wisata di Kecopokan – Kabupaten Malang appeared first on Fakultas Peternakan | Universitas Brawijaya.

Dosen Fapet UB Terapkan IB dengan Semen Sexing untuk Dapatkan Jenis Kelamin Anak Sapi Sesuai Harapan

$
0
0

Kawin suntik atau dalam istilah medis disebut inseminasi buatan (IB) ialah upaya meningkatkan jumlah sperma (semen) yang dapat mencapai saluran indung telur, sehingga terjadi pembuahan dan kehamilan. Metode ini juga diterapkan pada hewan ternak yang bertujuan menghasilkan keturunan dengan mutu genetik yang lebih unggul.

IB yang dilakukan pada ternak menggunakan dua metode, yakni IB dengan semen sexing dan IB dengan semen non sexing. Teknik sexing ialah memisahkan spermatozoa X dan Y, maka dapat menghasilkan anak sesuai jenis kelamin yang diinginkan. Sedangkan non sexing, sebelum proses IB spermatozoa diberi pengencer lalu disimpan beku, anak yang didapat berpeluang 50:50 antara jantan dan betina.

Menurut dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB), Aulia Puspita Anugra Yekti, S.Pt, M.P, M.Sc, keunggulan penggunaan semen sexing untuk IB sapi pedaging dapat meningkatkan peluang lahirnya anak berjenis kelamin jantan. Sehingga mampu meningkatkan pendapatan peternak karena harga jual sapi jantan lebih mahal dibandingkan sapi betina.

Dia bersama dosen Fapet UB yang tergabung dalam laboratorium reproduksi ternak dan Riset Grup –Red Meat Producers (RG-RMP) melakukan kegiatan penyuluhan kepada kelompok ternak Widji Kamulyan di Desa Senggreng Kabupaten Malang, Jumat (8/10/2021). Tim yang terdiri dari Prof. Trinil Susilawati, Prof. Nurul Isnaini, Prof. Sri Wahjuningsih, Prof. M. N. Ihsan, dan Dr. Nanang Febrianto menyampaikan tentang teknologi IB semen sexing dan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan IB.

“Implementasi IB semen sexing sudah pernah dilakukan di wilayah Kabupaten Tuban dan menghasilkan persentase kebuntingan yang tinggi. Sehingga kami berharap teknologi ini dapat diadopsi untuk peternak di Desa Senggreng Kabupaten Malang.” ujar Aulia yang menjadi ketua dalam program pengabdian ini

Sementara itu Prof. Nurul Isnaini menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan IB, antara lain kualitas semen beku, fisiologis sapi betina, pengetahuan peternak dalam mendeteksi tanda-tanda birahi pada ternak serta kemampuan inseminator (petugas IB).

Sedangkan keberhasilan IB seperti yang disampaikan oleh Prof. Sri Wahjuningsih tergantung pada kemampuan peternak mengelola reproduksi secara maksimal. Caranya dengan memberikan pakan sesuai kebutuhan induk, mengelola lingkungan kandang dan sanitasi, serta mencegah terjadinya penyakit.

Dalam kesempatan tersebut Prof. Trinil Susilawati mensosialisasikan Gerakan Kembali ke sapi putih atau sapi Peranakan Ongole (PO). Tujuannya untuk meningkatkan keberhasilan IB, sebab sapi lokal memiliki kelebihan dalam ketahanan terhadap parasite, kondisi lingkungan dan mempunyai performa reproduksi yang baik.

“Semoga melalui kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan IB yang sangat penting untuk diterapkan. Sehingga nantinya peternak dapat mengurangi kesalahan dalam proses IB. Serta bersama-sama mengembalikan sapi lokal sebagai sapi yang diunggulkan sebagai indukan.” pungkas Aulia (APAY/dta)

 

 

 

The post Dosen Fapet UB Terapkan IB dengan Semen Sexing untuk Dapatkan Jenis Kelamin Anak Sapi Sesuai Harapan appeared first on Fakultas Peternakan | Universitas Brawijaya.

Fapet UB Gelar Workshop Bahas Wacana Pendirian Tiga Lembaga Sertifikasi Profesi

$
0
0

Salah satu aktivitas kegiatan Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) di Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) adalah membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) bidang Peternakan. Antara lain inseminator ternak ruminansia, manager farm unggas breeder, dan juru sembelih halal (JULEHA).

Dalam rangka mempersiapkan dokumen yang akan diajukan ke Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) pada bulan Desember mendatang, tim PKKM mengadakan workshop, Kamis (14/10/2021). Bertempat di Hotel Swiss Bellin dengan menerapkan protokol kesehatan, tim penyusun dokumen LSP untuk inseminator ternak ruminansia terdiri dari Aulia Puspita Anugra Yekti, M.Sc, Dr. Achadiah, dan Prof. Trinil Susilawati.

Sementara tim penyusun dokumen LSP JULEHA adalah Wike Andre Septian, M.Si, Dr. Kuswati, Dr. Khotibul Umam Al Awwaly, Dr. Irida Novianti, dan Asri Nurul Huda, M.Sc. Sedangkan tim penyusun LSP manajer farm unggas breeder yaitu Dr. Osfar Sjofjan, Prof. M. Halim Natsir, Rizki Prafitri, Ph.D, Ria Dewi Andriani, M.Sc, Yuli Frita N.,M.Sc dan Faizal Andri, MP.

Menurut Prof. Trinil pendirian LSP ini merupakan hal yang penting untuk mahasiswa, sebab alumni Fapet UB dapat mengikuti uji kompetensi sertifikat profesi sebagai pendamping ijazah.

“Pada tahap yang pertama ini masih didirikan tiga skema LSP, kedepannya akan dikembangkan menjadi beberapa skema LSP lain sesuai kebtuhan mahasiswa Fapet UB.” ujar Trinil (TS/dta)

 

The post Fapet UB Gelar Workshop Bahas Wacana Pendirian Tiga Lembaga Sertifikasi Profesi appeared first on Fakultas Peternakan | Universitas Brawijaya.

Gerakan Nasional Revolusi Mental : Dosen dan Mahasiswa UB Ajak Siswa SDN Gadingkulon Konsumsi Susu

$
0
0

Dosen dan mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) berkolaborasi menjalankan program gerakan revolusi mental yang terbagi menjadi beberapa tim. Dimana tim I melakukan pengajaran tentang susu dan produk olahannya kepada siswa SDN 1 Gadingkulon, Kecamatan Dau – Kabupaten Malang.

Tim dosen terdiri dari Ria Dewi Andriani, M.Sc (Fakultas Peternakan), Endra Yuafanedi Arifianto, MT. (Fakultas Teknik), Pusvita Yuana, M.Sc (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), dan Triya Indra Rahmawan. M.H (Fakultas Hukum). Sedangkan anggota mahasiswa antara lain Dimas Wiryawan (Fakultas Peternakan), Irqi Sheva Maulana (Fakultas Hukum), Muhammad Putra Nurdiansyah (Fakultas Teknik), dan Rizki Dwi Setiawan (Fakultas Ekonomi dan Bisnis).

Menurut Dimas, tim mahasiswa dari Fapet, susu merupakan sumber protein hewani yang bergizi karena memiliki kandungan yang lengkap. antara lain protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin. Komponen-komponen itu dapat membantu proses tumbuh kembang pada bayi dan anak-anak.

Sementara itu manfaat biologis susu antara lain sebagai sumber tenaga, membantu penyerapan kalsium dan fosfor untuk membangun tulang tubuh dan gigi, yang terkandung dalam laktosa. Penghambat perkembangan sel kanker yang berasal dari sumber asam lemak yang mengandung Conjungated Linoleic Acid (CLA). Mempertahankan enzim, hormon, dan antibodi yang dilakukan oleh asam amino. Serta penghasil energi dan vitamin larut dalam lemak (vitamin A, D, E, K) yang berada pada lemak susu.

Namun minat masyarakat Indonesia untuk mengkonsumsi susu segar masih rendah. Oleh karena itu muncul inovasi produk pengolahan susu, seperti yoghurt, kefir, keju, ice cream, mentega, permen, es mambo, stik, dan sebagainya. Adanya produk olahan ini mampu meningkatkan daya konsumsi masyarakat akan susu.

“Kami berharap melalui kegiatan ini membawa perubahan terhadap pemikiran dan perilaku anak – anak untuk rajin mengonsumsi susu serta produk olahannya. Agar mendapatkan segudang manfaat yang ada didalamnya.” jelas Dimas

“Disamping itu dengan mengonsumsi susu dapat mewujudkan ketahanan susu nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian peternak sapi perah.” pungkasnya (dta)

 

The post Gerakan Nasional Revolusi Mental : Dosen dan Mahasiswa UB Ajak Siswa SDN Gadingkulon Konsumsi Susu appeared first on Fakultas Peternakan | Universitas Brawijaya.

Kenalkan Pengurus Inti dan Harian, Staf Muda BEM Fapet UB 2021 Ikuti First Gathering

$
0
0

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) mengadakan pertemuan untuk anggota baru yang disebut staf muda. Acara bernama First Gathering Staff Muda BEM Fapet UB 2021 itu dilakukan secara daring, Sabtu (16/10/2021).

Tujuan kegiatan tersebut adalah memperkenalkan Badan Pengurus Inti (BPI), Badan Pengurus Harian (BPH), dan Staff Ahli BEM Fapet UB kepengurusan 2021 kepada staf muda. Sehingga dapat memberikan pengetahuan awal terkait keanggotaan internal BEM.

Pada penghujung acara masing-masing staf muda berkesempatan untuk memperkenalkan diri secara bergantian. Melalui kegiatan itu diharapkan saling mengenal antara staf muda dan pengurus. (dta)

The post Kenalkan Pengurus Inti dan Harian, Staf Muda BEM Fapet UB 2021 Ikuti First Gathering appeared first on Fakultas Peternakan | Universitas Brawijaya.

Dosen Fapet UB Ajari Siswa SMKN 1 Kalianget Membuat Yoghurt Menggunakan Bahan Lokal Sumenep sebagai Pewarna Alami

$
0
0

Dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) melakukan pengabdian kepada masyarakat melalui kegiatan pendampingan pembuatan yoghurt kepada siswa SMK Negeri 1 Kalianget – Sumenep, Senin (18/10/2021). Tim terdiri dari Dr. Manik Eirry Sawitri, Dr. Purwadi, Dr. Abdul Manab, Dr. Imam Thohari, Dr. Eny Sri Widyastuti, Dr. Herly Evanuarini, Dr. Dedes Amertaningtyas, Dr. Premy Puspitawati Rahayu, Ria Dewi Andriani, M. Sc, Mulia Winirsya Apriliyani, M.P, dan Dicky Tri Utama, PhD.

Yoghurt merupakan produk susu fermentasi sinbiotik. Namun kali ini dosen Fapet UB berinovasi dengan menggunakan bahan tambahan lokal Sumenep sebagai pewarna alami yang diperkaya dengan serat pangan (fiber) dan antioksidan. Seperti buah naga merah (Hylocereus polyrhizus), daun kelor (Moringa oleifera, L), bunga telang (Clitoria ternatea), dan inulin (banyak pada pisang). Dimana buah naga merah memberikan warna merah cerah, daun kelor memberikan warna hijau, dan bunga telang berwarna ungu.

Menurut Dr. Riri (sapaan akrab Dr. Manik Eirry), penambahan bahan-bahan tersebut menghasilkan yoghurt berwarna-warni yang lebih menarik perhatian konsumen. Disamping itu mengandung antioksidan cukup tinggi, sehingga dapat meningkatkan sistem imun tubuh untuk menangkal radikal bebas yang mengancam sel-sel tubuh seperti kanker. Serta bermanfaat menjaga kesehatan di masa new normal.

Metode pengabdian dilakukan secara hybrid yang dipandu oleh Dr. Abdul Manab. Melalui presentasi pengetahuan dan praktek cara pengolahan yoghurt yang diperkaya dengan serat pangan (fiber) Serta menampilkan panduan video pengolahan, pengemasan, pemberian label dan keamanan pangan.

“Kami berharap luaran dari kegiatan ini adalah meningkatan pengetahuan dan ketrampilan tentang yoghurt yang diperkaya dengan serat pangan (fiber) dan antioksidan sebagai metode untuk menciptakan wirausaha baru bagi lulusan SMKN-1 Sumenep, sehingga dapat mendukung penguatan pangan lokal kabupaten Sumenep.” jelas Riri (dta)

 

 

 

The post Dosen Fapet UB Ajari Siswa SMKN 1 Kalianget Membuat Yoghurt Menggunakan Bahan Lokal Sumenep sebagai Pewarna Alami appeared first on Fakultas Peternakan | Universitas Brawijaya.

Doktor Mengabdi UB Kembangkan Taman Nasional Baluran dengan Prinsip Sustainable

$
0
0

Taman Nasional Baluran adalah kawasan konservasi yang terletak di Kabupaten Situbondo dan berbatasan dengan Banyuwangi. Ekosistem didalamnya terdapat berbagai macam flora dan fauna dengan beragam manfaat tangible (dalam pemanfaatan skala terbatas) maupun intangible (berupa produk jasa lingkungan).

Sementara masyarakat sekitar Baluran merupakan peternak sapi yang menggunakan sistem gembala. Yaitu melepaskan sapi untuk mencari pakan secara mandiri. Seorang peternak harus berjalan kaki sejauh 10 KM untuk menggembala 20 ekor sapi ke dalam hutan tiap hari.

Ketika musim hujan hijauan mudah ditemukan, akan tetapi saat kemarau rumput sulit didapat. Sehingga peternak membawa ternak sapi masuk ke zona inti kawasan hutan lindung untuk mencari hijauan pakan.

Tim Doktor Mengabdi UB

Masuknya ribuan sapi menyebabkan adanya perubahan hewan liar yang mengancam perkembangan mereka. Sebab satwa macan tutul, kerbau dan banteng, sangat sensitif pada kehadiran manusia dan hewan ternak. Banteng lebih banyak menghabiskan waktu untuk waspada, lari, dan menghindar daripada untuk makan. Berkurangnya efektifitas makan, pertumbuhan, kesuburan, dan kebugarannya dikhawatirkan bisa mempengaruhi perkembangbiakan di masa mendatang.

Menyikapi hal itu dosen Universitas Brawijaya (UB) melakukan pemberdayaan secara swadana dan swakelola kepada masyarakat Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih – Kabupaten Situbondo. Upaya tersebut digawangi tim Doktor Mengabdi (DM) yang dipimpin Dr. Anang Lastriyanto (Fakultas Teknologi Pertanian). Bersama anggota yang terdiri dari Dr. Dimas Firmanda Al Riza (Fakultas Teknologi Pertanian), Anggun Trisnanto Hari Susilo, Ph.D. (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), dan Dr. Nanang Febrianto (Fakultas Peternakan).

Menurut Dr. Anang populasi ternak sapi di Dusun Sidomulyo dan Dusun Merak, Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo mencapai 4.169 ekor. Dimana sekitar 1.600 ekor digembala masyarakat masuk ke hutan.

Kegiatan menggembala di dalam hutan telah berlangsung secara turun-temurun sejak tahun 1960 sehingga sulit untuk dihentikan. Selain itu faktor rendahnya tingkat pendidikan, ekonomi dan sosial masyarakat, serta kecilnya kesadaran akan perlindungan alam menjadi permasalahan perubahan pola beternak menggunakan kandang.

“Kami (Tim DM UB) akan melibatkan Dinas Peternakan (Disnak) Provinsi Jawa Timur, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Situbondo, dan Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari Malang untuk mengubah pola ternak masyarakat menjadi pola kandang.” jelas Anang

“Masing-masing pihak berkontribusi seperti memberi bantuan bibit sapi, memberikan pelatihan pola ternak kandang, pelatihan pengolahan dan penyimpanan pakan, sampai insiasi teknologi biogas yang berada di dalam kawasan TN Baluran, Situbondo.” lanjutnya

Pelaksanaan kegiatan DM dicanangkan secara berkelanjutan selama lima tahun. Agenda yang akan dilaksanakan sesuai roadmap ialah pemberdayaan masyarakat desa terpencil di Kawasan TN Baluran pada tahun pertama (2021). Kemudian pada tahun kedua (2022) menargetkan inisiasi ternak kandang atau komunal, inisiasi teknologi biogas (2023), pelatihan pembuatan pakan konsentrat (2024), dan pelatihan good farming practice (2025).

Melalui kegiatan ini diharapkan dapat mengembangkan Taman Nasional Baluran dengan prinsip Sustainable, secara tidak langsung turut melestarikan alam. Disisi lain industri pariwisata masih tetap bisa berlanjut melalui ternak kendang dan biogas, sehingga mampu meningkatkan perekonomian daerah. (dta)

 

 

 

 

The post Doktor Mengabdi UB Kembangkan Taman Nasional Baluran dengan Prinsip Sustainable appeared first on Fakultas Peternakan | Universitas Brawijaya.


Rektor UB Lakukan Peletakan Batu Pertama untuk Pembangun Gedung PPS Fapet

$
0
0

Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) sedang melakukan pembangunan gedung untuk Program Pascasarjana (PPS). Proses pembangunan memasuki tahap permulaan yang diawali dengan peletakan batu pertama oleh Rektor, Prof. Nuhfil Hanani, Kamis (21/10/2021).

Beliau didampingi Wakil Rektor II, Dekan Fapet, Ketua Program Studi Magister dan Doktor, serta para tamu undangan. Pembangunan gedung ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah mahasiswa program pascasarjana di Fapet UB. Sehingga dapat meningkatkan pemeringkatan Fakultas dan Universitas, sebab bertambahnya mahasiswa PPS maka menaikkan publikasi jurnal.

Sejalan dengan pernyataan itu, Prof. Suyadi selaku Dekan mengatakan pembangunan gedung PPS didasari oleh peningkatan jumlah mahasiswa pascasarjana di Fapet UB setiap tahunnya. Oleh karenanya Fakultas berusaha memberikan fasilitas yang nyaman bagi mahasiswa dalam mencari ilmu.

“Rencana pembangunan ini telah kami agendakan sejak tahun 2018 silam, namun karena terkendala pandemi maka terealisasi tahun 2021.” jelas Suyadi

Dekan Fapet UB, Prof. Suyadi

 

Menurut Suyadi, peningkatan jumlah mahasiswa dikarenakan kesadaran mahasiswa dan orang tua pentingnya upgrade dan pengembangan ilmu. Disamping itu proses studi lanjut lebih mudah dengan diadakannya program fast track dan double degree. Serta pemberian beasiswa baik dari pemerintah maupun swasta yang selalu ada.

Selama ini pelayanan administrasi dan ruang kelas PPS Fapet UB berada di lantai 2 Gedung II. Sedangkan Gedung baru PPS nantinya terletak di sebelah barat, tepat di samping utara Gedung V dan sebelah barat Gedung I.

Gedung baru itu berlantai lima dengan rincian lantai satu sebagai hall dan kantin, lantai dua untuk pelayanan administrasi profesi keinsinyuran, lantai tiga pelayanan administrasi dan ruang kelas program magister, lantai empat pelayanan administrasi dan ruang kelas program doktor, dan lantai lima berisikan ruang sidang. (dta)

 

 

 

 

 

The post Rektor UB Lakukan Peletakan Batu Pertama untuk Pembangun Gedung PPS Fapet appeared first on Fakultas Peternakan | Universitas Brawijaya.

Dokar : Ciptakan Wirausaha Tangguh di Kabupaten Sumenep dengan Memanfaatkan Sumber Pangan Lokal

$
0
0

 Tim dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) menjalankan program Dosen Berkarya (Dokar) 2021 dengan melakukan transfer ilmu kepada siswa dan guru pendamping di SMK Negeri 1 Kalianget – Sumenep. Mengenai implementasi teknologi, good manufacturing practices (GMP), sanitation standard operating procedure (SSOP) pengolahan pangan fungsional. Mereka terdiri dari Dr. Abdul Manab, Dr. Manik Eirry Sawitri, Dr. Premy Puspitawati Rahayu, Dr. Rositawati Indrati, Ria Dewi Andriani,M.Sc, dan Dr. Suprih B. Siswijono.

Kegiatan yang dilakukan Senin – Selasa, (11-12/10/2021) itu mengajarkan pembuatan yoghurt, kefir sinbiotik, dan restructured meat (bakso, sosis, dan nuggets) dengan memanfaatkan pangan lokal yang sedang digalakkan di Kabupaten Sumenep. Diantaranya daun kelor (Moringa oleifera, L), bunga telang (Clitoria ternatea), buah naga merah (Hylocereus polyrhizus), pisang (Musa paradisiaca), umbi talas (Colocasia esculenta L.,) dan ubi jalar ungu (Ipomoea batatas).

Pada pembuatan yoghurt dan kefir diperkaya dengan daun kelor, bunga telang, buah naga merah, dan pisang untuk menambah serat pangan (fiber) dan antioksidan. Serta sebagai pewarna alami agar penampilannya lebih menarik konsumen. Warna hijau diperoleh dari daun kelor, warna ungu dari bunga telang, warna merah dari buah naga merah, dan warna kuning dari pisang.

Lalu umbi talas dan ubi jalar ungu diproses menjadi tepung sebagai bahan campuran pengolahan restructure meat agar menaikkan kandungan fiber dan antioksidan pada bakso, sosis, dan nugget.

Menurut Dr. Manik Eirry, fiber dapat meningkatkan kesehatan karena mengandung fitonutrien yang memiliki efek menyehatkan hati. Begitu pula antioksidan dan antosianin yang memberi warna khas mampu meningkatkan respon sel kekebalan tubuh serta melindungi hati dari kerusakan.

Kegiatan tersebut dilakukan secara hybrid, yaitu presentasi secara online mengenai good manufacturing practices (GMP), sanitation standard operating procedure (SSOP), pengemasan, labelling, keamanan pangan, dan pemasaran online. Serta menampilkan panduan video pembuatan yoghurt, kefir, dan pengolahan restructured meat product. Selanjutnya peserta didampingi untuk melakukan praktek secara berkelompok.

Melalui kegiatan ini diharapkan bisa menciptakan wirausaha baru yang tangguh bagi lulusan maupun guru SMKN-1 Sumenep, sehingga dapat mendukung penguatan pangan lokal kabupaten Sumenep. Disamping itu melahirkan kesepakatan untuk menyusun jalinan kerjasama antara Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya dengan SMKN-1 Kalianget dan Fapet UB dengan Kepala Desa Kalimook. (dta)

 

 

 

 

The post Dokar : Ciptakan Wirausaha Tangguh di Kabupaten Sumenep dengan Memanfaatkan Sumber Pangan Lokal appeared first on Fakultas Peternakan | Universitas Brawijaya.

Pengmas : Berikan Pemahaman kepada Masyarakat Perbedaan Pemberian ASI dan Susu Formula untuk Bayi

$
0
0

Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi terbaik untuk bayi khususnya pada usia 0-6 bulan, oleh sebabnya pemberian ASI esklusif wajib diberikan pada usia tersebut. Karena ASI mengandung antibody, antialergi, antivirus, antiparasit, faktor pertumbuhan, hormon dan enzim yang keberadaannya tidak sama dengan kandungan susu formula.

Selain itu di dalam ASI terdapat berbagai bahan bioaktif yang membantu fungsi saluran pencernaan, sistem imun, dan untuk perkembangan otak bayi. Disisi lain keuntungan pemberian ASI adalah ekonomis, mudah penyediaannya, dan tidak memerlukan sterilisasi botol.

Namun pada beberapa kondisi seperti produksi ASI tidak keluar atau sang ibu sedang sakit/pengobatan maka dapat diberikan susu formula sebagai pengganti. Komposisi di dalam susu formula (sufor) telah dikembangkan menyesuaikan komposisi lemak ASI (asam lemak omega 3 dan DHA/ARA), keduanya berperan dalam perkembangan syaraf.

Penjelasan itu disampaikan oleh Dr. Abdul Manab, dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) melalui seminar online, Sabtu (28/08/2021). Dia bersama dosen dari minat Teknologi Hasil Ternak, Ria Dewi Andriani, M.Sc, Dr. Manik Eirry Sawitri, Dr. Premy Puspitawati Rahayu, Dr. Purwadi, Dr. Mustakim, Dr. Khotibul Umam Al Awwaly, Dr. Imam Thohari, dan Dr. Herly Evanuarini.mengadakan seminar yang membahas ASI dan susu formula.

Tujuannya memberikan pengetahuan, pemahaman, dan ketrampilan seputar ASI, susu formula, dan sterilisasi peralatan untuk sufor kepada masyarakat. Khususnya untuk pasangan rumah tangga muda, calon ibu dan ayah, serta mahasiswa yang berminat.

Safitri, S.Pt, narasumber kedua seminar online tentang ASI dan Sufor

Pada acara tersebut tim turut mengundang Safitri, S.Pt selaku praktisi sebagai narasumber kedua. Dia menyatakan bahwa perlu komitmen dalam keluarga untuk mendukung keberhasilan pemberian ASI eksklusif bagi bayinya. Akan tetapi perlu diperhatikan sanitasi dan sterilisasi botol, tutup, dan dot agar kebersihan selalu terjaga.

Sanitasi dan sterilisasi dapat dilakukan dengan cara (1) cuci botol susu dengan sabun pencuci botol susu, (2) bilas dengan air mengalir hingga bersih, (3) tiriskan botol susu dengan cara menggantung hingga kering, (4) masukkan botol susu ke dalam air dalam panci hingga terendam, (5) panaskan panci hingga air mendidih dan hitung mulai 15 menit dari air mendidih, (6) ambil botol susu tutup dan dot nya dengan spatula (penjepit), (7) tiriskan dengan posisi terbalik hingga kering, botol susu siap digunakan.

Sementara rekonstitusi atau tata cara pembuatan susu formula yang benar adalah  masukkan susu formula ke dalam botol susu sesuai takaran yang terdapat di label kemasan susu formula dan sesuai umur dan kebutuhan balita. Lalu tambahkan air mendidih (untuk susu bubuk biasa) dan air suam/dingin (untuk susu bubuk instan sesuai petunjuk yang tertera pada label kemasan. Tutup botol dengan dot dan penutupnya, serta kocok perlahan untuk melakukan pencampuran secara sempurna. (dta)

 

 

 

The post Pengmas : Berikan Pemahaman kepada Masyarakat Perbedaan Pemberian ASI dan Susu Formula untuk Bayi appeared first on Fakultas Peternakan | Universitas Brawijaya.

Mahasiswa Fapet UB Berpartisipasi Program Pejuang Muda Tahun 2021

$
0
0

Kementerian Sosial Republik lndonesia membuat program pejuang muda yang merupakan bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Kemendikbud-Ristek Dikti. Yakni laboratorium sosial bagi para mahasiswa mengaplikasikan ilmu dan pengetahuannya untuk memberi dampak sosial secara konkret.

Melalui program setara 20 SKS ini, mahasiswa akan ditantang untuk belajar dari warga sekaligus berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah, pemuka masayarakat, tokoh agama setempat serta seluruh stakeholder penggerak sosial di daerah.

Ruang lingkup kerja mahasiswa dalam program pejuang muda yaitu turun langsung ke daerah yang membutuhkan bantuan, berkolaborasi (magang) di Kementerian Sosial menyusun dan mengeksekusi program-program sosial, serta merancang digital campaign untuk mendukung program sosial yang dijalankan.

Aktivitas mahasiswa akan dibuat dalam dua koridor yakni online & offline. Kedua aktivitas itu akan membuat mahasiswa bisa belajar langsung di lapangan sekaligus menggerakkan banyak orang untuk berkontribusi secara daring.

Sejumlah 113 mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) berpartisipasi mengikuti program tersebut, dimana 15 peserta diantaranya berasal dari Fakultas Peternakan (Fapet).  Mereka akan ditempatkan di daerah yang membutuhkan bantuan sosial.

Antara lain Leni Sri Pangesti (Kediri), Haryadi Bagus Windarto (Pati), Dimas Wiryawan (Batu), Raden Ayu Sriwiyana (Ternate), Wahhab Rizqus Syihab (Grobogan), Berna Detha (Grobogan), Eko Prihatmaji (Lombok Utara), Imam Ismail (Banjarnegara), Hafizh Miftahuddin (Buton Selatan), Muhammad Wildan Fathullah (Karo), Wahyu Trimurti Handayani (Ponorogo), Satrio Gumilar Pambukti (Buton Selatan), M. Ma’danil Fawaid (Kediri), Jodi Prasetyo (Mojokerto), dan Rizka Larasati (Subulussalam).

Pemberangkatan tim dari Fapet dilepas oleh Dekan beserta jajarannya, Kamis (21/10/2021). Prof. Suyadi sekalu Dekan berpesan agar peserta mengikuti kegiatan dengan penuh semangat dan keikhlasan dalam memberikan kemampuan terbaik untuk masyarakat. Namun tetap menjaga nama baik Fakultas dan Universitas. (dta)

 

The post Mahasiswa Fapet UB Berpartisipasi Program Pejuang Muda Tahun 2021 appeared first on Fakultas Peternakan | Universitas Brawijaya.

Budidaya Cacing Tanah untuk Buat Kotoran Ternak Jadi Pupuk Kompos

$
0
0

Cacing tanah (lumbricus rubellus) merupakan hewan pengurai yang memiliki beberapa kelebihan. Antara lain memiliki kandungan protein diatas 70%, bernilai ekonomis tinggi, dan dapat mengurai kotoran ternak dalam waktu 2-3 hari untuk menjadi pupuk kompos yang memiliki kualitas tinggi. Kemampuannya mengurai zat organic dalam kotoran ternak dalam waktu cepat, menjadikan memelihara cacing tanah disekitar kandang sapi membuat kandang menjadi tidak bau dan lebih bersih.

Hal itu disampaikan oleh dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) Dr. Hermanto, ketika menjadi narasumber dalam pelatihan budidaya cacing tanah, Sabtu (23/10/2021). Kegiatan yang diberikan kepada peternak sapi potong di Desa Senggreng, Sumber Pucung, Kabupaten Malang tersebut diselenggarakan oleh Research Group Red Meat Producers yang bekerja sama degan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang. Tim yang terlibat diantaranya Dr. Kuswati, Rizki Prafitri, Ph.D, Asri Nurul Huda, M.Sc, Aulia P.A.Y., M.Sc, dan Prof. Trinil Susilawati.

Menurut Hermanto, pemeliharaan cacing tanah juga memberikan potensi keutungan secara ekonomis. Yaitu penjualan cacing tanah serta pupuk kompos yang dikenal dengan nama KASCING (Bekas Cacing). Cacing tanah dapat dijual untuk menjadi bahan kosmetik, obat, dan juga bahan utama pakan ikan.

Pangsa pasar penjualan cacing sebagai paka ikan dapat dilakukan dengan menggandeng kerjasama kelompok perikanan yang berada di Desa Senggreng. Sementara KASCING yang berkualitas tinggi dapat dijual kepada petani disekitar atau dapat digunakan sendiri untuk meningkatkan kualitas produksi pertanian yang dimiliki.

“Kami berharap melalui penyuluhan budidaya cacing pada usaha ternak sapi potong dapat diaplikasikan oleh peternak. Sehingga memberikan manfaat baik secara lingkungan serta manfaat ekonomis bagi peternak.” pungkas Hermanto (RP/dta)

 

 

The post Budidaya Cacing Tanah untuk Buat Kotoran Ternak Jadi Pupuk Kompos appeared first on Fakultas Peternakan | Universitas Brawijaya.

Viewing all 1742 articles
Browse latest View live